Dark/Light Mode

Australia-Indonesia Bangun Fasilitas Keselamatan Maritim Dan Inspeksi Kapal

Kamis, 15 Juni 2023 13:05 WIB
Proses serah terima fasilitas pelatihan dan pengujian kargo dari Australia kepada Indonesia, Rabu (14/6). (Foto: Ist)
Proses serah terima fasilitas pelatihan dan pengujian kargo dari Australia kepada Indonesia, Rabu (14/6). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Australia terus membangun kerja sama di sektor kelautan bersama Indonesia. Kini, kedua negara bertetangga ini memperkuat kerja sama dengan menyelesaikan dua fasilitas yang dapat menunjang keselamatan kapal kargo di lautan, Rabu (14/6).

Kedua fasilitas itu adalah Fasilitas Pelatihan dan Pengujian Kargo Padat Curah serta Pusat Inspeksi Keselamatan Kapal.

Dikutip dari keterangan Kedubes Australia, Rabu (14/6), kedua fasilitas ini diserahkan langsung CEO AMSA Mick Kinley kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (DJPL).

Penyerahan dilakukan dalam upacara yang dihadiri Dirjen DJPL Arif Toha dan Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Steve Scott. AMSA (Australian Maritime Safety Authority) merupakan otoritas keselamatan maritim Australia yang bertanggung jawab atas keselamatan maritim, perlindungan lingkungan laut, serta layanan pencarian dan penyelamatan maritim di negara itu.

Baca juga : Srikandi Ganjar NTT Dukung Kreativitas Perempuan Milenial Melalui Kewirausahaan

Likuefaksi (pelunakan tanah) dari kapal kargo padat curah dapat mengakibatkan ketidakstabilan dan memicu kapal terbalik, yang menjadi penyebab utama kematian setelah cuaca buruk selama pengangkutan kargo padat curah di seluruh dunia.

Atas dasar itulah, Pusat Inspeksi Keselamatan Kapal didirikan. Pusat ini akan menciptakan langkah-langkah inspeksi keselamatan yang efektif dengan peraturan dan proses yang transparan.

Hal ini untuk memastikan penegakan dan standar SOLAS yang dapat diandalkan untuk kapal berbendera Indonesia dan asing yang mengunjungi pelabuhan-pelabuhan di Indonesia.

Pusat Inspeksi Keselamatan Kapal akan memanfaatkan keahlian kolektif dari DJPL, AMSA, dan komunitas maritim internasional guna membangun kemampuan tenaga kerja yang diperlukan dalam menegakkan kepatuhan terhadap konvensi internasional.

Baca juga : Arema FC Percaya Kualitas Pemain Muda Timnas

Sementara Fasilitas Pelatihan dan Pengujian Kargo Padat Curah akan menciptakan sektor ekspor mineral yang lebih aman dan efisien, dengan memastikan praktik-praktik paling aman dalam pengangkutan kargo padat curah.

Contohnya seperti pengangkutan batu bara, bauksit, bijih besi, dan konsentrat nikel. Kedua fasilitas tersebut diwujukan oleh Deklarasi Bersama Australia dan Indonesia di bidang Kerja Sama Maritim.

Tujuannya untuk mendorong lingkungan maritim yang lebih aman dan terjamin bagi para pelaut, kapal, dan industri pelayaran global.

Padahal, Australia dan Indonesia sebagai negara kepulauan sangat bergantung pada pelayaran untuk perdagangan internasional.

Baca juga : The Minions Dan Vito Mundur, Ini Alasannya

Maka dari itu, kedua fasilitas itu akan membantu pemerintah untuk menerapkan praktik terbaik dunia dalam pengangkutan ekspor utama yang aman seperti batu bara, bijih besi, dan bauksit.

"Australia dan Indonesia adalah mitra maritim yang sejati. Kami berbagi salah satu batas maritim terpanjang di dunia, dan hari ini menandai pencapaian dalam hubungan transportasi laut kami," pungkas Scott.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.