Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Banyak Pejabat Langgar Etika

Mahfud: Nggak Ada Yang Malu Dan Takut

Sabtu, 6 Mei 2023 07:30 WIB
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD saat peluncuran dan dialektika buku Etika Pemerintahan oleh Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI) di Jakarta, Jumat (5/5). (Foto: Istimewa)
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD saat peluncuran dan dialektika buku Etika Pemerintahan oleh Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI) di Jakarta, Jumat (5/5). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD khawatir dengan banyaknya pejabat pemerintahan yang melakukan pelanggaran etika dan moral. Tidak ada yang merasa malu atau takut.

Mahfud mencontohkan, ada pejabat yang baru keluar dari penjara sebagai korup­tor sudah berpidato di depan banyak orang tentang memer­angi korupsi.

Baca juga : Mahfud Heran Ada Yang Baru Keluar Penjara Ajak Perangi Koruptor

“Pelanggaran etika di pemerintahan kerap kali terjadi. Apalagi, banyak sekali oknum yang tidak mau dianggap me­langgar etika. Mereka justru menantang dengan membawa masalah itu ke pengadilan,” ujar Mahfud dalam peluncuran Buku Etika Pemerintahan yang diselenggarakan oleh Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI) di Jakarta, kemarin.

Eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini menegas­kan, jangan hanya takut pada hukum. Sebab, di atas itu ma­sih ada norma agama, norma kesusilaan, dan etika atau kesopanan.

Baca juga : DPR Ajak Aparat Perkuat Integritas Dan Moralitas

“Hukum itu hanya sebagian etika dan kepatutan. Hukum sebagai produk politik malah sekarang bisa dimainkan, bisa diperjualbelikan,” ingatnya.

Mahfud mengungkapkan, aki­bat minimnya etika, berdasarkan data Transparency International Indonesia (TII) pada 2022, In­deks Persepsi Korupsi (IPK) merosot tajam menjadi peringkat ke-110 dari 180 negara yang disurvei.

Baca juga : OSO: Ganjar Yang Paling Menjanjikan

Skor ini turun 4 poin dari tahun 2021, dengan skor 38. Ini penurunan paling drastis sejak tahun 1995. Dia mengaku kaget dengan penurunan IPK terse­but. Sebab, Pemerintah telah habis-habisan memberantas korupsi.

Mahfud menuturkan, dari hasil penelusuran TII, pertama, pelanggaran etika jabatan yang dirangkap dengan conflict of interest.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.