Dark/Light Mode

Airlangga Hartarto Punya Kartu AS Untuk Jadi Cawapres

Senin, 31 Juli 2023 19:45 WIB
Jumpa pers LSI Denny JA. (Foto: Ist)
Jumpa pers LSI Denny JA. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Airlangga Hartarto memiliki tiga kartu AS agar ia dipinang sebagai Cawapres. Ketiga kartu AS itu adalah Ketua Umum Partai Golkar, kompeten untuk isu ekonomi dan memiliki akses pada sumber dana.

Demikian dikatakan oleh Direktur CPI-LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas, dalam rilis terbarunya, Senin (31/7).

Menurut dia, soal Cawapres itu adalah soal kesepakatan elit partai. Airlangga harus memainkan tiga kartu AS itu untuk melobi. Hanggoro juga menjelaskan bahwa untuk Ganjar Pranowo, memerlukan penguatan Cawapres secara teritorial. 

“Untuk tambahan dukungan di Jawa Barat atau Jawa Timur mengemuka dua tokoh. Khofifah Indar Parawansa untuk di Jawa Timur. Ridwan Kamil (Kang Emil) untuk di Jawa Barat,” jelas Hanggoro. 

Akan tetapi, jika Ganjar perlu penguatan Cawapres soal isu ekonomi, maka mengemuka beberapa nama tokoh lain, seperti Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Parekraf Sandiaga Uno dan Menko Ekonomi Airlangga Hartarto.

“Sedangkan  Cawapres Ganjar untuk dukungan pemilih Islam besar kemungkinan akan mempertimbangkan tokoh NU. Ada beberapa nama yang masuk radar dan berpotensi menjadi Cawapres Ganjar,” sambung Hanggaoro.

Sementara itu, lanjutnya, untuk Prabowo Subianto memerlukan penguatan Cawapres teritorial untuk wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. “Penguatan di Jawa Tengah bisa mempertimbangkan Gibran Rakabuming Raka. Sedangkan Penguatan di Jawa Timur bisa mempertimbangkan Khofifah Indar Parawansa,” paparnya. 

Baca juga : Partai Gelora Jakarta Sampaikan Dukungan Untuk Prabowo Capres 2024

Sementara itu, jika Prabowo perlu penguatan cawapres soal isu ekonomi, mengemuka beberapa nama yang potensial, yakni Airlangga Hartarto dan Erick Thohir. “Cawapres Prabowo untuk isu ekonomi mengemuka dua tokoh. Airlangga Hartarto dan Erick Thohir. Dua tokoh ini, secara isu ekonomi sangat kuat,” papar Hanggoro. 

Ia menekankan, Airlangga memiliki nilai lebih seharusnya. Karena di samping ia memiliki kompetensi isu ekonomi, Ia juga merupakan Ketum Partai Golkar, partai terbesar nomor dua di Indonesia. Selain itu, Airlangga juga memiliki akses ke sumber dana.

“Tapi, jika menjadi Capres itu sangat ditentukan oleh elektabilitas, untuk menjadi Cawapres itu  lebih besar dipengaruhi oleh lobi tingkat elit. Di titik ini, Airlangga perlu lebih memainkan kartu AS-nya,” tekan Hanggoro. 

Selain soal Cawapres, rilis survey yang sama juga mengemukakan hasil survey terbaru LSI Denny JA yang menemukan bahwa jarak elektabilitas antara Prabowo dengan Ganjar kini mencapai double digit, yakni 10,4 persen. Elektabilitas Prabowo tercatat sebesar 52 persen, sedangkan Ganjar 41,6 persen. 

Menurut LSI Denny JA, jika dilihat dari survei sejak Januari, Mei, Juni dan Juli 2023, bisa terlihat tren elektabilitas Prabowo menanjak dan Ganjar turun-naik. Selisih elektabilitas secara head-to-head antara Prabowo vs Ganjar juga semakin melebar. Pada Januari 2023 selisih 4,6 persen untuk keunggulan Ganjar. 

“Sejak Mei 2023, keunggulan berbalik menjadi milik Prabowo dengan selisih 6,4 persen, Juni naik menjadi 7,2, dan Juli selisih semakin melebar menjadi 10,4 persen,” ujar Hanggoro. 

Selain itu, survey yang sama juga mengemukakan soal distribusi Prabowo dan Ganjar di berbagai segmen pemilih. Di kalangan pendukung partai, Survey LSI Denny JA menemukan bahwa Prabowo unggul di pemilih Partai Gerindra, Golkar, PKB, Nasdem, PKS, Demokrat, PAN, PPP dan partai lainnya. 

