Dark/Light Mode

Akhirnya, Tiba Di Jakarta

Mentan Sudah Tersangka

Kamis, 5 Oktober 2023 08:23 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (tengah) saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (4/10/2023). (Foto: Antara)
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (tengah) saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (4/10/2023). (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang disebut Menko Polhukam Mahfud MD sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, akhirnya muncul. Rabu (4/10/2023) malam, politisi Partai NasDem ini, mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, setelah sempat ghoib karena tidak langsung pulang dari Eropa.

Foto-foto Syahrul tiba di Soekarno-Hatta beredar luar di jejaring media soal dan WhatsApp Group. Syahrul terlihat keluar dari Terminal 3 Internasional Bandara Soekarno-Hatta. Ada tiga staf yang mendampingi mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode ini.

Dirjen Imigrasi Kemenkumham, Silmy Karim membenarkan Syahrul sudah kembali ke Tanah Air. “Sudah masuk Indonesia, melintas di pemeriksaan Imigrasi pukul 18.41 WIB,” terang Silmy, saat dikonfirmasi Rakyat Merdeka, Rabu (4/10/2023) malam.

Syahrul datang menggunakan pesawat Singapore Airlines rute Singapura-Jakarta dengan nomor penerbangan SQ 964. Pesawat yang ditumpangi Syahrul mendarat pukul 18.05 di Bandara Soekarno-Hatta.

Sebelumnya, Syahrul meninggalkan Indonesia pada Minggu (24/10/2023) menuju Roma, Italia, bersama 22 delegasi. Dia seharusnya pulang pada Sabtu (30/9/2023) atau Minggu (1/10/2023). Namun, yang pulang hanya pada pejabat Kementerian Pertanian (Kementan) dan para staf. Padahal, Syahrul sedang ditunggu-tunggu karena adanya kasus dugaan korupsi di Kementan.

Baca juga : Airlangga Didatangi Mantan Anak Buah Kanselir Merkel, Tawarin Peluang Kerja Sama

KPK melakukan penggeledahan di rumah dinasti Syahrul di Kompleks Widya Chandra dan Kantor Kementerian Pertanian. Hasil penggeledahan, KPK menemukan uang sekitar Rp 30 miliar dan 12 pucuk senjata api. Rabu (4/10/2023), KPK juga menggeledah rumah Syahrul di Makassar.

KPK menyampaikan, perkara di Kementan sudah masuk tahap penyidikan. Ada tiga klaster dugaan korupsi: pemerasan dengan jabatan, penerimaan gratifikasi, dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Meski status Syahrul belum diumumkan secara resmi, KPK dikabarkan telah menetapkan tiga orang tersangka. Diduga, mereka adalah Syahrul Yasin Limpo, Direktur Alsintan Muhammad Hatta, dan Sekjen Kementan Kasdi Subagyono.

Status tersangka Syahrul juga diungkap Menko Polhukam Mahfud MD. Mantan Ketua MK ini mengaku sudah mendapat informasi status Syahrul tersangka, meski KPK belum menyampaikan secara resmi.

“Ya, saya sudah dapat informasinya. Malah sejak ekspose-nya itu kan sudah lama kalau tersangkanya, tapi resminya (belum),” ungkap Mahfud, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/10/2023).

Baca juga : Penembakan Di Siam Paragon Mall Bangkok, 3 Tewas, Tersangka Umur 14 Tahun

Ditanya soal keberadaan Syahrul yang sempat jadi misteri, Mahfud enggan berspekulasi bahwa yang bersangkutan hendak melarikan diri. Sebab, seseorang baru bisa dikatakan kabur setelah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Berdasarkan informasi yang diterima wartawan, penetapan Syahrul sebagai tersangka telah disampaikan ke Sekretariat Negara lewat surat yang dikirim KPK pada 29 September 2023. Dalam surat dengan Nomor R/4756/DIK.00/01-23/09/2023 itu, KPK menyampaikan ke Presiden Jokowi tentang penyidikan dan menetapkan tersangka atas Syahrul pada 26 September 2023. Surat itu ditandatangani Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri menjelaskan, Rabu (4/10/2023) penyidik melakukan penggeledahan di Makassar, Sulawesi Selatan. Hingga berita ini diturunkan, prosesnya masih berlangsung. Ali memastikan, yang diamankan penyidik dari lokasi akan disampaikan dalam waktu dekat.

Juru bicara berlatar jaksa ini juga menyampaikan, penyidik turut menggeledah rumah staf Syahrul yang ada di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (3/10/2023). Di sana, penyidik menemukan dokumen berisi catatan penting terkait dugaan korupsi di Kementan.

“Ditemukan dan diamankan bukti, antara lain berupa dokumen yang berisi catatan penting kaitan dengan perkara ini," ujar Ali dalam keterangan persnya, Rabu (4/10/2023).

Baca juga : Menkumham Sebut Mentan SYL Belum Terdeteksi Masuk Ke Indonesia

Sementara, NasDem tampak sibuk membahas isu Syahrul menjadi tersangka. Rabu (4/10/2023) malam, sejumlah petinggi Partai NasDem langsung berkumpul di NasDem Tower.

Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni mengatakan, Ketus Umum NasDem Surya Paloh, Sekjen NasDem Hermawi Taslim, Ketua Majelis Tinggi DPP NasDem Karli Boenjamin, dan eks Gubernur NTT yang juga kader NasDem Viktor Laiskodat hadir dalam pertemuan itu.

“Kita diskusi terkait perkara yang dialami Pak Mentan,” kata Sahroni, di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Rabu (4/10/2023).

Sahroni mengatakan, NasDem pasti menghormati proses hukum yang dilakukan KPK. Partainya juga meminta Syahrul menghadapi prosesnya. Hal itu, adalah sikap partai yang selama ini ditunjukkan ketika kadernya terbelit kasus hukum.

“Kalau NasDem dari pertama dulu Rio Capella, Johnny Plate, ikuti proses hukum yang berlaku saja. Jadi, sesuai mekanisme, kita hormati proses hukum KPK dan dia harus ikuti prosesnya, nggak boleh nggak,” pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.