Dark/Light Mode

Pidato Kunci Di Forum RMI PBNU

Mahfud Yakin Pesantren Lahirkan Ilmuwan, Bukan Teroris

Kamis, 13 Juli 2023 08:14 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD saat memberikan pidato kunci pada Halaqoh Ulama Nasional, Rabithah Maahid Islamiyah RMI Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur, Rabu (12/7). Foto: Istimewa
Menko Polhukam Mahfud MD saat memberikan pidato kunci pada Halaqoh Ulama Nasional, Rabithah Maahid Islamiyah RMI Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur, Rabu (12/7). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yakin lembab pendidikan berbasis agama seperti pesantren, akan menghasilkan ilmuwan yang bermanfaat bagi bangsa. Pesantren, dengan sejarah dan perannya yang amat vital, tak akan melahirkan teroris.

Hal tersebut diungkapkan Mahfud saat memberikan pidato kunci pada Halaqoh Ulama Nasional, Rabithah Maahid Islamiyah (RMI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur, Rabu (12/7).

Mahfud bercerita, dahulu umat Islam dipandang sebelah mata lantaran lembaga pendidikannya dianggap kelas dua, bahkan kelas tiga. Namun, kini kelas sosial umat Islam telah meningkat.

Baca juga : PDIP Yakin Kaesang Akan Masuk Kandang Banteng

"Institusi pendidikan Islam sekarang sudah sangat maju. Kita sudah punya 27 Universitas Islam Negeri (UIN) yang hebat-hebat, sejajar dan tidak kalah dengan kampus-kampus negeri mentereng," ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.

Saat ini, keberadaan pesantren juga kian terjamin. Sebab, Pemerintah telah menerbitkan Undang-undang Pesantren untuk mendorong kemajuan pesantren dan pendidikan Islam.

"Karena itu, pesantren harus bisa melahirkan ilmuwan, sarjana hukum, sarjana ekonomi, sarjana teknik, dan dokter yang hebat-hebat. Pesantren tidak boleh melahirkan teroris. Jangan konfrontatif terhadap negara karena menganggap pemerintah bukan Islam," imbaunya.

Baca juga : DPR Puji Sikap NU-Muhammadiyah Ajak Warganya Hadirkan Pemilu Bermoral

Mahfud pun mengajak agar pesantren tidak menjauhkan diri dari Pemerintah. Pesantren harus jadi partner Pemerintah dalam menjaga kebersatuan dan keberagaman.

"Pesantren dan santri adalah bagian dari pemerintah dan negara ini sejak dulu. Mari jadi warga negara yang inklusif dan kosmopolit, bersatu dalam keberbedaan, dan bersama-sama memajukan bangsa dan negara ini," harap alumnis Pondok Pesantren Al Mardliyyah, Tagangser Laok, Waru, Kabupaten Pamekasan ini.

Acara yang dirangkai dengan Musabaqah Qira’atil Kutub Nasional 2023 dihadiri Ketua Umum PBNU, Sekjen, para pengurus dan tokoh NU bersama tuan rumah pimpinan Ponpes Sunan Drajat, Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur.

Baca juga : Ekonom IPB: Mau Musim Panen, Jangan Impor Beras

Acara yang dihadiri utusan pondok pesantren NU dari seluruh Indonesia ini berlangsung meriah dengan mengusung tema Menyambut Peradaban Baru, Menguatkan Pesantren dan Revitalisasi Kitab Kuning.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.