Dark/Light Mode

BPIP Gandeng Kemendikbudristek Wujudkan Visi Pancasila Melalui Pendidikan

Jumat, 10 November 2023 14:21 WIB
Kepala BPIP, Yudian Wahyudi. (Foto: Ist)
Kepala BPIP, Yudian Wahyudi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi menjadi keynote speaker dalam Rapat Koordinasi Pengkajian Strategi Implementasi Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) pada Pendidikan Formal di Provinsi DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat yang diselenggarakan di Jakarta, Kamis (9/11). 

Rapat Koordinasi Pengkajian Strategi Implementasi PIP ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para guru dalam bidang Pendidikan Pancasila, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022.

"Peraturan tersebut memberi penegasan tentang kembalinya materi Pendidikan Pancasila sebagai muatan pelajaran wajib dalam kurikulum nasional di setiap jenjang pendidikan, yang telah diresmikan oleh Mendikbudristek, Nadiem Makarim pada peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2022 di Ende, NTT," kata Yudian. 

Baca juga : Sesjen Kemendikbudristek Tekankan Transformasi ASN Untuk Bentuk ASN BerAKHLAK

Berkat gotong-royong dan kerja sama yang baik antara BPIP dengan Kemendikbudristek, disusunlah Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila sejak awal tahun 2023. 

"Kita berharap dapat melahirkan generasi pelajar Pancasila yang berani melangkah maju, kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sehingga  generasi tersebut akan membawa Indonesia siap menghadapi tantangan global di masa yang akan datang," tambahnya. 

Sependapat dengan Kepala BPIP, Deputi Bidang Pengkajian dan Materi BPIP, Surahno menjelaskan tujuan BPIP mengundang banyak akademisi, mulai dari para Kepala Dinas Pendidikan, para Kepala Badan Kesbangpol Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, juga Ketua Asosiasi Guru PPKN Indonesia, sampai para guru Pendidikan Pancasila pada Rapat Koordinasi ini. 

Baca juga : Lewat PASTI, Kementan Tingkatkan Ekonomi Nasional Dari Perkebunan

"Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila merupakan salah satu rujukan utama yang diselaraskan dan disahkan oleh Kemendikbudristek dengan harapan penggunaan BTU dapat teraktualisasi kepada para generasi muda, karena para guru sebagai garda terdepan berkewajiban mengajarkan Pendidikan Pancasila dengan baik dan berkompeten," jelas Surahno. 

Tidak lupa, Darmansjah Djumala selaku Dewan Pakar BPIP menambahkan dalam paparannya mengenai Strategi Implementasi Pancasila di Pendidikan Formal. 

"Tugas masing-masing dari kita adalah, to see the unseen and to speak the unspoken. Pancasila sebagai nilai dan kebijakan itu mutlak tidak bisa diganti, Pancasila harus semakin terlihat dan dibicarakan dalam aktivitas sehari-hari dengan cara 70 persen praktek dan 30 persen teori," terang Djumala.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.