Dark/Light Mode

Ibarat Terpapar Covid-19, Mitra Deradikalisasi Harus Diperhatikan

Jumat, 24 Februari 2023 08:29 WIB
Direktur Deradikalisasi BNPT Brigjen R Akhmad Nurwahid (kanan). (Foto: BNPT)
Direktur Deradikalisasi BNPT Brigjen R Akhmad Nurwahid (kanan). (Foto: BNPT)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar Pembinaan Wawasan Kebangsaan dan Keagamaan kepada Mitra Deradikalisasi, di Kota Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (23/2). Kegiatan itu digelar Subdit Bina Masyarakat, Direktorat Deradikalisasi BNPT bekerja sama dengan stakeholder terkait yaitu Densus 88, Kesbangpol Kabupaten Probolinggo, Polres Probolinggo, Kodim Probolinggo, Binda, serta Kementerian Agama (Kemenag).

Sebanyak 16 orang mitra deradikalisasi atau mantan narapidana terorisme (napiter) beserta keluarganya yang tinggal di wilayah Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Mojokerto mengikuti acara ini.

Direktur Deradikalisasi BNPT Brigjen R Akhmad Nurwahid dan Kepala Kantor Kemeneterian Agama (Kemanag) Kota Probolinggo Samsur menjadi pemateri kegiatan tersebut. Hadir juga dalam kegiatan itu Kasubdit Bina Masyarakat BNPT Kolonel Pas Sujatmiko.

Dalam paparannya, Brigjen Nurwakhid mengatakan, mitra deradikalisasi ibarat orang yang terpapar virus Covid-19. Mereka harus diberikan kepedulian dan empati. Namun, sikap tegas juga perlu dilakukan agar mereka tidak menyebarkan virus radikal terorisme.

Baca juga : Maaf, Beras Masih Harus Impor

"Saat kita memperlakukan rekan-rekan kita yang terpapar paham radikal terorisme, kita ibaratkan seperti memperlakukan orang yang terpapar virus Covid-19. Kita harus peduli dan empati kepada mereka, namun kita juga harus tegas agar mereka isoman dan tidak menyebarkan virusnya ke orang lain," ujar Nurwakhid, seperti keterangan yang diterima redaksi, Jumat (24/2).

Dia melanjutkan, pemahaman radikal merupakan sebuah bentuk kesombongan yang tidak disadari. Dalam Islam, radikal terorisme ini merupakan sebuah bentuk virus ideologi, yang berawal dari kesombongan.

Untuk itu, Nurwakhid berpesan kepada para mitra deradikalisasi untuk meningkatkan semangat berjihad untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), juga memelihara dan memperkuat toleransi di Indonesia. Selain itu, penguatan nilai-nilai Pancasila juga penting dilakukan kepada mitra deradikalisasi. Pasalnya, Pancasila adalah ideologi yang paling ideal bagi Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. Dalam sila Pancasila, juga berisi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

Ia menungkapkan, selama ini, kelompok radikal terorisme selalu membenturkan Pancasila dengan Islam. Padahal, jelas bahwa Pancasila itu tidak bertentangan dengan ajaran Islam, bahkan Pancasila berisi nillai-nilai ajaran Islam.

Baca juga : Pandemi Covid-19 Membuat Kita Semakin Kuat

“Pancasila tidak bisa dipertentangkan dengan agama Islam, karena Pancasila merupakan nilai-nilai yang diambil dari keislaman itu sendiri. Perbedaan yang ada di sekitar kita, perbedaan suku, bangsa, dan agama merupakan kehendak Allah. Kita harus menjaga kesatuan dalam konteks ukhuwah wathoniyah dan ukhuwah isnaniyah, dan juga ukhuwah Islamiyah. Namun hal ini harus dipandang dalam sudut pandang yang luas” lanjut mantan Kabag Banops Densus 88 ini.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Probolinggo Samsur mengajak para mitra deradikalisai menafsirkan firman Allah secara kaffah. Menurutnya, ini penting dilakukan agar tidak salah menafsirkan makna ayat-ayat suci. Juga mencontoh kehidupan Nabi Muhammad SAW. "Apabila kita mencontoh kehidupan Nabi, mengapa kita masih melakukan perilaku-perilaku yang melanggar atau melenceng," ujar Samsur.

Samsur juga bercerita tentang founding fathers bangsa saat mendirikan tonggak bangsa Indonesia. Para tokoh bangsa yang di dalamnya terdapat para ulama, merumuskan dasar negara yang telah sesuai dengan ajaran Islam.

"Tokoh-tokoh terdahulu kita mendirikan bangsa ini dengan penuh perjuangan dan pengorbanan, dan tiap-tiap nilai yang ada di bangsa ini tidak ada yang bertentangan dengan agama Islam,” tuturnya.

Baca juga : Jokowi: Kita Operasi Pasar Besar-besaran

Kegiatan ditutup dengan dialog hangat antara para narasumber dan mitra deradikalisasi. Dalam dialog tersebut terjadi interaksi idologi yang sangat positif untuk meneguhkan komitmen dan kecintaan kepada NKRI tercinta.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.