Dark/Light Mode

Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno

Krisis Angkutan Umum Nyata, Pemerintah Pusat Dan Daerah Harus Punya Komitmen

Minggu, 11 Juni 2023 10:29 WIB
Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno (Foto: Instagram)
Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kota yang maju bukanlah kota yang warga miskinnya menggunakan mobil. Melainkan kota, yang sukses membuat orang kaya menggunakan transportasi umum.

Begitu kata  Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno, mengutip Wali Kota Bogota 1998-2000.

 

Warga Medan, Sumatera Utara naik Trans Metro Deli. (Foto: Istimewa)
 
 
Djoko menilai, saat ini, DKI Jakarta merupakan daerah yang paling representatif untuk menjadi contoh bagi kota-kota lain di Tanah Air.

"Karena BRT Trans Jakarta kini telah terhubung angkutan feeder (Jaklingko), sebagai angkutan pengumpan. Selain itu, BRT Transjakarta juga didukung moda lain seperti KCI, MRT, LRT, Kereta Cepat yang terkoneksi atau terintegrasi," kata Djoko dalam keterangan yang diterima RM.id, Minggu (11/6).

Baca juga : Transisi Akhiri Kedaruratan Covid, Pemerintah Tetap Gencarkan Vaksinasi

Data PT Trans Jakarta per Mei 2023 menyebutkan, Trans Jakarta memiliki 394,4 km panjang koridor dan 2.326,3 km non koridor. Dilayani oleh 19 operator dengan 4.265 armada, terdiri 167 articulated bus, 934 single bus, 293 maxi bus, 289 low entry bus, 107 medium bus, 2.419 micro bus, 28 double decker bus, 30 low entry bus EV, 100 royal trans, dan 26 Transjakarta cares.

Terdapat 232 rute dengan 13 rute utama (busway) dan 8 tipe layanan.

Cakupan populasi terlayani Transjakarta, meningkat dari tahun ke tahun.

Tahun 2004, cakupan populasi terlayani hanya 1,8 persen. Tahun 2006 (2,1 persen), tahun 2007 (12,8 persen), tahun 2009 (16 persen), tahun 2010 (21,0 persen), tahun 2011 (21,5 persen), tahun 2013 (23,2 persen), tahun 2014 (23,6 persen), dan tahun 2015 (24,2 persen).

Baca juga : Evaluasi Transportasi Lebaran 2023: Lancar, Memenuhi Harapan Masyarakat

Tahun 2016, angkanya bertambah menjadi 36,0 persen. Meningkat lagi pada tahun 2017 (42,0 persen), tahun 2018 (63,0 persen), tahun 2019 (79,5 persen), tahun 2020 (82,4 persen), tahun 2021 (82,1 persen), dan tahun 2022 (88,2 persen).

Sementara data dari PT Surveyor Indonesia sebagai Manajemen Pengelola Program Pembelian Layanan (Buy the Service/BTS) di 10 kota menunjukkan, sejak 1 Januari 2022 hingga 18 Mei 2023, Transjakarta sudah mengangkut 42.920.645 penumpang dengan tingkat isian ( load factor) 48 persen.

Tingkat isian pada triwulan I tahun 2023 untuk Trans Metro Deli (Medan) dilaporkan mencapai 39,08 persen, Trans Musi Jaya di Palembang (23,71 persen), Batik Solo Trans di Surakarta (35,38 persen), Trans Jogya di Jogjakarta (46,68 persen), dan Trans Metro Dewata di Denpasar (31,88 persen).

Sementara Trans Metro Pasundan di Bandung mencatat angka 50,78 persen, Trans Banyumas di Purwokerto (63,71 persen), Trans Semanggi di Surabaya (39,19 persen), Trans Mamminasata di Makassar (34,75 persen) dan Trans Banjarbakula di Banjarmasin (50,85 persen).

Baca juga : Mengurai Pemudik Menyeberang Dari Jawa Menuju Sumatera

Ada penurunan jumlah penumpang, saat layanan itu tak lagi digratiskan. Alasannya, pengguna mengeluarkan ongkos transportasi lebih mahal, ketimbang menggunakan sepeda motor. Karena berpindah koridor, harus membayar lagi.

Agar warga kembali menggunakan BTS, maka mulai 1 Juli 2023, akan diterapkan konsep sekali membayar. Meski berganti moda, tarif tidak bertambah (selama 2 jam).

Selain itu, juga ada tarif terintegrasi layanan untuk golongan khusus (pelajar, lanjut usia/lansia dan disabilitas) sebesar Rp 2 ribu

"Bisa jadi, setelah penerapan tarif baru, akan terjadi penambahan warga menggunakan Bus BTS di 10 kota," kata Djoko.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.