Dark/Light Mode

Pengamat: Duet Anies-Imin Mampu Rebut Suara NU Jateng Dan Jatim

Sabtu, 2 September 2023 14:08 WIB
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin). (Foto: Istimewa)
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengamat Politik Universitas Airlangga Prof. Kacung Marijan berpandangan terpilihnya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) pendamping Anies Baswedan untuk mendulang suara warga Nahdlatul Ulama (NU).

"Saya kira itu salah satu strategi untuk dapat dukungan Nahdlatul Ulama (NU), khususnya di Jawa Timur dan Jawa Tengah," kata Kacung saat dihubungi RM.id, Sabtu (2/9).

Pasalnya, sejauh ini Anies lemah menarik suara warga nahdliyyin, sebutan bagi warga NU. "Pak Anies memang paling lemah di dua wilayah ini, yang menjadi kantong suara NU," tambahnya.

Hanya saja, diakui Kacung, pendeknya waktu kampanye mengharuskan kerja Anies-Cak Imin bekerja lebih keras.

Baca juga : Ini Alasan Anies-Imin Pilih Deklarasi Di Hotel Majapahit

"Mudah-mudahan dengan deklarasi cepat ini adalah usaha memanaskan mesin politik di dua wilayah itu," ungkap dia.

Serupa, Dosen Universitas Al Azhar Indonesia, Zuhad Aji Frimantoro mengungkapkan, angin segar bagi ger­bong Anies dengan bergabungnya PKB. Basis pemilih NU, yang selama ini lemah di kubu Anies, dapat menambah potensi kemenangan.

"Ini bisa mewujudkan koalisi umat-bangsa. Anies menjadi ti­tik temu Islam tradisional PKB, dalam hal ini Nahdliyin, dan Islam modern (PKS) ditambah kekuatan nasionalis (NasDem)," tutur Aji.

Dikatakan, hadirnya Cak Imin dan PKB dalam koalisi Anies akan membantu penambahan suara pada basis provinsi besar yakni di Jateng dan Jatim.

Baca juga : PBNU: Duet Anies-Imin Tak Otomatis Tarik Suara Nahdliyin Di Pilpres 2024

Apakah tidak ada kendala kerja sama PKB dan PKS? Kata Aji, koalisi PKS-PKB sudah ter­bukti efektif pada Pilkada Jateng 2018.

"Masuknya Cak Imin dan PKB, membantu Anies bersaing ketat dalam Pilpres. Menambah kekuatan dua provinsi besar, Jateng dan Jatim yang selama ini masih minim," tambahnya.

Namun, yang perlu dimitigasi adalah kemarahan Demokrat sebagai dampak masuknya PKB dan menggeser Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Jika kemarahan itu berujung pada kelu­arnya Demokrat, suara pemilih otomatis berkurang.

Tapi, saat ini, lanjut Aji, Demokrat juga akan kebingungan di internalnya sendiri. Karena belum nampak pelabuhan poli­tiknya yang bisa digunakan untuk bersandar.

Baca juga : PKB Hengkang, Prabowo Akan Kehilangan Suara Di Jateng Jatim

"Untuk mem­buat pelabuhan sendiri, amat sulit. Tinggal menunggu takdir saja. Karena semua parpol saat ini sudah memiliki koalisinya masing-masing," pungkasnya.

Diketahui, hari ini NasDem dan PKB akan mendeklarasikan duet Anies-Cak Imin sebagai pasangan Capres-Cawapres di Pilpres 2024 mendatang. Deklarasi tersebut dilakukan di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.