Dark/Light Mode

Gerakan Mudik Sehat dan Selamat Bertujuan Memitigasi Potensi Kecelakaan

Selasa, 18 April 2023 00:04 WIB
Diskusi Mudik Sehat dan Selamat yang digelar Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman) di Jakarta, Senin (17/4). (Foto: Istimewa)
Diskusi Mudik Sehat dan Selamat yang digelar Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman) di Jakarta, Senin (17/4). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Arus pergerakan orang secara nasional selama musim mudik Lebaran 2023 diprediksi mencapai 123,8 juta orang. Karena itu, perlu ada dimitigasi agar menciptakan mudik sehat dan selamat.

Untuk tercapainya keselamatan dalam pelayanan angkutan umum, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan ramp chek terhadap 19.400 kendaraan pada 2023. Dari jumlah tersebut, sekitar 69 persen adalah angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Lalu, 18,90 persen adalah Antar Kota Dalam provinsi (AKDP), kendaraan pariwisata 12,30 persen, dan lainnya 0,23 persen.

"Tujuan ramp chek adalah menjamin ketertiban administrasi, kesiapan pengemudi, dan kelaikan jalan kendaraan atau sarana," kata Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno dalam diskusi Mudik Sehat dan Selamat yang digelar Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman) di Jakarta, Senin (17/4).

Baca juga : Gerakan Mudik Sehat Dan Selamat Untuk Tekan Kecelakaan

Selain didukung Kemenhub dan Koalisi Pejalan Kaki (KPBB), Gerakan Mudik Sehat dan Selamat ini didukung BUMN seperti Bank BNI dan BTN serta kalangan swasta seperti Kalbe Bersama Sehatkan Bangsa dan Hevit C maupun entitas peduli keselamatan seperti Yayasan Astra Honda Motor.

Hendro mengatakan, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-1, yakni Jumat (21/4). Diperkirakan sebanyak 18,7 juta orang akan bergerak menuju kampung halaman masing-masing. "Sedangkan untuk puncak arus balik diperkirakan pada H+2, Selasa, 25 April 2023 yang akan mencapai 17,7 juta orang," ujar Hendro.

Sementara itu, Edo Rusyanto, koordinator Jarak Aman menyarankan para pemudik agar mempersiapkan diri secara maksimal agar mudik sehat dan selamat dapat terwujud. “Langkah ini dapat dilakukan dengan cara berkendara rendah risiko sehingga memperkecil fatalitas kecelakaan lalu lintas jalan,” ujar Edo.

Baca juga : ASDP Hadirkan Fasilitas Pendukung Di Pelabuhan Ciwandan

Dia menilai, estimasi adanya sekitar 25,13 juta pemudik bersepeda motor menuntut para pemudik lebih memprioritaskan keselamatan saat arus mudik maupun arus balik. “Perlu diperhatikan faktor manusia seperti kesehatan fisik, menjaga emosi, dan menguasai teknik berkendara yang aman dan selamat. Keselamatan harus menjadi prioritas,” tegas Edo.

Selain itu, tambahnya, perlu diperhatikan faktor kendaraan dan faktor lain, seperti Barang bawaan dan manajemen istirahat saat perjalanan. “Tahun 2022, data Kepolisian menyebutkan bahwa ada 530 korban meninggal dunia akibat kecelakaan selama musim mudik,” tutur dia.

Sementara itu, Ketua Koalisi Pejalan Kaki (KPBB), Alfred Sitorus mengatakan, arus pergerakan 123,8 juta orang apabila tidak dikelola dengan baik akan menjadi malapetaka seperti kasus kemacetan Brexit tahun 2016 yang memicu pencemaran udara mematikan. Dari 17 orang meninggal dunia pada Mudik Lebaran 1437 H/2016, 11 orang di antaranya adalah dengan ciri-ciri akibat keracunan emisi CO (Carbon Monoxide), selain paparan parameter lain yang diemisikan kendaraan bermotor. 

Baca juga : Tokoh Muda Muhammadiyah Nilai Kapolri Berhasil Perbaiki Kepercayaan Publik

Dia mengatakan, angka ini terlalu banyak. Mereka yang meninggal dunia ini bukan karena kejadian tabrakan, terguling, tertabrak dan atau kecelakaan benturan fisik kendaraan bermotor, tetapi meninggal dunia oleh pembunuh tak tampak (invisible killer) akibat terpapar emisi kendaraan yang terjebak kemacetan berjam-jam selama perjalanan Mudik Lebaran, terutama pintu keluar Tol Brebes (Brexit).

“Untuk itu, agar mudik tidak menimbulkan kemacetan ekstream yang menyebabkan pencemaran udara yang mematikan, maka harus dikelola secara efektif dan sistematis,” ujar Alfred.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.