Dark/Light Mode

Pengamat: Ganjar Pemimpin Independen, Tidak Bisa Disetir

Senin, 18 September 2023 21:37 WIB
Bacapres Ganjar Pranowo saat memberikan kuliah umum di FISIP UI Depok, Senin (18/9). (Foto: Ist)
Bacapres Ganjar Pranowo saat memberikan kuliah umum di FISIP UI Depok, Senin (18/9). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo ditanya tentang petugas partai oleh mahasiswa saat memberikan kuliah kebangsaan di Universitas Indonesia. Ganjar menjawab selama 10 tahun jadi gubernur dirinya hanya melayani rakyat, bukan mengedepankan kepentingan partai.

“Kalau anda riset tentang saya, apa yang saya lakukan apakah saya hanya berpihak pada partai saya, mungkin nyaris anda tidak menemukan,” kata Ganjar kepada Naufal, Mahasiswa Ilmu Politik Fisip UI, Senin (18/9).

Menanggapi hal ini, Pengamat politik Saidiman Ahmad menyatakan, jawaban Ganjar tepat. Menurutnya selama sepuluh tahun jadi gubernur di Jawa Tengah, Ganjar cukup independen. 

Baca juga : Ganjar: Kita Harus Cepat-Cepat, Kalau Tidak, Kita Ketinggalan

“Ganjar cukup independen. Tidak terlihat dia jadi boneka siapa pun. Bahkan sebelumnya, partainya sendiri terlihat agak kritis pada Ganjar,” kata Saidiman yang juga Peneliti Saiful Mujani Research Center (SMRC) itu.

Pernyataan Saidiman bisa dirunut dari jejak perjalanan Ganjar. Sebagai gubernur, Ganjar beberapa kali terlibat perang statemen dengan pimpinan DPD PDIP Jateng maupun ketua DPRD Jateng dari PDIP. 

Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto bahkan pernah menyebutkan kata “kemajon” dan “keminter” untuk menunjukkan Ganjar sering melangkahi partai. 

Baca juga : Kenangan Teman SD: Ganjar Kecil Pendiam, Tapi Peduli Kawan

Disamping itu, istilah petugas partai menurut Saidiman perlu diluruskan. Istilah tersebut sudah dipakai PDI Perjuangan untuk menyebut kader-kadernya yang menduduki jabatan publik. 

“Joko Widodo juga adalah petugas partai. Dan Jokowi tidak terlihat dikendalikan oleh Megawati,” sebutnya. 

Menurut Saidiman, penggunaan istilah petugas partai lebih sebagai cara PDIP untuk mengingatkan kadernya agar tidak melupakan garis ideologi partai ketika menjabat. 

Baca juga : Psikolog Ulas Kepemimpinan Ganjar, Transformasional Dan Dapat Dipercaya 

“Istilah petugas partai digunakan agar para kader itu tidak keluar dari benteng ideologis partai ketika menjalankan pemerintahan,” tegasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.