Dark/Light Mode

Mengenalkan Diri Kepada Media

Generasi Ketiga Bakrie Kompak Akrab

Kamis, 13 April 2023 09:58 WIB
Caption: Anindya Bakrie (duduk) diapit Anindhita Bakrie dan Andika Aryasthana Bakrie. Berdiri dari kanan yaitu Ardie Bakrie, Adika Nuraga Bakrie dan Taufik Eko Nugroho. (Foto: Ratna Susilowati/RM)
Caption: Anindya Bakrie (duduk) diapit Anindhita Bakrie dan Andika Aryasthana Bakrie. Berdiri dari kanan yaitu Ardie Bakrie, Adika Nuraga Bakrie dan Taufik Eko Nugroho. (Foto: Ratna Susilowati/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bisnis keluarga Bakrie sudah dihandel sepenuhnya oleh generasi ketiga, atau cucu-cucu dari Achmad Bakrie. Ada 11 anak muda generasi ketiga Bakrie. Yang paling senior adalah Anindya Novyan Bakrie, putra sulung dari Aburizal Bakrie, yang kini menjadi “komandan” sekaligus menjadi pengendali dan memegang tanggung jawab pengembangan bisnis Bakrie Group.

Anin, sapaan Anindya, bersama adik-adik dan sepupunya bertemu dengan sejumlah pemimpin media massa, Selasa (11/4/2023) malam. Anin, yang perannya sebagai kakak tertua mengenalkan semua adik-adiknya. Anindhita Anestya Bakrie dan suaminya Taufan Eko Nugroho. Lalu ada Anindra Ardiansyah Bakrie, putra bungsu Aburizal Bakrie, yang dikenal dengan sapaan Ardi Bakrie. Sementara, adik sepupu Anin yang hadir, yaitu Adinda Bakrie, Adika Nuraga Bakrie, Syailendra Surmansyah Bakrie dan Adhika Aryasthana Bakrie.

Anin bercerita, ada tiga hal yang diajarkan keluarga dalam menjalankan bisnis. Pertama, kakeknya memulai bisnis di masa lalu, dengan niat agar rakyat biasa bisa mengembangkan diri. Ada faktor cinta negara, ke-Indonesiaan. Kedua, kebersamaan. Apapun keadaannya, susah atau senang harus dihadapi bersama.

Dan ketiga, kemanfaatan. Apa yang dikerjakan, harus membawa manfaat bagi banyak orang.

“Yang kita lakukan ini adalah tools. Tujuannya membuat Indonesia menjadi lebih baik,” ujarnya

Baca juga : Genjot Sistem Perizinan Digital, Kemenkop Sinergi Dengan BKPM

Yang dimaksud dengan manfaat itu, artinya impact

“Impact tidak sama dengan uang. Impact adalah manfaat. Berapa banyak manfaat yang bisa kita berikan. Bisnis kita ada manfaat nggak? Tentu saja. Ada karyawan yang bekerja, memberikan pajak, vendor dan lain-lain. Jadi, bisnis adalah vehicle untuk menghasilkan manfaat," katanya.

Bukan hanya dari bisnis. Impact yang dihasilkan juga bisa dari kegiatan kita, organisasi yang diikuti atau yayasan filantropi yang kita buat.

Anin berharap, publik mulai mengenal generasi ketiga keluarga Bakrie.

“Kami ini nggak kalah dari generasi kedua. Bahkan mungkin lebih menarik. Dan aset yang ditangani juga belum tentu lebih kecil dari sebelumnya,” papar Anin, sambil tertawa.

Baca juga : Meriahkan Ramadhan, IKPP Serang Gelar Bazar Migor Dan Wakaf Al-Qur’an

Dia lalu meminta adik-adiknya memperkenalkan diri. Adinda Bakrie mendapat giliran pertama. Dia bilang, ada kebiasaan di keluarganya berkumpul di saat sahur dan buka puasa pertama. “Saya mulai aktif lagi setelah pandemi mereda. Di-guide oleh kakak dan papa. Saya saat ini belajar berbisnis di bidang oil and gas,” ujar Dinda, yang nama lengkapnya Adinda Andarina Bakrie. Posisinya sebagai Direktur EMP Mining Overseas Pte Ltd, anak usaha PT Energi Mega Persada.

Dia merasa keluarganya kompak. “Kebersamaan keluarga ini sangat berarti buat saya,” katanya. Dinda, alumnus Master of Art Pscyhology dari Pepperdine University Los Angeles, Amerika Serikat.

Di luar aktivitas bisnis, dia hobi bermusik. “Saya suka memainkan piano. Musik bagi saya itu passion. Saat bermusik rasanya bisa kabur dari dunia nyata,” kata Dinda. Ayah Dinda adalah Indra Bakrie, salah satu pendiri Twilite Orchestra.
 
Giliran Aga Bakrie atau lengkapnya Adika Nuraga Bakrie. Jabatannya saat ini adalah Presiden Direktur PT Bumi Resources Tbk (BUMI).

“Kami di bisnis tambang sedang berusaha leading dalam pengelolaan lingkungan. Kita kerjakan biocoal, sebagai pengembangan bisnis. Nanti akan kita ceritakan pada saat yang tepat,” katanya.

