Dark/Light Mode

Inhil Punya Perpustakaan Multifungsi, Ada Museum Kelapa Di Dalamnya

Kamis, 25 Mei 2023 20:16 WIB
Sekretaris Utama Perpusnas Ofy Sofiana (Foto: Dok. Perpusnas)
Sekretaris Utama Perpusnas Ofy Sofiana (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) kini memiliki Gedung Perpustakaan Umum Daerah, sebagai bangunan ilmu pengetahuan yang mampu mendongkrak kualitas literasi masyarakat sekitar. Keberadaan Museum Kelapa di dalamnya semakin meneguhkan eksistensi perpustakaan sebagai jembatan ilmu pengetahuan masa lalu, kini, dan masa depan.

Pembangunan perpustakaan ini menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2021 senilai Rp 10 miliar. Bupati Inhil Muhammad Wardan yakin, keberadaan perpustakaan ini akan mendukung kesetaraan pendidikan yang berkualitas yang berpengaruh pada keterampilan hidup masyarakat.

“Gedung perpustakaan ini akan dijadikan gedung multifungsi. Maka dari itu, ikut dibangun Museum Kelapa di dalamnya. Pembangunan Museum Kelapa ini sebagai penanda bahwa 80 persen masyarakat Indragiri Hilir menggantungkan ekonominya dari kelapa,” ucap Wardan, dalam peresmian tersebut, Kamis (25/5).

Baca juga : Menko PMK: Penanganan Stunting Harus Terus Berkelanjutan

Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Ofy Sofiana yang turut hadir dalam peresmian itu menegaskan, bangunan perpustakaan setinggi enam lantai ini secara langsung memberikan andil besar dalam membangun kualitas SDM unggul sesuai prioritas pembangunan Presiden Jokowi. “Pembangunan SDM unggul harus senapas sejalan dengan pembangunan infrastruktur,” imbuh Ofy.

Gedung Perpustakaan Umum Indragiri Hilir berbeda dari perpustakaan pada umumnya. Sebab, selain memiliki ruang layanan anak, ruang koleksi, dan ruang baca, juga memiliki Museum Kelapa yang terletak di lantai empat. Kelapa merupakan komoditi terbesar yang diunggulkan Kabupaten Indragiri Hilir.

Peresmian Gedung Layanan Perpustakaan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir dirangkaikan dengan talkshow Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM).

Baca juga : Dilirik Banyak Parpol, Ade Fitrie Pilih Urus Kegiatan Sosial

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Riau Mimi Yuliani Nazir, dalam talkshow, mengatakan bahwa menurut UNESCO, setiap individu harus memiliki enam literasi dasar. Yakni literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, serta literasi budaya dan kewarganegaraan. 

Kepala Perpustakaan UIN Sulthan Syarif Kasim Riau M Tawwaf membahas inklusi sosial merupakan sesuatu yang berhubungan dengan literasi. “Masyarakat yang menguasai literasi akan meningkat taraf ekonominya karena masyarakat yang literat memahami dari membaca, maka akan mendapat insight akan suatu hal, seperti langkah-langkah pembuatan produk berikut cara pemasarannya.” ujarnya.

Rektor Universitas Islam Indragiri Tembilahan Najamuddin menegaskan, langkah-langkah meningkatkan literasi di lingkungan kampus. “Dalam meningkatkan literasi sesuai dengan keyakinan mayoritas dan komoditi utama di Indragiri Hilir. Civitas akademika terus diajak berkontribusi buat penelitian mengenai kelapa, turunan produknya, dan target pasar dari produk dari kelapa tersebut,” pungkasnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.