Dark/Light Mode

Diprotes Karena Mau Naikin Pajak

Gibran Tidak Tipis Kuping

Selasa, 7 Februari 2023 06:45 WIB
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Khairizal Anwar/RM).
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Khairizal Anwar/RM).

RM.id  Rakyat Merdeka - Keputusan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengerek PBB diprotes warganya. Gibran pun mulai luluh, kebijakan itu dijanjikan bakal direvisi.

Janji merevisi kebijakan itu disampaikan Gibran usai melakukan pertemuan tertu­tup dengan empat politisi PDI Perjuangan di ruang kerjanya, kemarin. Pertemuan tersebut berlangsung dua jam.

Empat politikus yang menemui Gibran di ruang kerjanya, yaitu Ketua DPRD Solo Budi Prasetyo dan Ketua Fraksi PDIP DPRD Solo YF Sukasno. Serta dua anggotanya, Suharsono dan Paulus Haryoto. Mereka datang satu mobil.

Baca juga : Gibran: Dapat Banyak Pesan

Setiba di Kompleks Balai Kota Solo sekitar pukul 07.50 WIB, para politisi PDIP itu langsung masuk ke ruang kerja Wali Kota Solo. Dalam pertemuan tersebut, para legislator menyampaikan berbagai aspirasi dan masukan warga.

“Ini tadi masukan-masukan evaluasi dari Pak Ketua Fraksi sudah kami tam­pung, keluhan-keluhan yang ada di sosial media, atau Pak Ketua Fraksi, sudah kami tampung semua. Nanti kami evaluasi lagi,” ungkap Gibran.

Gibran mengaku, kebijakan menaik­kan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) dan Pajak Bumi dan Bangunan atau (PBB) karena ingin ada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2023. Dalam pertemuan dengan empat legis­lator, sudah dibicarakan opsi ekstensi­fikasi dan intensifikasi.

Baca juga : BKS: Kereta Cepat Naikin Daya Saing

“Nanti kami bicarakan dan evalu­asi lagi. Kami ingin ada peningkatan PAD. Tadi juga sudah dibicarakan di ruang rapat masalah ekstensifikasi dan intensifikasi. Nanti kami eksplor lagi ya, sumber-sumber dari mana,” ungkap Gibran.

Disinggung opsi melakukan revisi terhadap kebijakan kenaikan NJOP dan PBB 2023, Gibran tidak menampiknya. Menurut dia, kemungkinan untuk merevisi atau menunda kebijakan tersebut pasti selalu ada.

“Keluhan, keberatan warga kami tampung. Kita tidak saklek harus seperti ini, harus seperti ini. PAD naik dengan membebani pajak ke warga, kita tidak seperti itu,” kata dia.

Baca juga : Airlangga Buka-bukaan

Sebelumnya, Gibran pusing karena dikejar target PAD yang naik menjadi Rp 820 miliar pada 2023 dari sebelumnya Rp 740 miliar pada 2022. Gibran pun memu­tuskan mengerek NJOP dan PBB.

“Kene mumet, target duwur (Kita yang pusing, targetnya tinggi),” kata Gibran.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.