Dark/Light Mode

DPR: Atasi Polusi Udara Jakarta Tak Cukup Dengan WFH

Kamis, 24 Agustus 2023 17:28 WIB
DPR: Atasi Polusi Udara Jakarta Tak Cukup Dengan WFH

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Muchamad Nabil Haroen memberikan beberapa catatan penting terkait penanganan polusi udara di Jakarta. Menurutnya, kebijakan Work From Home (WFH) yang sudah berjalan tak cukup signifikan memperbaiki kualitas udara.

Ia berpandangan, perlu ada kebijakan lain yang lebih fundamental dalam mengatasi masalah tersebut. Karena polusi udara di Jakarta saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. Bahkan cenderung berbahaya bagi kesehatan. 

"Ini berdampak bagi lebih dari 10 juta warga yang tiap hari bermukim dan atau yang bekerja di Jakarta. Tentu saja, ini merupakan ancaman kesehatan bersama, yang harus dipikirkan secara serius," kata sosok yang karib disapa Gus Nabil dalam keterangannya kepada RM.ID, Kamis (24/8).

Ia berharap pemerintah baik Pemprov DKI Jakarta maupun pemerintah pusat di lintas sektor kementerian, harus bekerja cepat dan efisien untuk menangani ancaman ini. 

Baca juga : Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Masih Tidak Sehat, Depok Sangat Tidak Sehat

"Aturan drastis dalam penggunaan transportasi pribadi di kawasan DKI Jakarta harus ditingkatkan," tandasnya.

Ia menyarankan, agar kualitas dan kapasitas transportasi umum ditingkatkan, termasuk kenyamanan, keamanan dan efisien bagi masyarakat pekerja di DKI Jakarta dan sekitarnya. 

"Untuk transportasi pribadi, perlu disiapkan peraturan untuk mengurangi kebutuhan atas kendaraan pribadi, dengan misalnya peningkatan pajak kendaraan bagi keluarga menengah ke atas, serta pembatasan jumlah kendaraan yang dimiliki," usulnya.

Peraturan tahun kendaraan yang bisa masuk ke kawasan-kawasan tertentu di DKI Jakarta juga perlu disiapkan kebijakannya.

Baca juga : KLHK Dan Pakar Sebut Pembakaran Sampah Ikut Picu Polusi Udara Jakarta

Tak cuma itu, Ketum Pimpinan Pusat Pagar Nusa ini juga mengingatkan CSR lingkungan dan kebijakan pajak bagi perusahaan otomotif. 

"Pemerintah juga perlu mengkaji perubahan pajak bagi perusahaan-perusahaan otomotif yang pasarnya besar di Indonesia, terutama di sekitar area Jakarta," sarannya.

Hal itu, diyakini akan mendorong perusahaan-perusahaan otomotif tidak hanya menjadikan Indonesia sebagai pasar semata, tapi juga ada tanggungjawab sosial dan lingkungan.

"Kebijakan Work from Home tidak cukup, harus ada kebijakan yang mendorong perubahan fundamental," nilainya.

Baca juga : Hujan Buatan Nggak Berhasil Di Jakarta

Kendati demikian, ia mengapresiasi langkah cepat untuk mengamankan karyawan-karyawan atau pekerja dari ancaman polusi. 

"Tapi, harus ada langkah taktis, untuk mengurangi polusi," tutur Gus Nabil.

Singkatnya, polusi udara nilainya harus diatasi dengan mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi dan juga mengurangi polusi dari industri di kawasan sekitar Jakarta.

"Termasuk meningkatkan penanaman pohon-pohon di kawasan-kawasan untuk menyegarkan lingkungan," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.