Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Buntut Kasus Rafael

Boikot Pajak Tak Bijak

Minggu, 5 Maret 2023 08:00 WIB
Rafael Alun Trisambodo. (Foto: Tedy Octariawan Kroen/RM).
Rafael Alun Trisambodo. (Foto: Tedy Octariawan Kroen/RM).

RM.id  Rakyat Merdeka - Rafael Alun Trisambodo kini jadi orang yang paling banyak dibicarakan di dunia nyata hingga ke dunia maya. Gara-gara harta jumbo yang dimilikinya, muncul seruan di dunia maya untuk boikot pajak. Meskipun kecewa dengan Rafael, banyak juga warganet yang tidak sepakat dengan ajakan tersebut. Alasannya, boikot pajak itu tidak bijak

Sejak harta kekayaannya dibocorkan ke publik, Rafael terus-terusan dikuliti warganet. Selain kendaraan mewah seperti Rubicon dan Motor Harley yang dikupas, warganet juga menguliti sejumlah rumah mewah yang diduga milik Rafael.

Baca juga : Sri Mulyani Bersihkan Benalu Di Kemenkeu

Gara-gara Rafael juga, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) ikut kena imbas kemarahan publik. Bahkan pernyataan eks Ketua PBNU Said Aqil Sirajd beberapa tahun silam kembali diviralkan. Dalam pernyataannya itu, Aqil menyerukan pada warga Nahdlatul Ulama untuk boikot pajak.

Seruan Aqil itu muncul usai heboh kasus Gayus Tambunan, mantan pegawai pejak yang punya harta begitu fantastis. Ternyata, harta Gayus itu diperoleh degan cara curang. Kasus Rafael ini tentu saja menyulut kemarahan publik. Seruan Aqil itu disambut banyak warganet dengan melemparkan gerakan boikog pajak.

Baca juga : Gibran Tidak Tipis Kuping

Agar gerakan boikot tidak membesar, DJP yang selama ini banjir kritik dan protes buru-buru memadamkan. Dirjen Pajak Kemenkeu Suryo Utomo langsung sowan ke Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Tsaquf (Gus Yahya) di kediaman pribadinya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Suryo memohon dukungan dari seluruh masyarakat, khususnya warga NU untuk terus berpartisipasi membangun Indonesia melalui pajak.

“Kami dari Direktorat Jenderal Pajak bersilahturami. Maksud dan tujuannya mengajak kita semua, khususnya masyarakat NU untuk terus berpartisipasi melaksanakan pembangunan nasional, menjaga Indonesia yang lebih baik melalui pembayaran pajak,” ujar Suryo.

Baca juga : Ajakan Boikot Produk Swedia Sahut-sahutan

Ia meminta, publik harus bisa membedakan mana kasus yang sedang terjadi dengan kewajiban membayar pajak yang melekat di setiap masyarakat yang menjadi wajib pajak. Karena, setiap pajak yang masuk ke rekening negara dialokasikan untuk pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Sementara itu, Gus Yahya, memastikan NU di bawah kepemimpinanya akan berpihak kepada kepentingan negara. “Warga NU bersama-sama dengan para ulamanya itu akan istiqomah senantiasa di pihak negara. Apa pun yang menjadi kepentingan negara, kita akan bela,” kata Gus Yahya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.