Dark/Light Mode

Dapil Jateng III, Perang Bintang Tersaji di Kandang Banteng

Selasa, 21 November 2023 08:56 WIB
Ilustrasi adu kuat caleg. (Gambar: Tim RM)
Ilustrasi adu kuat caleg. (Gambar: Tim RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Persaingan di Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah (Jateng) III, yang meliputi Kabupaten Blora, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Pati, dan Kabupaten Rembang, cukup menarik. Dalam memperebutkan sembilan kursi yang tersedia, incumbent ditantang sejumlah nama besar. Sebut saja dua brigjen, mantan wakil bupati, mantan wartawan. Bahkan salah satu incumbent harus berhadapan dengan istrinya sendiri untuk lolos ke Senayan.

Tercatat ada sembilan politisi yang melenggang dari Dapil ini di Pemilu 2019. PDIP meloloskan tiga kadernya, yaitu Evita Nursanty, Edy Wuryanto, dan Riyanta. Sisanya, Marwan Jafar dari PKB, Sudewo dari Gerindra, Firman Soebagyo dari Golkar, Sri Wulan dari Partai Nasdem, Arwani Thomafi dari PPP, dan Harmusa Oktaviani dari Partai Demokrat. Sembilan orang ini maju kembali di Pemilu 2024.

Dari kubu penantang terdapat banyak nama besar. PKB sepertinya ingin menambah kursi dari dapil ini dengan memasang pegiat sosial Eva Monalisa, dan Iin Tazkiyyatul Muthmainnah yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Jateng.

Begitu juga dengan Gerindra. Partai yang dipimpin Prabowo Subianto ini juga terlihat ingin menambah perolehan suara dari Dapil Jateng III. Menariknya, Sudewo yang merupakan incumbent dari Gerindra, justru satu dapil dengan Atik Sudarwati, yang merupakan istrinya sendiri.

Sedangkan Golkar menurunkan mantan Sekjen Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bambang Sadono. Sedangkan Demokrat memasang anggota DPR periode 2009-2014 Djoko Udjianto.

Baca juga : Kesaktian Banteng Diuji Manuver Gibran

Lalu PAN ingin mencuri satu kursi dengan menaruh mantan Wakil Bupati Pati HM Budiyono. PKS juga mencoba peruntungan dengan menurunkan mantan Staf Khusus KSAD Brigjen TNI Oloan Parulian Sianturi.

PDIP lebih hebat lagi. Meski telah mendapatkan tiga kursi dari Dapil Jateng III, partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini ingin menambah kursi di kandangnya sendiri dengan memasang Brigjen Pol (Purn) Wagiman dan Prajna Paramita Kirana.

Calon dari dari partai nonparlemen juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebut saja Agung Purwanto dari Partai Buruh, Sutriyono dari Partai Gelora, Mochamad Rochim dari PKN, Bambang Raya Saputra dari Partai Hanura, Johanes Eko Prasetyo dari Partai Garuda, Mahfudin dari PBB, Harsono dari PSI, Tri Warmanto Sulaksono dari Perindo, dan Candra Istiningsih dari Partai Ummat.

Partai yang mendapat suara tertinggi pada Pemilu 2019 di Dapil ini adalah PDIP dengan raihan 611.451 suara. Disusul PKB (290.631), Nasdem (237.319), Demokrat (235.887) dan Gerindra (205.355) yang mengisi lima besar. Berdasarkan data KPU, Dapil Jateng III terdiri dari 70 kecamatan, 1.275 desa dan kelurahan, 14.119 TPS dengan jumlah DPT sebesar 3.352.042.

Sebagai incumbent, Arwani Thomafi optimis bisa kembali lolos Senayan pada Pileg 2024. Terlebih, mesin partai, mulai dari struktural di PPP, baik yang akan maju di DPR, DPRD Jateng, mampun DPRD di empat kabupaten di Dapil ini sudah bekerja secara optimal.

Baca juga : Lestari: Generasi Muda Penting Terapkan Nilai Kebangsaan

Apakah PPP menargetkan menambah kursi dari Dapil ini? Arwani menjawab realistis. "Tentu semua partai yang bertarung di Dapil ini ingin menang. Begitu juga PPP. Kami akan berupaya semaksimal mungkin menambah perolehan suara kami," ucapnya.

Prajna Paramita selaku penantang telah menyiapkan infrastruktur kemenangannya. Ia telah mengukuhkan koordinator kecamatan dan koordinator desa yang ada di Kabupaten Pati. "Tim kami luar biasa. Saya ingin tim ini melek zaman. Melek hukum," katanya.

Ia berjanji, jika diberi kesempatan mewakili Dapil Jateng III bakal selalu memperhatikan konstituennya. "Kalau saya duduk di Senayan, teman-teman bisa menagih itu (janji)," ucap Paramita.

Direktur Eksekutif Trias Politik Strategis Agung Baskoro menyebut, pertarungan di Dapil Jateng III sebagai perang bintang. Karena, baik petahana maupun sebagian penantang merupakan politisi yang memiliki basis massa cukup kuat.

"Sehingga penguasaan Dapil Jateng III secara komprehensif melalui beragam strategi perlu dilakukan. Utamanya mengoptimalkan coat tail effect Capres-Cawapres maupun nomor urut," ucap Agung. kepada Rakyat Merdeka, Senin (20/11/2023).

Baca juga : Di Forum Menhan ASEAN, Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia Bantu Palestina

Di momen seperti ini, caleg petahana maupun penantang yang berasal dari PKB, Gerindra, dan PDIP lebih diuntungkan. Hal itu bisa terjadi jika para caleg mampu merepresentasikan nomor urut yang sama seperti nomor urut partai, Capres, dan dirinya.

Selain itu, Agung menilai optimalisasi kampanye darat menjadi faktor utama. Seperti, blusukan secara teratur, kegiatan intensif di dapil, dan pengondisian pemilih selama masa kampanye dan saat hari H menjadi penting.

Untuk menarik simpati Gen Z dan milenial, mau tidak mau para caleg mesti aktif di beragam platform media sosial. Sebab, langkah ini penting untuk memperluas ceruk pemilih sekaligus mengefisiensikan biaya kampanye

"Di luar itu, Dapil Jateng III ini menarik dicermati untuk melihat seberapa besar popularitas petahana berbanding dengan basis massanya jika nanti berhadap-hadapan dengan penantang yang memiliki basis massa walaupun popularitas minim," pungkas Agung.

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Selasa (21/11), dengan judul “Dapil Jateng III, Perang Bintang Tersaji di Kandang Banteng”.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.