Baca juga : Khofifah Nggak Mau Jadi Cawapres

Sementara itu, dari sisi penganut agama, Prabowo unggul di pemilih Islam dengan dukungan sebesar 54,7 persen dan Ganjar sebesar 38,9 persen. Pada penganut agama non-Islam, Ganjar unggul dengan dukungan sebesar 62,6 persen dan Prabowo sebesar 30,9 persen.

Dari sisi gender, Prabowo unggul di pemilih laki-laki maupun perempuan. Di pemilih laki-laki, dukungan terhadap Prabowo sebesar 53,0 persen, sementara Ganjar 41,7 persen. Di Pemilih perempuan, dukungan terhadap Prabowo sebesar 51,1 persen dan Ganjar 41,5 persen. 

Selain itu, dari lima provinsi terbesar, Prabowo unggul di tiga provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten. Sementara, Ganjar unggul di dua provinsi yaitu Jawa Tengah dan DKI Jakarta. 

Di Pulau Jawa yang meliputi semua provinsi, Ganjar unggul atas Prabowo sebesar 0,1 persen. Dukungan terhadap Ganjar sebesar 45,7 persen, sedangkan Prabowo 45,6 persen. Di Pulau Sumatera, Prabowo unggul atas Ganjar dengan dukungan sebesar 53,3 persen dan Ganjar 40,0 persen.

Di Indonesia bagian tengah yang meliputi semua provinsi yang ada di Kalimantan dan Sulawesi, Prabowo unggul atas Ganjar dengan selisih sebesar 50,6 persen. Dukungan terhadap Prabowo sebesar 75,2 persen dan Ganjar 24,6 persen.  

Di Bali-Nusa Tenggara, Prabowo unggul dengan dukungan 56,2 persen, sedangkan Ganjar 37,9 persen. Sementara, di Indonesia Timur yang meliputi semua provinsi yang ada di Maluku dan Papua, Ganjar unggul dengan dukungan 50,6 persen dan Prabowo 42,8 persen.

Di sisi lain, langkah cantik yang dilakukan Prabowo ikut memperlebar elektabilitas dengan Ganjar. Pertama, Prabowo dan Presiden Jokowi terlihat semakin akrab. Hal ini membentuk pikiran publik bahwa dukungan Presiden Jokowi mengarah ke Prabowo di Pilpres 2024. 

Baca juga : Tarik-Ulur Penentuan Cawapres

“Ini masa di mana Jokowi masih populer. Ibarat pepatah menyatakan, jika kita dekat dengan bau harum, kita akan ikut harum,” tambah Hanggoro. 

Data survei juga memperlihatkan pergeseran pemilih yang puas terhadap Jokowi dari Ganjar ke Prabowo. Pada Januari dan Maret 2023, Ganjar unggul di pemilih yang puas terhadap Jokowi. Namun, di Juni dan Juli 2023, Prabowo unggul di pemilih yang puas terhadap Jokowi. 

Kedua, sosialisasi Prabowo soal komitmennya untuk mengangkat kesejahteraan rakyat. Dalam banyak kesempatan, Prabowo menyebutkan lima program ekonomi rakyat yang akan ia perjuangkan. Selain itu, para relawannya ikut menyebarkan billboard “Prabowo: Tegas, Sejahterakan Rakyat” di banyak kabupaten.

Isu yang diangkat Prabowo juga sesuai dengan harapan publik. Lima Program Ekonomi Rakyat, yakni terjangkau hingga gratis untuk pendidikan, kesehatan, perumahan, sembako, dan pinjaman dana usaha disukai sebanyak 83,5 persen publik. Ada juga yang tidak menyukai program ini, tetapi angkanya sangat kecil, yakni 1,1 persen. 

“Prabowo sudah sejak lama dikenal dengan kampanye menjadikan Indonesia Macan Asia. Identifikasinya dengan ekonomi rakyat sudah terbentuk lama sejak pemilu presiden 2014 dan 2019,” tambah Hanggoro. 

Survey terbaru LSI Denny JA tersebut dilakukan dengan survei tatap muka (face-to-face) pada 3-15 Juli 2023 dengan menggunakan kuesioner kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia dan margin of error sebesar 2,9 persen. 

Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti analisis media, in depth interview, expert judgment, dan focus group discussion. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.