Dark/Light Mode

HUT ke-13 BNPT, Mendesain Karakter Generasi Muda Wujudkan Indonesia Emas

Sabtu, 29 Juli 2023 12:04 WIB
Motivator dan pendiri ESQ Leadership Center Ary Ginanjar Agustian (Foto: Istimewa)
Motivator dan pendiri ESQ Leadership Center Ary Ginanjar Agustian (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menjaga dan merawat generasi muda yang akan memegang estafet kepemimpinan nasional sangat penting guna mencapai visi Indonesia Emas 2045. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), yang tengah memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-13, ikut bertugas menjaga dan merawat generasi muda. Utamanya dari paparan virus radikalisme.

BNPT menggelar puncak perayaan HUT ke-13, di Jakarta Theatre, Jumat (28/7) siang. Dalam perayaan itu, hadir motivator dan pendiri ESQ Leadership Center Ary Ginanjar Agustian.

Ary Ginanjar mengatakan, ada hal yang perlu dilakukan untuk memperkuat ideologi bangsa agar terhindar dari infiltrasi ideologi luar. Pertama, membangun sebuah negara itu seperti membangun sebuah rumah besar, dibutuhkan pondasi yang kuat, yaitu Pancasila. Nilai-nilai Pancasila perlu diilhami secara mendalam, tidak hanya sebagai jargon semata.

Baca juga : Antam Luncurkan Koleksi Perak Terbaru: Pesona Warisan Budaya Indonesia

“Semua sila-silanya harus masuk ke hati. Namun, selama ini yang dirasa Pancasila hanya sekadar pengetahuan kognitif, belum menjadi belief system ke hati yang paling dalam. Maka, tanamkan itu dan insya Allah nilai-nilai yang tidak sesuai di hati akan terhindar dengan sendirinya,” ucapnya, seperti keterangan BNPT yang diterima redaksi, Sabtu (29/7).

Ary mengatakan, jika Indonesia bersiap sejak dini untuk memanfaatkan bonus demografi setelah 100 tahun kemerdekaan, cita-cita Indonesia Emas akan terwujud. Tetapi kalau gagal merencanakannya, akan menjadi beban demografi yang dapat menimbulkan beragam persoalan.

Oleh karena itu, menurut Ary, untuk melahirkan dan memanfaatkan generasi emas, Indonesia harus mampu menyeimbangkan sumber daya manusia (SDM) dengan tiga kecerdasan yang sempurna yaitu kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ). Riset membuktikan bahwa kecerdasan intelektual itu berperan hanya 10-20 persen. Sisanya, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. 

Baca juga : Politik Uang Bukan Rejeki Anak Saleh

“Kita harus melahirkan manusia yang bukan hanya sebatas cerdas otak, namun harus diimbangi dengan cerdas jiwa dan cerdas hati. Dengan cara seperti itu, Indonesia Emas akan tercipta. Tapi sebaliknya, jika kita kehilangan hati nurani maka kita akan mengalami beban demografi,” ujarnya.

Indonesia Emas 2045 merupakan salah satu Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) yang menargetkan untuk mewujudkan negara yang tangguh, mandiri dan inklusif di 100 tahun kemerdekaan Indonesia, yaitu pada tahun 2045. Untuk merealisasikannya tersebut, Ary menilai perlu ditanamkan pondasi wawasan kebangsaan atau nasionalisme sejak dini maupun pada kurikulum di SD, SMP dan SMA, bahkan kepada generasi milenial dan zelenial. Sehingga kesadaran bernegara, wawasan kebangsaan dimiliki oleh mereka. 

Ary menambahkan, perlu ditanamkan nilai-nilai moral dasar yang biasa disebut 7 budi ytama guna memperkuat karakter anak bangsa. “Segenap bangsa Indonesia harus memegang teguh nilai jujur, tanggung jawab, visioner, disiplin, kerja sama, adil dan peduli. Tujuh budi utama inilah yang harus selalu digaungkan, diajarkan dan harus ditujukkan dalam keseharian,” kata Ary.

Baca juga : Gelar Lomba Mural, BNPT Ajak Masyarakat Berpartisipasi Gelorakan Pesan Damai

Salah satu peran strategis yang perlu dimaksimalkan untuk menjaga generasi bangsa dalam mewujudkan Indonesia Emas adalah, fungsi pencegahan paham radikal yang mengarah kepada terorisme. Ary mengatakan, BNPT merupakan suatu organisasi yang perlu diperkuat eksistensinya dalam merawat kebhinekaan di Indonesia. 

Terorisme menimbulkan teror, ketakutan, kerusakan, ganguan keamanan bahkan korban jiwa. Untuk itu, penting untuk ditanamkan nilai luhur, kebhinekaan dan nasionalisme kepada anak bangsa agar memiliki kewaspadaan terhadap bahaya laten tersebut. Mengingat mereduksi dan mengeliminir ideologi intoleran, radikalisme dan terorisme merupakan kunci untuk menjamin generasi emas yang tangguh dan berintegritas untuk menahkodai Indonesia di masa mendatang. 

Ary mengatakan, peran BNPT semakin lama semakin terasa bahwa bangsa ini bisa bersatu, bisa tenang, karena ada kerja keras dan usaha totalitas dari BNPT. Tentunya tugas ini membutuhkan sinergi dan partisipasi multipihak. “Saya harap BNPT terus maju, terus bersemangat untuk membangun Indonesia Sejahtera, Indonesia bersatu damai tanpa radikalisme,” tutup Ary.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.