Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menginjakkan Kaki Di Titik Nol IKN Nusantara

Siap Boyongan, OJK Nunggu Jatah Lahan

Senin, 6 Maret 2023 08:47 WIB
Inilah bangunan rumah susun semi permanen bertingkat 4 untuk para pekerja konstruksi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. (Foto: Kartika Sari/Rakyat Merdeka)
Inilah bangunan rumah susun semi permanen bertingkat 4 untuk para pekerja konstruksi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. (Foto: Kartika Sari/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sabtu pagi, 4 Maret 2023, cuaca di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) sangat cerah. Rakyat Merdeka bersama beberapa media lainnya, diundang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk berkunjung ke wilayah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Rombongan berangkat dari hotel tempat kami menginap di Balikpapan sekitar pukul 8:30 pagi dengan mobil.

Turut serta dalam rombongan, para pimpinan lembaga wasit perbankan. Mereka adalah Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara, Kepala Departemen Perizinan Pasar Modal Luthfy Zain Fuady, Kepala Departemen Pengawasan Dana Pensiun dan Pengawasan Khusus Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Moch. Muchlasin, Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Perbankan Anung Herlianto EC, Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi Aman Santosa dan Kepala OJK Regional 9 Kalimantan Darmansyah.

 

Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mirza Adityaswara (kedelapan kanan, berdiri barisan depan), foto bersama para staf OJK dan para editor  dari berbagai media massa di Titik Nol Nusantara. (Foto: Kartika Sari/Rakyat Merdeka)

 

Perjalanan darat itu ditempuh selama sekitar 2,5 jam. Perjalanan yang lumayan jauh dan melelahkan. Untuk mencapai kawasan IKN, kami harus melewati jalan tol, dan jalan perkampungan penduduk. Serta jalan berkelok dengan tikungan dan tanjakan tajam yang hanya bisa dilewati dua mobil. Di sekelilingnya hutan lebat. Segerombolan monyet tampak mejeng di pinggir jalan. Mereka seperti lagi kongkow sambil menonton kendaraan yang lewat. Sejumlah monyet lainnya, asyik bermain dan bergelantungan di pohon.

Sekitar pukul 11, akhirnya rombongan tiba di kawasan Penajam Paser Utara, calon IKN Nusantara. Udara siang itu sangat panas dan lembab. Teriknya sinar matahari membakar kulit. Keringat pun bercucuran. Panasnya beneran nendang.

Suasana di kompleks IKN tampak sibuk oleh lalu lalang truk dan para pekerja konstruksi yang keluar masuk kawasan proyek, mengangkut bahan material seperti batu, semen dan pasir. Jalan di sekitar proyek IKN, masih beralas tanah merah dan lumpur. Belum diaspal. Debu pun berterbangan tertiup angin. Untung Rakyat Merdeka memakai masker.

Baca juga : Ganjar Siapkan Sistem Peringatan Di Daerah Rawan

Lokasi pertama yang kami kunjungi adalah Kawasan Titik Nol Nusantara. Di lokasi itulah, Presiden Jokowi secara resmi mengumumkan bahwa IKN akan pindah dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur. Untuk mencapai Titik Nol Nusantara, rombongan harus berjalan kaki menuruni tangga sekitar 500 meter. Tulisan “TITIK NOL NUSANTARA” warna putih, tampak jelas. Di belakang tulisan itu, tampak hutan lebat dan lembah. Pemandangan yang sangat indah dan serba hijau. Samar-samar terdengar suara burung saling bersahutan.

Apakah kantor OJK akan pindah ke IKN? Kepada Rakyat Merdeka, Mirza Adityaswara mengatakan, menurut Undang-Undang (UU) OJK Nomor 21 Tahun 2011, kantor OJK harus berada di Ibu Kota Negara. “Itu artinya, kantor kami harus pindah ,” kata Mirza. 

Menurut mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia itu, luas kantor OJK di IKN Nusantara rencananya 1,5 hektar. Total anggaran yang dibutuhkan Rp 199 miliar. Namun yang sudah disetujui DPR tahun ini, baru Rp 47 miliar.

“Luas tanah tersebut di luar permukiman untuk para pimpinan dan karyawan OJK,” imbuh Mirza.

 

Untuk mencapai Titik Nol IKN Nusantara, kita harus berjalan menuruni tangga sejauh sekitar 500 meter. (Foto: Kartika Sari/Rakyat Merdeka) 

 

Kami sempat mengabadikan lokasi Titik Nol Nusantara  sambil foto-foto. Setelah puas foto-foto, rombongan ngobrol dengan Ronny Pantow dari Otoritas Ibu Kota Negara (OIKN). Menurut Ronny, luas ibu kota baru di Kalimantan Timur ini 256.142 hektare (Ha). Luas itu empat kali lebih besar dari DKI Jakarta dan tiga kali Singapura. Dari luas tersebut, 75 persen lahan akan tetap dipertahankan sebagai hutan.

