Dark/Light Mode

Bandingkan Pertemuan Anies Dengan MBS

Gus Ubaid: Lebih Akrab Saat Ketemu Luhut

Sabtu, 1 Juli 2023 21:42 WIB
Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman MBS saat bertemu Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Istimewa)
Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman MBS saat bertemu Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pertemuan antara Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), telah menjadi perbincangan hangat beberapa hari terakhir.

Namun, intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU), Ubaidillah Amin Moch, menegaskan bahwa pertemuan ini hanya dibesar-besarkan dan memiliki motivasi politik dari Anies Baswedan.

Menurut tokoh muda NU tersebut, pertemuan Anies dengan MBS hanyalah momen dalam rangka penerimaan tahunan yang dilakukan oleh Raja Arab Saudi kepada para pejabat, negara, dan tokoh agama yang sedang menjalankan ibadah haji.

"Saya melihat pertemuan antara Anies Baswedan dan Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) sebenarnya hanya momen formalitas biasa yang dibesar-besarkan. Tidak ada kedekatan atau kehangatan yang terasa dalam pertemuan tersebut," ujar Ubaidillah dalam keterangannya, Sabtu (1/7).

Baca juga : Saudi Perlu Pengaturan Lebih Cermat Cegah Tragedi Mina Dan Suhu Panas

Tokoh yang akrab disapa Gus Ubaid juga membandingkan pertemuan tersebut dengan pertemuan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dengan Pangeran MBS pada tahun lalu.

Pertemuan dengan Menko Luhut dikatakan lebih bermakna karena terjadi dalam suasana yang hangat dan akrab antara keduanya.

"Bandingkan dengan pertemuan antara Pak Luhut dan Pangeran MBS yang jelas menunjukkan adanya suasana yang hangat dan akrab. Pangeran MBS bahkan bertemu Pak Luhut tanpa menggunakan Keffiyeh (penutup kepala tradisional yang biasa digunakan di Timur Tengah dan dunia Arab) dan memberikan pelukan kepada Pak Luhut, sebuah gestur yang menunjukkan hubungan personal yang lebih dalam," tambahnya.

Luhut dalam pertemuan tersebut menyampaikan aspirasi Indonesia untuk memperkuat kerja sama dengan Arab Saudi, dan Pangeran MBS memberikan tanggapan yang hangat.

Baca juga : Srikandi Ganjar Adakan Pelepasan Tukik Dan Bersih-Bersih Pantai Di Sambas

Gus Ubaid menekankan bahwa hal ini menunjukkan pertemuan Anies dengan Pangeran MBS sebenarnya tidak istimewa dan hanya dibesar-besarkan.

Dibesar-besarkannya pertemuan antara Anies dan Pangeran MBS ini pun diduga berkaitan erat dengan gestur politik Anies menjelang Pemilihan Presiden 2024. Gus Ubaid pun memaklumi pandangan tersebut.

"Dalam suasana politik yang semakin panas, pertemuan dengan tokoh besar Islam seperti Pangeran MBS dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk memperoleh popularitas dan mendapatkan dukungan politik dari umat Muslim. Kita tentu bisa melihat ke arah mana Anies akan membawa perbincangan Pilpres 2024 nanti jika ia benar-benar mendapatkan tiket," lanjutnya.

Menurut Gus Ubaid, pemilihan presiden harus didasarkan pada visi, program kerja, dan rekam jejak kandidat, bukan hanya popularitas atau kesamaan identitas.

Baca juga : Ganjar Tingkatkan Indeks Pembangunan Manusia Melalui Program SMKN Jateng

Kepentingan bangsa harus menjadi prioritas dalam memilih pemimpin yang berkomitmen untuk memajukan negara dan menghadirkan perubahan yang nyata.

Ia menegaskan pentingnya calon pemimpin untuk fokus pada kepentingan nasional, adu gagasan, dan memilih pemimpin yang memiliki komitmen untuk memajukan bangsa. Manipulasi politik dan politisasi pertemuan harus dihindari agar pemilihan presiden dapat menghasilkan kemajuan bagi Indonesia.

"Politik identitas semacam ini hanya mengaburkan pandangan kita. Kita harus fokus pada kepentingan nasional dan memilih pemimpin berdasarkan visi, program kerja, dan rekam jejak, bukan hanya popularitas atau kesamaan identitas," tegas Gus Ubaid.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.