Dark/Light Mode

Capreskan Ganjar

Banteng Ketiban Berkah

Kamis, 4 Mei 2023 08:00 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo silaturahmi ke KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, di Rembang, kemarin. (Foto: Twitter @ganjarpranowo).
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo silaturahmi ke KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, di Rembang, kemarin. (Foto: Twitter @ganjarpranowo).

RM.id  Rakyat Merdeka - PDI Perjuangan mendapat berkah elektoral usai memutuskan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan, elektabilitas partai berlambang banteng yang dinahkodai Megawati Soekarnoputri itu, naik di kalangan pemilih kritis. Adapun elektabilitas parpol lain tidak mengalami perubahan berarti.

Kenaikan elektabilitas PDIP itu terungkap dalam survei SMRC yang digelar pada 25-28 April 2023. Survei dilakukan dengan mewawancarai 1.021 responden yang dipilih dengan teknik pembangkitan nomor telepon secara acak. Margin of error survei plus minus 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.

Baca juga : Megawati Banjir Pujian

Direktur Riset SMRC Deni Irvani menjelaskan, PDIP mendapat dukungan paling tinggi yaitu 19,9 persen. Di posisi kedua ada Gerindra 12,4 persen, Golkar 9,3 persen, Partai Demokrat 6,5 persen, dan PKS 6,1 persen. Setelah itu PKB 5,5 persen dan NasDem 3,6 persen. “Sementara partai-partai lain mendapat dukungan di bawah 3 persen. Masih ada 30,3 persen yang belum menentukan pilihan,” kata Deni dalam keterangan tertulis bertajuk Elektabilitas Partai pasca Deklarasi Capres PDIP”, kemarin.

Deni menjelaskan dukungan kepada PDIP di kalangan pemilih kritis pasca keputusan calon presiden cenderung naik, dari 16,1 persen dalam survei 18-19 April 2023 menjadi 19,9 persen dalam survei 25-28 April 2023. Kenaikannya sekitar 3,8 persen.

Baca juga : Ragam Kebijakan Ganjar Pranowo Dan 3 Pesan Penting untuk Kemajuan Pendidikan

“Keputusan PDIP mencalonkan Ganjar sebagai capres tampaknya berdampak positif terhadap PDIP. Setelah mengalami tren yang menurun, elektabilitas PDIP di kelompok pemilih kritis menguat usai pencalonan Ganjar,” ujar Deni.

Sementara dalam kurun waktu yang sama, dukungan kepada partai-partai lain tidak mengalami perubahan berarti (perubahan di bawah 2 persen). Ini, menurut Deni, menunjukkan pencalonan Ganjar sebagai presiden oleh PDIP memiliki dampak elektoral yang positif pada partai tersebut.

Baca juga : Ganjar Tak Terkalahkan

Deni melanjutkan, secara umum peta dukungan pada partai dibanding hasil Pemilu 2019 terlihat tidak banyak berubah. PDIP masih berada di posisi teratas, disusul Gerindra dan Golkar.

Deni menjelaskan, pemilih kritis adalah pemilih yang punya akses ke sumber-sumber informasi sosial-politik secara lebih baik karena mereka memiliki telepon atau cellphone sehingga bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial-politik. Mereka umumnya adalah pemilih kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan. Mereka juga cenderung lebih bisa memengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya. Total pemilih kritis ini secara nasional diperkirakan 80 persen.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.