Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ngungsi Setelah KKB Bakar Susi Air

Kasian, Warga Papua Ketakutan

Sabtu, 11 Februari 2023 08:00 WIB
Puluhan warga itu dievakuasi ke Distrik Kenyam, Ibu Kota Kabupaten Nduga, dengan menggunakan dua helikopter milik polisi dan TNI. (Foto: Istimewa).
Puluhan warga itu dievakuasi ke Distrik Kenyam, Ibu Kota Kabupaten Nduga, dengan menggunakan dua helikopter milik polisi dan TNI. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Situasi di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, masih mecekam. Usai in­siden pembakaran pesawat Susi Air oleh Ke­lompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, Selasa lalu, kelompok bersenjata pimpinan Egianus Kogoya itu masih menebar teror di wilayah tersebut. Warga pun memilih mengungsi karena ketakutan. Sebagai antisipasi kembali jatuhnya korban, tim gabungan TNI-Polri mengevakuasi warga.

Evakuasi terhadap warga Paro itu, berlangsung, kemarin. Total ada 25 warga yang dievakuasi. Rinciannya, 14 orang dewasa dan 11 anak-anak. Puluhan warga itu dievakuasi ke Distrik Kenyam, Ibu Kota Kabupaten Nduga, dengan menggunakan dua helikopter milik polisi dan TNI. Evakuasi ini merupakan yang kedua pasca penyela­matan terhadap 15 pekerja Puskesmas yang sempat disandera KKB.

Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen Muhammad Saleh Mustafa mengatakan, evakuasi ini lantaran teroris Papua masih menebar ancaman. Warga yang ketakutan akhirnya memilih pergi ke tempat aman yaitu di Kenyam. Warga yang terdiri atas laki-laki, perempuan, orang sakit dan anak-anak itu awalnya pergi dengan berjalan kaki. Melihat itu, tim gabungan TNI-Polri memberikan bantuan.

Baca juga : Sebagian Warga AS Protes Bantuan Ke Ukraina

"Helikopter TNI-Polri dikerahkan un­tuk membantu mengevakuasi warga dan saat ini sudah berada di Kenyam," kata Saleh, dalam keterangan tertlis, kemarin.

Saleh mengatakan, pihaknya saat ini masih mencari keberadaan pilot Susi Air yang kemungkinan masih disandera KKB. Untuk menyelesaikan kasus ini, TNI-Polri melibatkan tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan Pemkab Nduga.

Danrem 172/PWY, Brigjen TNI JO Sembiring menyampaikan, masyara­kat masih ketakutan dengan aksi teror yang dilakukan KKB. Kata dia, warga yang dievakuasi itu sudah dua hari berjalan kaki dan berada di hutan.

Baca juga : Peruri Serahkan Bantuan Pohon Warga Terdampak Bencana Rob Karawang

Sementara itu, Wapres KH Ma’ruf Amin selaku Ketua Badan Pengarah Papua menegaskan harus ada penegakan hukum yang menjerat para pembuat kerusuhan. “Saya minta supaya pembuat rusuh itu dikejar dalam rangka penegakan hukum,” kata Kiai Ma’ruf di NTB, kemarin.

Menurut Kiai Maruf, insiden pemba­karan pesawat Susi Air perlu direspons dengan meningkatkan penjagaan di tempat objek vital. “Tempat-tempat yang strategis itu harus ada penjagaan, pengawalan, jangan sampai di tempat itu kemudian tidak ada pengawalan. Pesawat datang kemudian bisa dibakar karena kurang pengawalan,” tuturnya.

Menurut dia, salah satu cara menyele­siakan persoalan di Papua adalah dengan membangun kesejahteraan di Papua dan menyesuaikan dengan keinginan ma­syarakat Papua dengan dukungan dari para tokoh masyarakat dan tokoh agama.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.