Dark/Light Mode

Serem, Deteksi TBC Capai Rekor Tertinggi di 2022

Jumat, 31 Maret 2023 17:59 WIB
Ilustrasi penyebaran TBC (Gambar: Dok. Kemenkes)
Ilustrasi penyebaran TBC (Gambar: Dok. Kemenkes)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di 2022, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama seluruh tenaga kesehatan berhasil mendeteksi tuberculosis (TBC) sebanyak 700 ribu lebih kasus. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak penanganan TBC menjadi program prioritas nasional.

Penyakit TBC di Indonesia menempati peringkat kedua setelah India dengan jumlah kasus 969 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam. Berdasarkan Global TB Report 2022, jumlah kasus TBC terbanyak di dunia pada kelompok usia produktif terutama pada usia 25 sampai 34 tahun. Di Indonesia, jumlah kasus TBC terbanyak yaitu pada kelompok usia produktif terutama pada usia 45 sampai 54 tahun.

Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, pendeteksian tertinggi penyakit TBC berkat adanya komitmen dari Pemerintah dan surveilans yang semakin gencar. “Pendeteksian adalah langkah awal untuk bisa mengobati pasien TBC, sehingga tahun 2022 dilakukan deteksi TBC besar-besaran,” ujar Syahril, Jumat (31/3).

Baca juga : Kinerja Moncer, Laba Bersih PGE Melonjak 49,7 Persen di 2022

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta seluruh jajaran kesehatan untuk memprioritaskan pencarian para penderita TBC, sehingga 90 persen dari jumlah itu dapat terdeteksi di 2024. “Kemenkes menargetkan pencapaian deteksi TBC sebesar 90 persen pada 2024. Upaya skrining besar-besaran sudah dimulai sejak 2022,” ucap Syahril.

Menurut Syahril, Kemenkes sudah membuat protokol yang baru, kerja sama dengan berbagai asosiasi dan organisasi profesi. Termasuk juga mendorong dana Global Fund yang disalurkan ke propinsi, kabupaten dan kota agar terealisasi lebih cepat.

Untuk percepatan penanganan TBC, Pemerintah juga telah menjalin kerja sama luar negeri untuk pengendalian TBC di Indonesia. Pada 14 November 2022, telah terjalin kerja sama Indonesia dengan United Arab Emirates (UAE) dalam pengentasan TBC.

Baca juga : Bertemu Dewan Pers, Presiden Bahas Kebebasan Pers Jelang Pemilu 2024

UAE melalui Nota Diplomatik Kedubes di Jakarta Nomor 1/3/19-281 menyampaikan komitmen Pemerintah UEA untuk memberikan hibah berupa Financial Aid sebesar 10 juta dolar AS untuk mendukung program pencegahan tuberkulosis di Indonesia. Syahril melanjutkan, penemuan kasus sedini mungkin dan pengobatan secara tuntas sampai sembuh merupakan salah satu upaya yang terpenting dalam memutus penularan TBC di masyarakat.

Angka keberhasilan pengobatan TBC sensitif obat di Indonesia pada 2022 sebanyak 85 persen. Sementara angka keberhasilan pengobatan TBC resisten obat di Indonesia tahun 2022 secara umum keberhasilannya 55 persen.

Dalam Strategi Nasional Eliminasi TBC yang tertuang pada Perpres Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis, ada sejumlah strategi mengatasi TBC di Indonesia. Mulai dari penguatan komitmen, peningkatan akses layanan TBC, optimalisasi upaya promosi dan pencegahan TBC, pengobatan TBC, pengendalian infeksi, hingga pemanfaatan hasil riset dan teknologi.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.