Dark/Light Mode

Denny JA Jadikan Pertarungan Prabowo, Ganjar, Anies Bahan Kuliah Di Kelas

Sabtu, 12 Agustus 2023 14:28 WIB
Denny JA. (Foto: Ist)
Denny JA. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pendiri LSI, Denny JA menjadikan pertarungan Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Pilpres sebagai bahan kuliah di Mini MBA marketing politik yang merupakan program kerja sama antara LSI Denny JA, SBM ITB dan Kuncie. Denny pun mendapat banyak apresiasi dari mahasiswa.

Hal itu terlihat dari hasil penilaian peserta program Mini MBA politik marketing atas performa mentor, dosen di kelas, dirinya mendapatkan nilai sangat tinggi dari para peserta. Rata-rata 9,48 (angkatan pertama) dan 9,67 (angkatan kedua) dari angka 10.

“Pilpres bukan hanya soal politik praktis. Pilpres juga sudah menjadi labolatorium ilmu politik,” ujar Denny dalam keterangan tertulisnya kepada media, Sabtu (12/8).

Menurut Denny JA, Pilpres itu mikro kosmos, contoh mini beroperasinya perilaku politik elit dan psikologi pemilih. “Praktik politik itu bahan kajian yang paling baru untuk dirumuskan atau mengoreksi ilmu politik konvensional,” katanya.

Baca juga : Hattrick Penghargaan, Cara Ganjar Kembangkan UMKM Bisa Diterapkan Skala Nasional

Denny membahas, apa yang sedang hot dan heboh terjadi di masyatakat saat ini. Menurut dia, kuliah pun menjadi segar dan hidup. 

Denny mengutip Pilpres AS antara Joe Biden versus Donald Trump di 2020. Pilpres telah dicatat sebagai salah satu yang paling memecah belah dalam sejarah AS. Itu juga menjadi topik diskusi utama di universitas-universitas di seluruh negeri AS, bahkan sering dieksplorasi sebagai studi kasus.

Di beberapa kelas, fokusnya pada faktor strategis dan politik yang berkontribusi pada kemenangan Biden. Misalnya, ada yang membahas bagaimana kampanye Biden berhasil menarik pemilih pinggiran kota dan orang Afrika-Amerika. Atau bagaimana penanganan Trump terhadap pandemi Covid-19 yang merusak peluangnya untuk terpilih kembali.

Di kelas lain, kata Denny, fokusnya pada kekuatan sosial dan budaya mendasar yang membentuk Pemilu. Misalnya, ada profesor membahas peran ras, gender, dan ketimpangan ekonomi dalam pemilu. Atau bagaimana kebangkitan media sosial memengaruhi cara pemilih mengonsumsi informasi.

Baca juga : Dorong Transisi Energi, Ganjar Berikan Kapal Listrik Bagi Nelayan

“Di beberapa kelas, fokusnya tertuju pada aspek negatif Pemilu. Bersama dengan derasnya informasi online, marak pula ujaran kebencian dan misinformasi,” katanya.

Di kelas lain, fokusnya lebih pada aspek positif Pemilu, seperti meningkatnya partisipasi pemilih muda dan semakin beragamnya pemilih etnik. Tak hanya kulit hitam dan hispanic, Amerika Serikatnya juga mulai diramaikan oleh warga keturunan Asia.

Selesai membaca evaluasi program Mini MBA marketing politik, Denny mengajak diskusi teman- teman peneliti di LSI Denny JA. Sejak April 2023, setiap bulan LSI Denny JA membuat riset nasional. Jika hitung sampai selesai Pilpres di Febuari 2024, akan ada 11 hasil riset nasional.

“Sayang sekali jika data sebanyak itu hanya untuk bahan konferensi pers,” ujar Denny “Berbagai skripsi, tesis dan disertasi bisa dibuat dengan memafaatkan 11 hasil survei nasional selama 11 bulan,” sambungnya.

Baca juga : Bantu Nelayan Hemat Pengeluaran, Ganjar Luncurkan Perahu Listrik Di Cilacap

Menurut dia, pusat dari riset itu memang pertarungan Capres antara Prabowo, Ganjar dan Anies. Tapi banyak isu nasional berkaitan yang juga digali dalam riset itu. Maka disepakati, mulai bulan Agustus ini, LSI Denny JA akan mempublikasi buletin akademik dalam dua bahasa: Indonesia dan Inggris.

Buletin akademik akan terbit setiap bulan. Ia segera menjadi referensi untuk dalam negeri dan luar negeri bagi yang ingin menjadikan Pilpres 2024 di Indonesia sebagai studi kasus.

“Pilpres memang tak hanya soal politik praktis. Pilpres juga kini menjadi sebuah labolatorium ilmu politik, khususnya marketing politik, tutup Denny.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.