Dark/Light Mode

TNI AL Persembahkan Pagelaran Seni Jalasena Laksamana Malahayati Di HUT Ke-78

Kamis, 7 September 2023 17:38 WIB
Foto: Puspen TNI AL
Foto: Puspen TNI AL

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-78, TNI Angkatan Laut menggelar pertunjukan teatrikal yang mengangkat sosok Malahayati sebagai panglima armada laut perempuan pertama di dunia dari Kesultanan Aceh Darussalam di abad 16.

Malahayati menjadi inspirasi dalam membangun kekuatan maritim Indonesia yang merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia.

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali menyatakan, lewat kisah hidup dan sejarah Laksamana Malahayati terdapat banyak hal bisa dipelajari TNI AL

Di antaranya, terkait penggunaan kekuatan berbasis maritim (sea power) dalam menjaga kedaulatan dan membangun perekonomian di samping pembangunan infrastruktur maritim, diplomasi maritim, dan kekuatan armada laut.

Memasuki usianya ke-78 tahun pada 10 September 2023, TNI AL pun bertekad menjadikan kisah heroik perjuangan Laksamana Malahayati bersama Laskar Inong Balee, sebuah kesatuan yang berisikan lebih dari 2.000 prajurit perempuan, dalam mengusir bangsa asing dari Tanah Rencong sebagai inspirasi semangat pantang menyerah.

Laksamana Malahayati turut mengilhami TNI AL untuk membentuk Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) pada tahun 1963 lalu.

Bahkan sejak 2013, Akademi Angkatan Laut mulai menempa taruni agar kelak lahir lebih banyak lagi Laksamana Malahayati di era modern.

Bukan itu saja, karena TNI AL turut menyematkan nama Laksamana Malahayati yang merupakan pahlawan nasional pada salah satu kapal perang yang masih beroperasi sampai hari ini, KRI Malahayati-362, yang memperkuat Komando Armada III di Sorong, Papua Barat.

Baca juga : Semarak BRI Bersama Mitra UMi Rayakan HUT Ke-78 RI

Selain menjadikan sebagai nama Alutsista, “Malahayati” turut dipakai untuk penamaan sejumlah ksatrian, gedung, dan jalan di Komplek TNI AL.

Bahkan, di Markas Besar TNI pun terdapat sarana dan prasarana yang diberi nama Malahayati.

Oleh sebab itu, dalam menyambut HUT ke-78 TNI AL, digelar sebuah seni pertunjukan teatrikal berlatar perjuangan perempuan yang lahir pada 1 Januari 1550 dan wafat 30 Juni 1615 itu.

TNI AL sebagai Eksekutif produser menggandeng sejumlah nama besar di dunia seni pertunjukan.

Seperti, artis Marcella Zalianty yang merupakan produser sekaligus sebagai pemeran utama dalam cerita ini, Arswendi Bening sebagai Sultan Aceh, serta Cut Mini yang memerankan sosok ibu Laksamana Malahayati. 

Lalu, Teuku Rifnu Wikana sebagai suami Malahayati, serta Aulia Sarah yang memerankan Cut Limpah.

Pertunjukan disutradarai oleh Iswandi Pratama dibantu Jay Soebijakto selaku penata artistik, dan Toro Arto sebagai pimpinan produksi.

Nya Ina Raseuki atau Ubiet juga dilibatkan sebagai pelantun lament dan koreografer senior Hartati sebagai penata gerak, penata musik dipercayakan kepada Indra Perkasa Pertunjukan digelar di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada 8 dan 9 September 2023.

Baca juga : Ganjar Muda Padjajaran Ikut Terangi Jalan Kampung Sukamaju Tasikmalaya

Tanggal 8 diperuntukkan bagi para undangan sedangkan pada tanggal 9 akan ada dua show pada siang dan malam yang diperuntukkan bagi publik.

Sebanyak 67 orang ikut serta sebagai pemain di pertunjukan ini, termasuk sembilan prajurit Kowal bersanding dengan pemain-pemain teater dari kelompok ternama.

Di antaranya, Teater Koma dan Wayang Orang Bharata. Mereka berlatih serius sejak pertengahan bulan Juli 2023 lalu di Gelanggang Olahraga Mabes TNI AL Cilangkap, Jakarta.

Ada banyak hal menarik disajikan pada pementasan teaterikal Laksamana Malahayati kali ini.

Selain adegan pertempuran kolosal yang menggambarkan prajurit Inong Balee dengan serdadu asing, juga ditampilkannya replika kapal perang ke atas panggung pertunjukan.

Jay Soebijakto menjelaskan, replika kapal perang merupakan hasil risetnya selama beberapa waktu.

Kapal itu terbuat dari rangka baja yang dapat dibongkar pasang (knock-down) berukuran tinggi 3,5 meter dan panjang 10 meter.

"Kapal ini sanggup menampung sampai 10 orang secara bersamaan di dalamnya. Sewaktu di panggung, nantinya kapal dapat didesain mampu membelah menjadi dua. Kapal menjadi arena pertempuran termasuk ada aksi melompat dari satu kapal ke kapal lainnya," ujar anak dari KSAL pertama, Laksamana R. Soebijakto yang memimpin TNI AL pada 1948.

Baca juga : Gardu Ganjar Meriahkan Pelaksanaan Pesta Laut Carita Di Banten

Tak hanya itu, pria lulusan Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) dan telah berpengalaman menangani seni pertunjukan panggung sejak 1992 ini mengaku tertantang dengan desain baru Graha Bhakti Budaya, TIM.

Panggung utama selebar 12 meter dan panjang 18 meter menurutnya memberi dinamika tersendiri bagi dirinya yang sebelumnya pada 2010 pernah menampilkan musikal Laskar Pelangi.

Dengan dukungan immersive sound system dan tata cahaya berkekuatan 130.000 watt dipadu dengan flow set multimedia untuk menguatkan visual panggung, Jay juga melengkapinya dengan struktur rumah panggung khas Aceh yang sarat makna.

Serta Istana Kesultanan Aceh Darussalam yang ia desain layaknya bangunan dalam ukuran normal.

Selain itu, sepanjang pertunjukan berlangsung, penonton juga ikut disuguhi aksi videomapping menggunakan 2 projector @32rb lumens dengan lensa ultra short throw menemani Marcella Zalianty dan para pemain teater beraksi.

"Kita ingin memberikan yang terbaik di HUT ke-78 TNI AL," tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.