Dark/Light Mode

KSP: SDM Harus Bisa Adaptasi Dengan Kemajuan Teknologi Kereta Api Cepat

Senin, 18 September 2023 15:51 WIB
Staf Khusus Kepala Staf Kepresidenan, Bambang Prihartono pada uji coba operasional Kereta Cepat Jakarta Bandung KCJB dari stasiun Halim, Jakarta menuju stasiun Tegalluar, Bandung, pada Senin (18/9).
Staf Khusus Kepala Staf Kepresidenan, Bambang Prihartono pada uji coba operasional Kereta Cepat Jakarta Bandung KCJB dari stasiun Halim, Jakarta menuju stasiun Tegalluar, Bandung, pada Senin (18/9).

RM.id  Rakyat Merdeka - Staf Khusus Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Bambang Prihartono menyatakan, pentingnya pertukaran pengetahuan bagi sumber daya manusia (SDM) dalam pengoperasian Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). 

Hal ini diungkapkan dalam uji coba operasional kereta cepat dari stasiun Halim, Jakarta menuju stasiun Tegalluar, Bandung, pada Senin (18/9).

Menurut Bambang, alih teknologi khususnya dalam hal SDM menjadi output yang paling berpengaruh dari dampak adanya kereta dengan kecepatan tinggi ini. 

“SDM ini komponen penting dalam proses perawatan dan pemanfaatan kereta api cepat ini,” ujarnya.

Baca juga : Amran Diskusi Empat Mata Dengan Presiden Jokowi, Bahas Apa?

“Terlebih ini budaya baru bagi kita, kita harus dengan cepat bisa adaptasi,” imbuh Bambang.

Bambang menambahkan, bahwa sumber daya manusia menjadi komponen utama dalam pemeliharaan aset kereta api cepat, selain teknologi itu sendiri. Dengan adanya transfer pengetahuan dan teknologi ini, Bambang optimis hal ini bisa mewujudkan capaian Indonesia Emas 2045. 

“Perkembangan transportasi di Indonesia kini sangat cepat, misal lrt dan kereta cepat ini ada hampir bersamaan, sehingga kita harus cepat siapkan sdm nya dengan baik,” jelas Bambang. 

Dari segi teknologi sendiri, Bambang menyebut bahwa fasilitas yang dihadirkan pada kereta api cepat ini sudah sangat dipikirkan dengan matang. 

Baca juga : KCIC Matangkan Persiapan Jelang Uji Coba KA Cepat Oleh Jokowi

Selain dapat melaju hingga kecepatan 350 km/jam, pengembangan infrastruktur juga mempertimbangkan faktor keselamatan baik di dalam kereta api cepat maupun di sekitarnya. 

“Tidak hanya dari teknologi kereta ini sendiri, kita lihat safety juga dipikirkan dengan baik, termasuk adanya fiberglass untuk kedap suara yang membatasi antara pemukiman dengan lintasan,” pungkas Bambang. 

Sementara itu, salah satu Train Attendant KCJB, Ghina mengaku bangga dapat menjadi bagian dari sejarah kehadiran Kereta Api Cepat di Indonesia.

Ghina mengaku proses rekrutmen terbilang cukup ketat dan menantang karena melibatkan berbagai pihak meliputi PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), pihak dari beberapa Kementerian terkait, hingga vendor dari China itu sendiri.

Baca juga : DKM Harus Berikan Pemahaman Islam Rahmatan Lil Alamin ke Masyarakat

“Proses rekrutmen ini saya lalui selama 3 bulan, dan yang paling menantang saat interview dengan pihak vendor dari China karena kita dituntut untuk bisa bahasa mandarin dasar,” kata Ghina.

Selama masa uji terbatas, KCIC menyediakan empat jadwal pulang pergi (PP) atau total 8 perjalanan setiap harinya. Masyarakat juga dapat berpartisipasi dalam uji coba kereta api cepat ini secara gratis hingga 30 September 2023.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.