Dark/Light Mode

Nusron-Yenny Jadi Timses Capres, Pengamat: Mereka Profesional, Gak Bawa-Bawa NU

Kamis, 2 November 2023 10:11 WIB
Ganjar Pranowo bersama istri almarhum Gus Dur Sinta Nuriyah dan Yenny Wahid. (Foto: Ist)
Ganjar Pranowo bersama istri almarhum Gus Dur Sinta Nuriyah dan Yenny Wahid. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengamat Politik, Adi Prayitno meyakini, dua pengurus PBNU, yakni Yenny Wahid dan Nusron Wahid mampu menjaga profesionalitas dan integritasnya dalam kepengurusan PBNU meski jadi Timses Capres.

Hal ini terkait keputusan putri Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny yang mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan menduduki posisi Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN GP). 

Baca juga : Arsjad-Rosan Jadi Timses Capres, Kadin Tegaskan Netral Di Pilpres

Di PBNU, Yenny menjabat selaku Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis PBNU. Adapun, Nusron yang menjabat selaku salah satu Ketua PBNU serta merupakan politikus Partai Golkar masuk dalam tim pemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Keyakinan Adi tersebut juga dilatarbelakangi oleh  pernyataan tegas Yenny bahwa tidak pernah membawa-bawa PBNU dalam mendukung Ganjar-Mahfud. Hal ini seperti apa yang dikatakan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya yang berprinsip nama NU maupun kepengurusan PBNU tidak boleh dibawa-bawa dalam kontestasi Pemilu 2024.

Baca juga : MK Lamban Tangani Gugatan Usia Capres/Cawapres, Pengamat: Merusak Sistem Negara

"Ya kalau kerja di PBNU pasti profesional. Mereka itu sesuai dengan tupoksinya akan menjalankan semua kerja-kerja politik di PBNU ya, itu nggak bisa dibantah, karena PBNU ini bukan lembaga negara, tapi kan lebih pada civil society sebenarnya, yang memang gerakannya lebih partisipatoris," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno ketika dihubungi wartawan, Rabu (1/11/2023).

Menurut Adi, tidak ada tanggung jawab yang melekat pada Yenny, meski memang masuk ke dalam kepengurusan PBNU. "Jadi, tidak ada tanggung jawab yang melekat pada setiap anggota ataupun pengurus PBNU yang menuntut mereka itu loyal 100 persen, seperti pembantu presiden atau seperti pejabat negara," ucap Adi.

Baca juga : Gugatan Usia Capres, Pengamat: Ada Yang Ingin Ganggu Marwah MK

Menurut Adi, sebagian besar pengurus dan anggota PBNU terafiliasi partai politik, seperti halnya Nusron.

"Kalau yang dimaksud profesional dalam arti dia bekerja maksimal di PBNU, pastinya tidak akan mengganggu apapun. Namun, harus diakui ketika salah satu, bahkan banyak yang jadi pengurus NU, itu jadi bagian dari pengurus partai dan tim pemenangan tertentu ya pastinya akan ada tarikan napas politik," ujar Adi.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.