Dark/Light Mode

Kecam Pembakaran Al Quran Di Swedia

GEMIRA Imbau Umat Islam Indonesia Tak Terpancing

Sabtu, 1 Juli 2023 08:10 WIB
Sekjen PP Gerakan Muslim Indonesia Raya GEMIRA Sudarto. Foto: Istimewa
Sekjen PP Gerakan Muslim Indonesia Raya GEMIRA Sudarto. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Aksi pembakaran Al Quran oleh Salwan Momima di depan Masjid Raya Sodermalm, Swedia terus menuai kecaman. Meski begitu, sejumlah pihak meminta umat Islam di Indonesia tak terprovokasi.

Sekjen PP Gerakan Muslim Indonesia Raya (GEMIRA) Sudarto menilai, tindakan keji ini jelas telah mengancam keharmonisan kehidupan beragama di seluruh dunia.

"Tindakan ini harus dikecam oleh umat agama apapun dan di manapun," kata Sudarto kepada Rakyat Merdeka, Sabtu (1/7).

Diingatkan, tidak boleh mengatasnamakan kebebasan berekspresi, membakar kita suci agama apapun. Mestinya, antar umat beragama harus saling menghargai dan menghormati.

Baca juga : Indonesia: Aksi Bakar Quran Di Swedia Sangat Mencederai Umat Muslim

"Keyakinan boleh berbeda, tetapi tak boleh saling melukai hati atas nama kebebasan berekspresi," ingat Ketua DPP Partai Gerindra ini.

Kata Sudarto, aksi ini amat disayangkan. Sebab, sejumlah organisasi keagamaan besar di dunia tengah menggencarkan kampanye toleransi dan harmoni kehidupan beragama. Seperti yang dilakukan oleh Nahdlatul Ulama (NU) dengan berbagai inisiatifnya di dunia internasional.

"Kita sepakat menghentikan budaya kekerasan atas nama agama. Seluruh organisasi agama satu suara dalam gerakan harmoni dunia ini," tukasnya.

PP GEMIRA mendorong dan mendukung Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengupayakan langkah-langkah yang diperlukan dalam menyikapi aksi ini.

Baca juga : KSP: Kepercayaan Publik Pada Kartu Indonesia Sehat Cukup Tinggi

Bendahara Umum Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) ini pun mengimbau umat Islam di Indonesia tidak terpancing. Umat Islam hendaknya tetap berkepala dingin dengan tidak melakukan tindakan kontraproduktif serta reaksioner.

Apalagi, jelang Pemilu 2024, isu-isu semacam ini gampang sekali memantik bara permusuhan antar umat beragama.

"Hindari aksi kekerasan dan aksi pembalasan. Saya pikir, umat Islam di Indonesia telah menjadi uswatun hasanah bagi umat agama lain. Kalau pun ada aksi massa, sampaikan dengan bermartabat. Hindari statment yang justru memicu konflik antar agama di negeri ini," harapnya.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri mengecam keras aksi provokatif pembakaran Al Quran yang berlangsung saat Hari Raya Idul Adha. "Tindakan ini sangat mencederai perasaan umat muslim dan tidak bisa dibenarkan," tulis Kementerian Luar Negeri dalam akun resminya, Jumat (30/6).

Baca juga : Le Minerale Bantu Atlet Tetap Fit Selama Indonesia Open

Kemlu RI berpendapat, kebebasan berekspresi harus pula menghormati nilai dan kepercayaan agama lain. "Indonesia bersama negara anggota OKI di Swedia telah sampaikan protes atas kejadian ini," tegas Kemlu RI.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.