Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Muhammadiyah Kasih Nasi Bungkus, 99 Ulama Doa Tolak Hujan

"Yalal Wathon" Bikin Merinding

Rabu, 8 Februari 2023 06:36 WIB
Presiden Jokowi bersama Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf berjalan di hadapan pasukan Banser, dalam resepsi peringatan seabad NU, di Stadion Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2). (Foto: Setpres)
Presiden Jokowi bersama Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf berjalan di hadapan pasukan Banser, dalam resepsi peringatan seabad NU, di Stadion Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2). (Foto: Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Resepsi puncak 1 abad Nahdlatul Ulama (NU) tak hanya semarak, tapi juga penuh emosional. Yang paling bikin merinding, saat menyanyikan “Yalal Wathon”. Di bawah komando musisi senior Addie MS, warga Nahdliyin dan tamu undangan yang hadir ikut bernyanyi sambil mengepalkan tangan kanan. Termasuk Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, serta seluruh tamu undangan yang hadir.

Suasana perayaan 1 Abad NU telah dirasakan sejak di Bandara Udara Internasional Juanda. Sepanjang jalan dari bandara hingga menuju lokasi acara di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, sudah penuh oleh kalangan nahdliyin. Mulai dari anak-anak, remaja, bapak-bapak dan ibu-ibu hingga yang sudah sepuh.

Banyaknya peserta yang hadir, membuat tak semua bisa masuk ke dalam stadion. Mesipun tidak bisa masuk, mereka yang berada di luar stadion tetap bisa mengikuti acara. Di beberapa titik, ada layar-layar besar yang sengaja disiapkan untuk massa yang ingin menyaksikan acara dari luar stadion. 

Selain menyediakan layar besar, massa yang hadir juga tidak perlu khawatir akan lapar dan haus. Selain banyak pedagang kaki lima, di sekitar lokasi acara juga sudah disediakan makanan dan minuman gratis. Makanan dan minuman ini tidak hanya disiapkan oleh panitia, tapi juga warga setempat sampai ormas Muhammadiyah.

Muhammadiyah Sidoarjo menyiapkan beberapa layanan dan fasilitas gratis bagi jamaah yang hadir di acara. Mulai dari parkir kendaraan, masjid untuk istirahat, 2.000 porsi nasi, 9.000 air minum, 3.000 porsi bakso, kudapan teh hangat dan snack untuk 2.000 orang dan hingga ambulan gratis.

Baca juga : Muhammadiyah Apresiasi Kejagung Atas Penghargaan Internasional Yang Diraihnya

Sebenarnya, resepsi puncak 1 abad NU ini sudah digelar Sejak Selasa (7/2), dini hari. Ritual keagamaan atau biasa disebut qiyamul lail sudah dimulai. Kegiatan tersebut diisi dengan pembacaan Manaqib Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Ratib Al-Attas, Asmaul Husna, ijazah kubra, hingga salat berjemaah. Kumandang Salawat yang dipimpin Habib Syech menggema di stadion.

Bahkan, demi acara puncak berjalan lancar dan tidak hujan, 99 ulama bersama-sama memanjatkan doa. "Antisipasi teknis dan non-teknis sudah kami lakukan, termasuk menggelar doa khusus oleh 99 ulama dari seluruh Indonesia agar acara berjalan lancar dan tidak hujan," kata Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf.

Alhamdulillah, doa 99 ulama terkabul. Di puncak acaranya, pada Selasa (7/2) pagi, cuacanya cerah bahkan cenderung terik. Terlihat sejumlah pejabat yang hadir sesekali menutupi wajah dan kepalanya dari terik matahari.

Panggung utama diisi orang-orang penting. Mulai dari Presiden Jokowi beserta istri, Wakil Presiden Ma'ruf Amin beserta istri, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla, istri Presiden ke-4 RI Sinta Nuriyah, dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju.

Belum lagi dari kepengurusan NU. Ada Rais 'Aam PBNU Miftachul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Mustofa Bisri, Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas, dan banyak lagi yang lainnya.

