Dark/Light Mode

Bicara Di Konferensi Agama Dan Perdamaian

Waka BPIP: Agama Dan Pancasila Satu Kesatuan

Selasa, 23 Mei 2023 15:14 WIB
Konferensi Internasional Agama, Perdamaian dan Peradaban. (Foto: Ist)
Konferensi Internasional Agama, Perdamaian dan Peradaban. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Karjono Atmoharsono mengatakan, agama dan Pancasila adalah satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Dua-duanya berjalan.

Karjono menjelaskan, agama bersumber dari wahyu Ilahi, wahyu Allah SWT.  Sementara Pancasila merupakan perjanjian luhur bangsa. "Dua-duanya berjalan beriringan dan tidak saling bertentangan, kita wajib untuk menjunjung tinggi agama dan Pancasila," kata Karjono, saat mewakili Kepala BPIP Yudian Wahyudi pada Konferensi Internasional Agama, Perdamaian dan Peradaban yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) bekerja sama dengan BPIP, Kementerian Agama, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Rabithah Alam Islami, di Jakarta, Senin (22/5). 

Karjono menyampaikan pidato kunci dalam pleno II yang bertajuk Perdamaian, Gerakan dan Pendekatan Keagamaan sebagai solusi dalam mengatasi masalah kemanusiaan, krisis lingkungan, konflik internal dan politisasi agama serta ancamannya terhadap perdamaian. 

Dalam pidato itu, Karjono memaparkan sekilas sejarah perjuangan bangsa dan perjanjian luhur bangsa. Mulai dari Sumpah Palapa Patih Gajah Mada yang bertekad mempersatukan Nusantara. Kemudian Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, bertumpah darah, berbangsa dan berbahasa Indonesia, serta kesepakatan perjanjian luhur bangsa 18 Agustus 1945. 

Baca juga : Persik Makin Kental Aroma Timnas Brasil

Hal tersebut, kata Karjono, juga tidak terlepas dari sejarah hari lahir Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara harus diketahui asal usulnya oleh bangsa Indonesia dari waktu ke waktu dan dari generasi ke generasi. "Sehingga kelestarian dan kelanggengan Pancasila senantiasa diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," tegasnya.

Masih, kata Karjono, dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) yang dipimpin KRT Radjiman Wedyodiningrat yang diselenggarakan pada 29 Mei-1 Juni 1945 dengan agenda membahas tentang dasar negara Indonesia merdeka.

Sejak kelahirannya 1 Juni 1945, Pancasila mengalami perkembangan hingga menghasilkan naskah Piagam Jakarta pada 22 Juni 1945 oleh Panitia Sembilan dan disepakati menjadi rumusan final pada 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.

"Hal ini merupakan satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan," terangnya.

Baca juga : Kepala BPIP: Mahasiswa Kunci Peradaban Masa Depan

Menurut Karjono, agama memiliki sumbangsih dalam sejarah kemerdakaan bangsa. Agama juga menjadi aspek penting dalam pembentukan negara. 

Hal tersebut bisa dilihat dari perjuangan rakyat di Aceh, Sumatra, Jawa, dan bahkan di Indonesia timur, banyak yang dipimpin para pemuka agama. Di Aceh, ada Cut Nyak Dhien, kemudian ada Tuanku Imam Bonjol, dan sebagainya. Bahkan Kyai Wahid Hasyim pernah berfatwa hubbul wathon minal iman atau cinta tanah air sebagian dari iman. 

Selain itu, Karjono juga menyampaikan di masa injury time pada saat penentuan dasar negara, Bung Karno dan Mohammad Hatta melobi para ulama untuk mengubah 7 kata kewajiban menjalankan syariat Islam bagi para pemeluk-pemeluknya menjadi Ketuhanan yang Maha Esa.

"Di sini jelas merupakan pemersatu bangsa di mana sumbangsih agama terhadap kemerdekaan sangat besar," jelas Karjono yang saat ini juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris MUI tersebut.

Baca juga : Erwin Ramdani Dan Persib Sepakat Berpisah

Terakhir, dia menyinggung tentang pelaksanaan Pemilu 2024. Menurut Karjono, Pemilu di Indonesia saat ini sudah memiliki sistem yang sangat baik.

"Kita mengenal adanya berbagai permasalahan pemilu, antara lain penghitungan suara sainte-lague, atau kuota hare. Namun juga ada sistem terbuka, atau tertutup, saat pembahasan ditawarkan Sistem Proporsional Terbuka Terbatas, semua itu merupakan kesepakatan yang wajib kita jalankan, karena tujuan kita adalah pemilu yang damai," terangnya.

Pada konferensi internasional, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin hadir memberikan arahan sekaligus sebagai keynote speaker dalam acara tersebut.

BPIP dan MUI juga menandatangani kerja sama kemitraan dengan tema pelaksanaan sosialisasi ideologi Pancasila dan penguatan kerukunan antarumat beragama yang ditandatangani Deputi Bidang Hubungan Antar-Lembaga Sosialisasi Komunikasi dan Jaringan BPIP Ir Prakoso, dan Ketua MUI Bidang Kerukunan Antar-Umat Beragama KH Yusnar Yusuf. Kerja sama ini bertujuan untuk membumikan Pancasila dari Indonesia ke seluruh dunia.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.