Baca juga : Proyek IKN Nusantara Dongkrak Kualitas UMKM Lokal Kukar

“Sehingga IKN Nusantara akan menjadi ibu kota yang ramah lingkungan dan truly icon in the world,” ujar Ronny.

Sayangnya, rombongan tidak diizinkan melihat ke lokasi proyek yang sedang dikerjakan. Kami juga dilarang mengambil foto atau video serta mempublikasikan lokasi proyek yang sedang dibangun. Dia beralasan, beberapa proyek tidak bisa dilihat dulu karena pekerjaan masih on going. Selain karena alasan keselamatan.

Ronny bilang, saat ini ada sekitar 7.000 pekerja yang membangun jalan tol, perumahan, serta 26 tower apartemen untuk menampung puluhan ribu pekerja. Ini adalah proyek jangka panjang, yang tidak bisa langsung jadi dalam waktu singkat. Dia mencontohkan Brazil yang memindahkan ibu kotanya dari Rio de Janeiro ke Brasilia yang membutuhkan waktu Total sekitar 50 tahun. Juga ibu Kota Australia yang pindah dari Melbourne ke Canberra, membutuhkan waktu yang lama.

“Mulai tahun 2024, sekitar 16.000 ASN akan bergabung di sini. IKN Nusantara adalah wujud Indonesia Sentris seperti yang dicanangkan Presiden Jokowi. Semua rakyat Indonesia dari berbagai wilayah, akan tinggal dan jadi warga IKN,” jelasnya.

Nunggu Jatah Lahan
Selanjutnya, rombongan diajak berkeliling oleh Siwei, Tenaga Ahli Manajemen Induk Konstruksi (MKI) dengan naik mobil. Siwei adalah penanggung jawab proyek konstruksi di lapangan. Sejauh mata memandang, belum terlihat ada bangunan atau gedung pemerintahan yang sudah berdiri.  Dari dalam mobil, tampak terlihat gundukan tanah merah dan area yang baru digali buldozer.

Mobil rombongan lalu berhenti di sebuah kawasan yang masih berupa tanah kosong. Kami lalu turun dari mobil. Kami melihat ada beberapa kavling tanah yang dipasang papan bertuliskan: Lokasi Pembangunan Kemenko Perekonomian, Kemenko Maritim & Investasi, dan Bank Indonesia yang letaknya berdekatan. Belum diketahui, kapan kantor kementerian dan lembaga yang sudah harus pindah tahun depan itu, akan dibangun.

Bahkan kantor OJK yang juga harus boyongan ke IKN, dalam kunjungan itu, belum mendapat jatah lahan, dimana lokasi kantor mereka berada. “Proses saat ini kami sedang meminta lokasi tanahnya di mana. Semoga saja kantor OJK di IKN akan segera terwujud,” harap Mirza, sambil tersenyum.

Baca juga : Langkah ASDP Akuisisi PT Jembatan Nusantara Tingkatkan Pelayanan Jasa Pelayaran

Ditanya Rakyat Merdeka, apa dia yakin tahun depan ibu kota sudah bisa pindah ke Kaltim, mengingat belum terlihat satu pun gedung Pemerintahan yang dibangun, Mirza mengaku optimistis.

“Menteri PUPR kita Pak Basuki Hadimuljono kan kerjanya dikenal sangat cepat dan sering bikin kejutan. Jadi Insya Allah tahun depan sudah bisa pindah ke IKN,” kata Mirza.

Selanjutnya rombongan diajak Siwei untuk melihat tempat tinggal para pekerja konstruksi. Tampak beberapa blok bangunan semi permanen setinggi empat lantai. Di situ juga ada masjid kecil dan kantin untuk para pekerja. Menurut pengamatan Rakyat Merdeka, hanya bangunan tersebut yang sudah berdiri di kawasan IKN.

Tampak sejumlah pekerja sedang ngaso. Kebetulan waktu sudah memasuki jam makan siang. Beberapa dari mereka tampak beristirahat sambil ngopi. Ada juga yang makan. Makanan yang dijual di kantin itu antara lain bakso, bakwan Malang, nasi campur, aneka camilan dan minuman.

Yang menarik, untuk beli makan dan minum di kantin itu, pembayarannya sudah cashless lho. Mereka menggunakan BNI mobile banking lewat layanan Direct Digital Services. Di samping kiri kantin, tampak ada mobil yang isinya mesin ATM BNI. Siang itu, beberapa pekerja sedang mengambil uang cash dari ATM. Ada juga yang mentransfer uang kepada keluarganya.

Setelah ngaso di kantin, akhirnya rombongan bertolak meninggalkan kawasan IKN. Selama perjalanan di mobil, beberapa rekan wartawan sempat nyeletuk,”Apa mungkin ya tahun depan ibu kota sudah bisa pindah bro? Wong masih tanah kosong begitu.”

Yang lain menimpali. “Ya kita lihat dan tunggu aja. Jangan pesimis begitu dong. Setidaknya rumah semi permanen untuk pekerja sudah berdiri kan,” celetuknya, disambut tawa rombongan.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.