Baca juga : Muhammadiyah Harap JPU Maksimal Buktikan Pasal Pembunuhan Berencana

Di lapangan, berbaris rapi 12 ribu personel Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang mengenakan seragam khasnya ala militer, dipadukan kain berwarna merah yang menutupi kepalanya, dan sarung tangan putih. Di tribun, ribuan tamu undangan juga hadir, ada yang mengenakan pakaian berwarna hijau, ada pula yang berwarna putih. Melambangkan simbol-simbol NU.

Acara makin heboh, saat Jokowi dan rombongan memasuki panggung utama. Menariknya, Jokowi tidak langsung duduk. Ia turun ke lapangan terlebih dahulu, menyapa 12 ribu Banser yang di antaranya ada Erick Thohir. 

Acara dimulai dengan menyanyikan Indonesia Raya dan dilanjutkan “Yalal Wathon” yang diiringi orkestra pimpinan Addie MS dan paduan suara dengan pakaian adat berbagai daerah. Menariknya, Ya Lal Wathon tidak hanya diikuti oleh paduan suara saja dan jamaah yang hadir. Presiden dan Ibu Negara, Wakil Presiden dan istrinya dan hampir seluruh tamu undangan yang hadir ikut menyanyikan lagu tersebut. Tak hanya bernyanyi, Presiden dan Ibu Iriana juga ikut mengepalkan tangan mengikuti irama musik.

Acara makin hidup ketika 12 ribu Banser melakukan atraksi marching band dan koreografi kolosal. Awalnya, personel Banser melakukan atraksi marching band dengan perlengkapan lengkap. Mereka mendendangkan irama lagu Maju Tak Gentar hingga lagu dari Band Queen We Will Rock You. Tak hanya kelompok marching band, Banser juga menampilkan gerak koreografi dengan irama yel-yel dan mars khas Banser diiringi orkestra Addie MS.

Satuan Koordinasi Nasional Banser Hasan Basri Sagala mengatakan, seluruh personel Banser rutin berlatih selama hampir dua bulan. "Semua sudah berjalan, dan tidak ada kendala," ucap Hasan.

Baca juga : Muhammadiyah Desak Nadiem Masukkan Frasa Madrasah Ke RUU Sisdiknas

Adapun gerakan koreografi Banser ini dilatih oleh Denny Malik. Kata Denny, setiap penampilan Banser ada bumbu-bumbu hiburan yang menarik. "Jadi, setiap pertunjukan kita enggak boleh lupa dari segi entertaining-nya. Di sini gerakan-gerakannya juga saya membuat satu konsep yang tentunya tetap dengan nuansa Islam," ujar Denny.

Tak berhenti sampai di situ. Kegiatan dari siang hingga sore hari, ada Karnaval Nusantara dan Nahdlatut Tujjar Fest. Tarian Sufi yang diikuti ribuan peserta juga menyita perhatian masyarakat. Para penari sufi terdiri dari dewasa dan anak-anak itu, berputar-putar di poros masing-masing di sepanjang jalan sejauh 2 kilometer dari Alun-alun Sidoarjo hingga Jalan Pahlawan dekat GOR Delta Sidoarjo.

Malam harinya, kegiatan hiburan rakyat bakal diisi sejumlah artis baik dari dalam maupun luar negeri. Slank turut ambil bagian, berkolaborasi dengan Ikatan Seni Hadrah Indonesia (Ishari) dan Gus Yaqut. Raja dangdut Rhoma Irama juga ikut memeriahkan. Mantan ketua umum Partai Idaman itu berduet dengan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf. Kemudian penyanyi asal Swedia berdarah Libanon, Maher Zain. Maher berduet dengan Erick menyanyikan lagu-lagu Islami.

Gus Yahya menegaskan, acara yang melibatkan banyak orang ini, tidak bertujuan untuk hura-hura. Namun, untuk menggelorakan nilai-nilai Ahlussunnah wal-Jamaah, mengambil barokah ulama, dan peringatan 1 abad NU dikenang di masa mendatang.

"Yakni dengan berupaya menjadikan momentum peringatan harlah 1 abad NU patut dikenang dalam waktu yang lama. Mudah-mudahan cerita tentang peringatan harlah 1 abad NU akan terus menjadi cerita yang dituturkan kepada generasi ke generasi berikutnya," pesannya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.