Dark/Light Mode

Bedah Buku Salam Pancasila

Kepala BPIP Dorong Mahasiswa Kuasai Teknologi Dan Bahasa Asing

Senin, 17 April 2023 14:13 WIB
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi. (Foto: Ist)
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi mendorong, mahasiswa selain menguasai agama juga untuk menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan bahasa asing. 

Menurut pemecah rekor sebagai dosen pertama dari Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) yang berhasil menembus Harvard Law School Amerika Serikat ini, ke depan era semakin menguatnya kecerdasan buatan. "Akan banyak disrupsi, tidak hanya di dunia kerja, tetapi juga di dunia pendidikan," kata Yudian, saat membuka kegiatan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) melalui Bedah Buku Salam Pancasila di Sekolah Tinggi Agama Islam Yogyakarta, Sabtu (15/4).

"Karena kemampuan berbahasa ini menjadi modal bagi adik-adik untuk bersaing tidak hanya di kancah nasional, tetapi juga internasional," sambungnya. 

Selain itu Yudian juga menambahkan syarat jadi pemimpin harus punya nama-nama, bukan sekadar nama biologis tapi nama estimologis, yaitu gelar yang diterima karena keilmuannya. "Nanti akan terkumpul sang minoritas untuk diseleksi. Setelah diukur (kemampuannya) baru dilantik," ucapnya.

Lebih lanjut, ia memberikan penegasan kepada mahasiswa dan civitas akademika STAI Yogyakarta tentang Salam Pancasila. "Salam Pancasila bukan salam pengganti salam agama, tetapi salam pemersatu bangsa yang terpuji yang dianjurkan semua agama," paparnya.

Baca juga : Kepala Bea Cukai Makassar Pakai Cincin Pemberian Kiai

“Kita memiliki Bahasa Indonesia sebagai lingua franca atau basantara, maka sekarang kita memiliki Salam Pancasila sebagai salam perantara atau saluti franca, yang dapat dipraktekkan oleh semua warga negara Indonesia," jelasnya.

Salam Pancasila merupakan salam yang diadopsi dari Salam Merdeka yang disampaikan Presiden Sukarno tak lama setelah kemerdekaan Indonesia. Dengan mengucapkan Salam Pancasila! berarti, selain menjamin keselamatan dan perdamaian bagi orang yang kita ucapkan salam, kita juga menjamin hak orang itu dalam berkeyakinan.

"Salam Pancasila mengejawantahkan konsep rahmatan lil ‘alamin yang sangat luas dan abstrak itu, menjadi nilai-nilai konkret yang bisa kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam berbangsa dan bernegara," ucapnya.

Tidak hanya itu, ia juga mengajak, kepada seluruh peserta untuk tetap bersyukur karena Negara Indonesia memiliki segala-galanya termasuk Pancasila dan sejarah revolusi terbaik sepanjang sejarah manusia. "Saya juga sampaikan, Proklamasi Indonesia adalah paling hebat, terbesar sepanjang sejarah umat manusia," ujarnya.

Menurut dia, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia terjadi saat Perang Dunia II yang melibatkan negara setengah benua dengan teknologi militer canggih, akan tetapi justru bangsa Indonesia yang dapat menyatukan 57 Negara/Kerajaan (revolusi tidak berdarah). "Mari kita bandingkan dengan negara besar di muka bumi ini, supaya paham arti Pancasila yang begitu hebatnya," tegasnya.

Baca juga : 7 Jam Diklarifikasi, Kepala Bea Cukai Makassar Ngerasa Difitnah

Yudian juga mengungkap keutamaan malam Lailatul Qadar di bulan suci Ramadhan, Allah SWT menjanjikan menurunkan banyak keberkahan diantaranya diturunkannya Al-Qur'an, malam lebih baik. "Salah satu keuntungan dan keberkahan Bangsa Indonesia di malam Lailatul Qadar itu adalah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945 bertepatan dengan tanggal 9 Ramadhan 1364 H," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama pelaksana harian Ketua STAI Yogyakarta Hudan Mudaris mengapresiasi kegiatan tersebut.  Menurut dia, Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila melalui Bedah Buku Salam Pancasila ini dapat membuka wawasan dan pengetahuan mahasiswa dan civitas akademika betapa besarnya makna Salam Pancasila. 

"Saya mewakili civitas akademika STAI Yogyakarta mengapresiasi BPIP yang terus bekerja keras dalam internalisasi nilai-nilai Pancasila," ujarnya.

Ia berharap dari kegiatan ini seluruh peserta dapat mempraktekan nilai-nilai dan Salam Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Bupati Gunung Kidul Mayor Chb (Purn.)  Sunaryanta juga mengapresiasi dengan acara yang diselenggarakan di daerahnya tersebut.  Menurutnya dengan adanya Pancasila, diharapkan terjadinya perubahan yang signifikan perilaku masyarakat khususnya generasi muda.

Baca juga : Kepala BNPT Harap Mahasiswa Jadi Agen Perdamaian

"Saya kira, perlu ada mata ajar khusus tentang Pancasila bagi anak-anak sekolah, sehingga diharapkan Pancasila dapat dipahami dan dimaknai dalam kehidupan sehari-hari," harapnya.

Menjawab pertanyaan media persoalan pentingnya Pancasila Wakil Kepala BPIP Karjono mengaku, pihaknya dan Kemendikbudristek telah menyelesaikan mata ajar Pancasila untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini sampai Perguruan Tinggi dan mulai diajarkan tahun 2023-2024.  

Terlepas itu Karjono juga mengingatkan Ideologi Pancasila sangat penting dijaga dan diimplementasikan, karena sejak reformasi TAP MPR II 1978 tentang Eka Pancakarsa atau P.4 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku, 1 Tahun kemudian Lembaga BP7 dibubarkan dan yang sangat memprihatinkan UU Sisdiknas diganti dan menghilangkan Mata Ajar atau mata kuliah Pancasila. "Ini semua menjadi keprihatinan kita, maka dari itu kita perlu perkuat upaya-upaya untuk memperkokoh Pancasila," ujarnya.

"Dengan upaya kita bersama maka Bapak Joko Widodo Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Standar Pendidikan Nasional yang mewajibkan mata ajar Pancasila diterapkan mulai dari PAUD sampai perguruan tinggi dan di seluruh Indonesia mulai dari pendidikan formal, informal dan non formal," tutupnya. 

Hal tersebut dilengkapi dan ditambahkan oleh Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga Sosialisasi Komunikasi dan Jaringan Prakoso bahwa nilai-nilai pancasila harus tersosialisasikan ke masyarakat.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.