Soal hobi, Aga cerita, suka main basket dan main bola. “Kadang juga bersepeda,” ujar pria kelahiran 14 Desember 1981 ini. Aga memperoleh gelar Bachelor of Degree dari Bentley University Amerika Serikat.
 
Syailendra Surmansyah Bakrie fokus bisnisnya di pertambangan. Dia adalah Direktur Utama PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG).

Baca juga : Yandri Minta BPOM Genjot Literasi Tentang Obat Dan Makanan

“Saya fokus di bidang ini sejak 11 tahun lalu. Ayah dan paman meng-guide saya. Yang saya kerjakan saat ini adalah eksploitasi dan eksplorasi untuk mengembangkan bisnis,” kata lulusan Babson College, Boston, Amerika Serikat itu. Eda Bakrie, sapaan akrabnya, adalah putra dari Indra Bakrie.
 
Berikutnya Anindhita Anestya Bakrie, atau Dita Bakrie. “Saya ditunjuk sebagai Direktur Eksekutif Bakrie Untuk Negeri. Ini adalah payung dari kegiatan sosial seluruh perusahaan Bakrie Group,” katanya. Dalam bekerja, dia berpegang teguh pada filosofi yang diajarkan kakeknya. Setiap rupiah yang dihasilkan Bakrie, harus bisa bermanfaat untuk negeri. “Kita mencoba melakukan aktivitas yang bermanfaat untuk negeri. Belajar memberikan impactful bagi masyarakat sekitar,” katanya.
 
Selama ini, kata Dita, Bakrie Grup telah banyak melakukan kegiatan sosial. Dulu, filosofi kami, jika tangan kanan memberi, tangan kiri tak perlu tahu. Banyak kegiatan yang bagus tapi tidak diekspose. “Sekarang zaman sudah berubah. Bukannya kita ingin pamer ya. Tapi saya ingin mengkomunikasikan semua kegiatan sosial dan banyak inisiatif ini kepada media. Mohon dukungan dan arahan agar kami bisa berkembang menjadi lebih baik,” papar Dita.

 “Saya Arya. Cucu paling kecil. Adik dari Pak Aga Bakrie,” kata Adhika Aryasthana Bakrie saat mengenalkan diri. Arya, sapaan akrabnya, sejak dua tahun lalu masuk di jajaran direksi PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), anak usaha dari BUMI. Dia bilang, tahun ini baru mendapatkan strategic partner di bisnisnya. Sehingga berharap segera produksi besar dan perusahaan bisa berkembang lebih cepat.
       
 “Saya baru punya anak. Usianya sekarang 1 tahun. Jadi, main dengan anak menjadi hobi saya,” katanya, sambil tertawa.
 
Yang paling seru di sesi perkenalan, pas giliran Ardi Bakrie. “Saya yang paling terkenal,” katanya sambil berkelakar, dan menyinggung kasus yang baru-baru ini dialaminya. Dia bilang, manusia tidak lepas dari musibah.
         
Ardi adalah anak bungsu Aburizal Bakrie. “Saya adiknya Mas Anin dan Mba Dita. Paling bungsu. Jadi kelakuannya mirip Arya. Kadang kurang senang yang terlalu serius dan formal,” ucapnya.

Aktivitas bisnisnya menjadi wakil posisi Anindya, di holding company. “Kalau Mas Anin tipenya suka bicara, bercerita, menyerang. Maka, saya di urusan operasionalnya, caranya bertahan. Dalam sebuah pertandingan, ada yang offense adan yang defense. Supaya gawangnya nggak kebobolan,” katanya.
         
Yang paling terakhir mengenalkan diri yaitu Taufan Eko Nugroho, suami dari Anindhita Bakrie. Dua bulan terakhir, ditunjuk sebagai CEO TVOne. “Saya ingin banyak belajar, bagaimana media bisa terus berkembang dan menjadi lebih baik,” katanya.
         
Apa pesan penting dari Achmad Bakrie, kakek sekaligus pendiri perusahaan Bakrie Group? Anin menyebut, pertama, jangan beranten. “Semua urusan sudah ada yang mengatur. Jangankan lagi susah. Saat senang pun, jangan berantem atau cekcok,” ucapnya. Kedua, lakukan apapun yang bermanfaat untuk masyarakat. Yang suka organisasi, musik, kegiatan sosial, olahraga, silakan. Tapi ujungnya bawalah nama baik untuk Indonesia. “Founding father kita dulu meraih kemerdekaan dengan perjuangan. Sekarang kita harus menjaganya,” papar Anin.
         
Menurut Anin, generasi ketiga Bakrie terlihat lebih beragam kesukaan dan minatnya. Ya, mirip seperti jari jemari tangan kita. “Ada yang tinggi, pendek. Ada yang gemuk. Tapi, coba bayangkan, kalau jari kita ini jempol atau kelingking semua,” katanya, bercanda. Berbeda, tapi tetap bersama.

 Salah satu pimpinan media yang hadir sempat bicara soal kehidupan keluarga konglomerat. Katanya, di drama-drama Korea, kita menyaksikan kehidupan chaebol atau konglomerat di Korea Selatan itu, digambarkan penuh konflik dan intrik. Tapi di generasi ketiga Bakrie, kita justru menemukan dan melihat hal yang berbeda. Penuh kehangatan, keakraban dan kekompakan. Ini bisa jadi kunci bagi pengembangan bisnis Bakrie Group yang makin melesat.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.