Dark/Light Mode

Atasi Limbah Sungai, PPLI Kenalkan Teknologi Evaporator Mobile

Sabtu, 2 September 2023 20:52 WIB
Diskusi Indowater Forum bertema Enhancing Water Security Through Collaborative Stakeholder in Water and Industrial Wastewater Management di Jakarta Internasional JI Expo, Kemayoran, Jumat (1/9). (Foto: Istimewa)
Diskusi Indowater Forum bertema Enhancing Water Security Through Collaborative Stakeholder in Water and Industrial Wastewater Management di Jakarta Internasional JI Expo, Kemayoran, Jumat (1/9). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) memberikan pencerahan ihwal masalah klasik pencemaran limbah air Sungai. Salah satunya, menggunakan teknologi evaporator milik PPLI.

Alat ini, mampu mengubah air limbah menjadi jernih dan memenuhi baku mutu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

"Kalau teknologinya, PPLI sudah membuktikan dengan evaporator yang dimiliki. Bahkan evaporator mobile juga ada untuk memudahkan mobilisasi wastewater treatment," ujar Manager Reseach and Business Development PPLI, Dr. Lely Fitriyani, melalui keterangan tertulis kepada RM.id, Sabtu (2/9).

Pernyataan ini, juga disampaikan Lely saat menjadi pembicara di diskusi Indowater Forum, dengan tema "Enhancing Water Security Through Collaborative Stakeholder in Water and Industrial Wastewater Management" di Jakarta Internasional (JI) Expo, Kemayoran, Jumat (1/9).

Baca juga : Dukung Tren dan Teknologi Baru, Prajurit Harus Melek Digital

Lely menjelaskan, PPLI selaku perusahaan pengolah limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) terus melakukan inovasi menetralkan kadar limbah berbahaya.

Termasuk, Inovasi PPLI dalam pengelolaan limbah cair termasuk daur ulang air atau recycled water. Khusus sektor ini, pihaknya sudah melakukan upaya peningkatan kualitas teknologi hampir 30 tahun lamanya.

Memang, katanya, selain teknologi, persoalan lingkungan ini juga membutuhkan niat baik dari semua stakeholder baik pemerintah hingga masyarakatnya.

"Karena secara teknologi sangat mungkin dilakukan rehabilitasi air tanah maupun sungai-sungai yang tercemar. Tinggal keinginan kuat dari manusianya untuk membenahi dan tidak mencemari kembali. Human habit kita yang harus dibenahi," pungkasnya.

Baca juga : Deklarasikan Dukungan, GMPP Jadi Poros Kekuatan Baru Pendukung Prabowo

Direktur Pengendalian Pencemaran Air KLHK, Nety Widayati mengatakan saat ini sudah terjadi peningkatan kesadaran perusahaan untuk menaati regulasi tata kelola limbah.

Pihaknya, juga terus menggencarkan program menekan pencemaran air. Kelakarnya, kepatuhan perusahaan itu bukan tanpa sebab. Salah satunya karena ketatnya regulasi yang diterapkan pemerintah.

Termasuk, filterisasi yang dilakukan pihak perbankan yang mempersulit pemberian pinjaman terhadap perusahaan yang tidak ramah lingkungan.

Pakar Rekayasa Air dan Limbah Cair Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Qomarudin Helmy mengungkapkan kondisi sungai-sungai di Indonesia sudah masuk kategori pencemaran yang parah. Untungnya, pencemaran itu bisa dijernihkan menggunakan teknologi.

Baca juga : Formula Kenalkan Teknologi Anak Bangsa Di Kongres Ratusan Dokter Dunia

"Air yang tercemar dapat dijernihkan dan kembali bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Salahsatu pilot project yang sedang dijalankan adalah project Citarum Harum. Mudah-mudahan 2025 sudah bisa digunakan kembali oleh masyarakat," ujar Qomarudin.

Diketahui, acara itu disambut antusias hadirin yang kebanyakan berasal dari pegiat lingkungan seperti Ikatan Alumni Teknik Lingkungan (IATL) ITB, praktisi industri, hingga NGO.

Kegiatan Indowater Forum sendiri merupakan rangkaian kegiatan event Indowater Expo & Forum 2023 yang berlangsung selama tiga hari sejak 30 Agustus hingga 1 September 2023. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.