Dark/Light Mode

PPP: Pencapresan Ganjar Merupakan Amanat Sejarah

Senin, 1 Mei 2023 22:31 WIB
Ketua Mahkamah Partai DPP PPP Ade Irfan Pulungan (Foto: Ist)
Ketua Mahkamah Partai DPP PPP Ade Irfan Pulungan (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Mahkamah Partai DPP PPP Ade Irfan Pulungan menilai, pencapresan Ganjar Pranowo oleh PPP merupakan sebuah kelanjutan sejarah bersatunya idelogi nasionalisme dan Islam.

“Sejak zaman awal kemerdekaan, orde baru hingga masa reformasi, kerjasama antara partai nasionalis dan Islam selalu terjadi. Saat ini kerjasama itu dipelihara dengan baik oleh PDIP dan PPP,” kata Irfan dalam rilisnya, Senin (1/5).

Menurutnya, kerja sama PDIP dan PPP tidak hanya terjadi di Pilpres, namun dipraktikan di semua lini demokrasi. Disebutkan, telah banyak Pilkada yang mencerminkan kerjasama antara PDIP dengan PPP.

Baca juga : Mahfud MD: Negara Beradab Jika Buruhnya Sejahtera

“Salah satu yang paling fenomenal adalah koalisi PDIP-PPP di Pilkada Jawa Tengah tahun 2018, yang menduetkan Pak Ganjar Pranowo - Gus Taj Yasin Maimoen,” jelas Irfan.

Jika dirunut ke belakang, Irfan menyebut, ada koalisi "Mega-Bintang" yang pada akhir Orde Baru (Pemilu 1997) merupakan bentuk perlawanan kepada Orde Baru.

“Sejarah juga mencatat pasangan Megawati-Hamzah Haz yang pernah menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI. Ini merupakan pasangan PDIP-PPP yang selalu dikenang dua partai ini," ungkapnya.

Baca juga : Dukung Pembangunan Infrastruktur, Bank bjb Siapkan Pinjaman Daerah

Hubungan PDIP dan PPP, selama ini menurut Irfan juga sangat harmonis dan saling menghormati. Tokoh-tokoh kedua partai dalam banyak kesempatan dan zaman saling menghormati.

Seperti, kedekatan Megawati dengan tokoh-tokoh senior PPP, yaitu Ismail Hasan Metareum (Eks Ketum PPP), Mudrick Sangidoe dan Tokoh Ulama Kharismatik PPP KH. Maimun Zubair.

Semua itu merupakan bentuk hubungan yang sangat harmonis, baik secara personal maupun kelembagaan partai yang selalu melakukan kerja sama politik dan saling bersilaturahmi.

Baca juga : Ganjar Ke Timur, Prabowo Ke Barat

Belum lagi kantor PPP-PDIP yang bertetangga di Jl Diponegoro, Menteng Jakarta pusat. Hal itu menjadi simbol kedekatan yang kuat.

Atas dasar itu, Irfan mengatakan bahwa PPP ingin mengulang kembali sejarah bersama PDIP lewat pesta demokrasi pada Pemilu Presiden tanggal 14 Februari 2024.

Tentu, dengan mendukung dan mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai Presiden RI periode 2024-2029 dan mengusulkan kader terbaik dari internal PPP sebagai Wakil Presiden. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.