Dark/Light Mode

KSP: Kepercayaan Publik Pada Kartu Indonesia Sehat Cukup Tinggi

Selasa, 27 Juni 2023 19:16 WIB
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Abraham Wirotomo. (Foto: Dok. KSP)
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Abraham Wirotomo. (Foto: Dok. KSP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hasil jajak pendapat Kompas menunjukkan, kepercayaan publik untuk memanfaatkan program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sebagai jaminan kesehatan relatif cukup tinggi.

Menanggapi itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Abraham Wirotomo menyebutnya sebagai bentuk apresiasi publik terhadap program JKN-KIS.

"Ini menunjukkan publik benar-benar merasakan manfaatnya," ujar Abraham, di Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa (27/6).

Jajak pendapat yang dilakukan oleh Litbang Kompas pada pertengahan Juni 2023 menyebutkan, dari Dari 377 responden yang diwawancarai, 71,6 persen responden yang mengikuti kepesertaan JKN-KIS menggunakannya untuk berobat.

Abraham merinci, sebanyak 24,1 persen menggunakannya secara rutin dan 27,5 persen telah memanfaatkannya beberapa kali.

Baca juga : Lestarikan Kebudayaan Luhur Indonesia, BCA Gelar Pagelaran Wayang

Dalam jajak pendapat tersebut juga memotret kepuasan publik terhadap layanan kesehatan JKN-KIS yang ringkas, mudah, dan sepenuhnya gratis.

Abraham menyampaikan, sejak diluncurkan Presiden Joko Widodo pada November 2014, program KIS telah mengalami peningkatan signifikan dalam memberikan akses kesehatan gratis kepada masyarakat.

"Program perluasan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ini, memberikan manfaat kepada jutaan peserta, termasuk yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah melalui KIS-PBI," ujar Abraham.

Menurutnya, data BPJS Kesehatan menunjukkan, dari 6 juta peserta KIS-PBI pada 2014, jumlah kunjungan mencapai 15 juta.

Jumlah tersebut meningkat pada 2022. Dari 48 juta peserta KIS-PBI, terdapat 236 juta kunjungan.

Baca juga : Putu Rudana Yakinkan Uni Eropa, Sawit Indonesia Perhatikan Sustainability

"Tentu pemerintah memiliki catatan masih ada pelayanan yang harus ditingkatkan. Tapi saat ini begitu besar masyarakat yang menikmati layanan kesehatan gratis," ujar Abraham.

Selain aspek kesehatan, tambah dia, program KIS juga berhasil mengurangi angka kemiskinan. Studi Universitas Indonesia menunjukkan, pada 2019 program KIS diestimasi berhasil menyelamatkan 8,1 juta orang dari kemiskinan.

"Sebab jika tanpa pelayanan kesehatan gratis maka mereka akan jatuh miskin karena tinggi biaya kesehatan. Apalagi saat pandemi Covid-19," terang Abraham.

Abraham menyampaikan, untuk memastikan program JKN-KIS bisa berkelanjutan, Kantor Staf Presiden bersama KemenkoPMK dan Sekretariat Kabinet mengawal pelaksanaan Inpres No 1/2022 tentang Optimalisasi Pelaksanaan JKN.

Salah satu strateginya, sambung dia, melalui peningkatan jumlah skrining kesehatan gratis, dari 2,23 juta pada 2021 menjadi 15,5 juta pada 2022 atau naik tujuh kali lipat.

Baca juga : Penataan Alun-alun Kota Jadi Kado Spesial Bagi Warga Cimahi

"Dengan skrining kesehatan gratis diharapkan masyarakat menyadari tingkat risiko kesehatan tubuh mereka. Sehingga pola hidup bisa menjadi lebih sehat," pungkas Abraham.

Sebagai informasi, per 26 Juni 2023, jumlah peserta program Kartu Indonesia Sehat (KIS) kategori Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK) sebanyak 96,74 juta jiwa. Sedangkan peserta KIS non PBI JK, yakni 160,1 juta jiwa.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.