Dark/Light Mode

Muslimat NU DKI: Stop Polemik Pernyataan Megawati Soal Pengajian

Sabtu, 25 Februari 2023 08:32 WIB
Wakil Ketua 3 Pengurus Wilayah Muslimat NU DKI Jakarta Yayah Ruchyati. (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua 3 Pengurus Wilayah Muslimat NU DKI Jakarta Yayah Ruchyati. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pernyataan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri yang mengaitkan stunting dengan pengajian ramai jadi perbincangan. Polemik terkait pernyataan Megawati diharapkan tak berkepanjangan.

Wakil Ketua 3 Pengurus Wilayah Muslimat NU DKI Jakarta Yayah Ruchyati mengatakan, anak stunting tidak bisa digeneralisir sebagai akibat ibu-ibu yang ikut pengajian. "Itu mungkin yang harus dijelaskan oleh Bu Mega," kata Yayah, Sabtu (25/2).

Menurut dia, jangan sampai dampak negatif dari pernyataan itu berlarut. Sebab, tak hanya ibu-ibu yang melakukan pengajian dan menimba ilmu di majelis taklim.

Baca juga : Gus Halim Lepas Ekspor Perdana Produk Pertanian BUMDesa Ke Singapura

"Karena seperti yang kita ketahui bersama, yang mengikuti atau mengadakan pengajian itu bukan hanya ibu-ibu tapi bapak-bapaknya juga," kata Yayah.

Di sisi lain, dia melihat pernyataan Megawati harus dilihat secara utuh. Sebab, Megawati menegaskan dirinya tak anti terhadap pengajian.

"Karena kalau saya dengarkan lebih detail, Bu Mega bukan anti pengajiannya tapi difokuskan ke ibu-ibunya untuk bisa me-manage keluarganya dengan baik, agar putra putrinya terurus dan tidak terlantar," kata Yayah.

Baca juga : Politeknik PGRI Serahkan Beasiswa 'Full Sarjana'

Di Muslimat NU, kata Yayah, seluruh pengajian terorganisir dengan baik. Ibu-ibu yang menjadi peserta biasanya mengikuti pengajian setelah urusan rumah tangga beres.

"Pengajiannya sendiri itu kan adalah tempat menuntut ilmu, tempat silaturahmi. Karena pengajian di Muslimat itu selalu berdasarkan tema, dan ibu ibu biasanya mengikuti pengajian setelah menyelesaikan urusan dahulu," tegasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, Megawati memahami pernyataannya bisa mengundang pelintiran secara politis. Maka itu, sejak awal Megawati menyampaikan permohonan maaf beribu kali.

Baca juga : Rapim TNI & Polri, Presiden Soroti Penanganan Karhutla

Namun, Megawati tetap maju dan berani berbicara masalah yang lebih penting dari sekadar kepentingan politik. Yakni soal pentingnya pembangunan anak-anak Indonesia dan bagaimana peran seorang ibu sangat penting di dalamnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.