Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Ngungsi Setelah KKB Bakar Susi Air
Kasian, Warga Papua Ketakutan
Sabtu, 11 Februari 2023 08:00 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Situasi di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, masih mecekam. Usai insiden pembakaran pesawat Susi Air oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, Selasa lalu, kelompok bersenjata pimpinan Egianus Kogoya itu masih menebar teror di wilayah tersebut. Warga pun memilih mengungsi karena ketakutan. Sebagai antisipasi kembali jatuhnya korban, tim gabungan TNI-Polri mengevakuasi warga.
Evakuasi terhadap warga Paro itu, berlangsung, kemarin. Total ada 25 warga yang dievakuasi. Rinciannya, 14 orang dewasa dan 11 anak-anak. Puluhan warga itu dievakuasi ke Distrik Kenyam, Ibu Kota Kabupaten Nduga, dengan menggunakan dua helikopter milik polisi dan TNI. Evakuasi ini merupakan yang kedua pasca penyelamatan terhadap 15 pekerja Puskesmas yang sempat disandera KKB.
Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen Muhammad Saleh Mustafa mengatakan, evakuasi ini lantaran teroris Papua masih menebar ancaman. Warga yang ketakutan akhirnya memilih pergi ke tempat aman yaitu di Kenyam. Warga yang terdiri atas laki-laki, perempuan, orang sakit dan anak-anak itu awalnya pergi dengan berjalan kaki. Melihat itu, tim gabungan TNI-Polri memberikan bantuan.
Baca juga : Sebagian Warga AS Protes Bantuan Ke Ukraina
"Helikopter TNI-Polri dikerahkan untuk membantu mengevakuasi warga dan saat ini sudah berada di Kenyam," kata Saleh, dalam keterangan tertlis, kemarin.
Saleh mengatakan, pihaknya saat ini masih mencari keberadaan pilot Susi Air yang kemungkinan masih disandera KKB. Untuk menyelesaikan kasus ini, TNI-Polri melibatkan tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan Pemkab Nduga.
Danrem 172/PWY, Brigjen TNI JO Sembiring menyampaikan, masyarakat masih ketakutan dengan aksi teror yang dilakukan KKB. Kata dia, warga yang dievakuasi itu sudah dua hari berjalan kaki dan berada di hutan.
Baca juga : Peruri Serahkan Bantuan Pohon Warga Terdampak Bencana Rob Karawang
Sementara itu, Wapres KH Ma’ruf Amin selaku Ketua Badan Pengarah Papua menegaskan harus ada penegakan hukum yang menjerat para pembuat kerusuhan. “Saya minta supaya pembuat rusuh itu dikejar dalam rangka penegakan hukum,” kata Kiai Ma’ruf di NTB, kemarin.
Menurut Kiai Maruf, insiden pembakaran pesawat Susi Air perlu direspons dengan meningkatkan penjagaan di tempat objek vital. “Tempat-tempat yang strategis itu harus ada penjagaan, pengawalan, jangan sampai di tempat itu kemudian tidak ada pengawalan. Pesawat datang kemudian bisa dibakar karena kurang pengawalan,” tuturnya.
Menurut dia, salah satu cara menyelesiakan persoalan di Papua adalah dengan membangun kesejahteraan di Papua dan menyesuaikan dengan keinginan masyarakat Papua dengan dukungan dari para tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya