Dark/Light Mode

Target Tinggal Satu Setengah Tahun, Pemerintah Genjot Penurunan Angka Stunting

Rabu, 5 Juli 2023 17:38 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy (Foto: Khoirul Umam/Rakyat Merdeka)
Menko PMK Muhadjir Effendy (Foto: Khoirul Umam/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menegaskan, percepatan penurunan angka stunting menjadi perhatian serius pemerintah.

"Kita punya waktu sekitar 1,4 tahun. Per tahun itu target kita ya harus minimum 3 persen (turunnya)," kata Muhadjir, di Kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jakarta, Rabu (5/7).

Berdasarkan data Status Survei Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka prevalensi stunting ada di 21,6 persen.

Baca juga : Nasib Divestasi Vale Diputuskan Pemerintah Bulan Ini

Pemerintah menargetkan pada 2024 angka stunting berada di 14 persen.

"Semalam saya ke Palembang itu misalnya untuk Sumatera Selatan itu dalam satu tahun bisa mencapai 6,5 persen dari 23, sekarang posisinya 18," tambah Muhadjir.

Menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, masih tingginya angka stunting menjadi tantangan pemerintah. Namun Muhadjir optimis, pemerintah mampu mengatasi hal ini.

Baca juga : 50 Jemaah RI Meninggal Saat Puncak Haji, Paling Banyak Karena Penyakit Jantung

"Jadi sangat mungkin sebenarnya kalau ditangani secara sungguh-sungguh sesuai dengan arahan Pak Presiden," ucapnya.

Salah satu upaya dalam menekan angka stunting, beber dia, lewat penataan anggaran.

Kemenko PMK berharap pada tahun depan dapat melakukan penataan ulang anggaran, terutama yang menyebar di beberapa kementerian dan lembaga.

Baca juga : Sistem Rujukan Berjenjang Dorong Percepatan Penurunan Angka Stunting

"Memang sebetulnya tanggung jawabnya sudah berbagi antara daerah dan pusat. Dan sebetulnya daerah, lah, yang punya tanggung jawab lebih. Mestinya itu alokasi dana harus nyata di APBD, di samping dari dana dari Kemensos, Kemenkes, BKKBN, dan itu harus dilakukan keroyokan," jelasnya.

Untuk itu pemerintah akan memberikan perhatian khusus dalam menurunkan angka stunting di provinsi yang prevalensinya tinggi.

"Seperti misalnya daerah-daerah yang angka absolutnya tinggi seperti Jawa akan kita berikan perhatian khusus, kemudian untuk luar Jawa yang angka prevalensinya tinggi," terang Muhadjir.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.