Dark/Light Mode

1 Desa, 1 Faskes, Dan 1 Nakes

Pegiat HAM: Program Ganjar-Mahfud Jawab Persoalan Masyarakat

Rabu, 29 November 2023 20:54 WIB
Pegiat hak asasi manusia HAM, Choirul Anam. Foto: Istimewa
Pegiat hak asasi manusia HAM, Choirul Anam. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Pegiat hak asasi manusia (HAM), Choirul Anam mengapresiasi program pasangan Capres-Cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang akan membangun satu fasilitas kesehatan (faskes) di desa-desa tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Kata Anam, program 1 desa 1 faskes dan 1 tenaga kesehatan merupakan program yang sifatnya mendasar. Sehingga mampu menjawab kebutuhan pokok masyarakat.

"Apa yang ada dalam program kesehatan Ganjar-Mahfud yang pertama adalah mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat," kata Anam, Rabu (29/11/2023).

Anam mengklaim, pembangunan infrastruktur kesehatan yang berlangsung selama ini belum sepenuhnya berhasil. Sebab, masih banyak masyarakat yang kesulitan mengakses layanan kesehatan.

Baca juga : Dari Sabang Sampai Merauke, Ganjar-Mahfud Fokuskan Persatuan dan Kesejahteraan

Padahal, akses terhadap layanan kesehatan merupakan hak dasar masyarakat.

"Oleh karenanya dengan program 1 desa 1 Puskesmas itu esensinya adalah akses," tegas dia.

Mantan Komisioner Komnas HAM tersebut menegaskan, dalam konteks HAM, aksesibilitas merupakan prinsip fundamental. Tanpa adanya program yang membuka ruang akses yang besar atas kesehatan, menurutnya pelayanan kesehatan terhadap masyarakat tidak bisa berjalan maksimal.

"Oleh karenanya program Ganjar-Mahfud ini program yang sangat fundamental dan dalam sejarah paradigma visi misi, ini adalah visi misi yang dalam konteks HAM, visi misi yang sangat menjawab (persoalan mendasar masyarakat)," ungkap dia.

Baca juga : Ini 3 Makna Kampanye Ganjar-Mahfud di Sabang dan Merauke

Selain program 1 Desa, 1 Faskes, 1 Nakes, Ganjar-Mahfud juga sedang mengembangkan satu basis data untuk berbagai kebutuhan masyarakat.

Nantinya, hanya dengan 1 nomor induk kependudukan (NIK), masyarakat dapat mengakses berbagai layanan kebutuhan dasar, termasuk kesehatan.

"Jadi kita tidak perlu kartu-kartuan. Kalau itu (kartu) nyasar lansia. Kalau terlalu banyak kartu nanti lupa. Kalau nyasar anak-anak remaja atau mahasiswa yang sangat sibuk, banyak kartu juga kadang-kadang juga lupa," terangnya.

"Hidup sekarang semakin lama semakin simpel. Oleh karenanya 1 NIK untuk semua proses pelayanan hak asasi manusia, hak sosial budaya, pendidikan, kesehatan, itu juga sangat mendasar," lanjut dia.

Baca juga : Ganjar Canangkan Program 1 Desa, 1 Faskes, 1 Nakes Pada Kampanye Perdana

Dia pun mengapresiasi program 1 desa, 1 faskes dan 1 nakes sebagai terobosan dalam memenuhi hak dasar masyarakat. Program tersebut harus diakui lebih unggul jika dibandingkan dengan program yang ditawarkan paslon lain.

"Kalau kita baca visi misi paslon yang lain, aksesibilitas di visi misi Pak Ganjar-Mahfud sangat accesible. Tidak hanya soal jarak tapi juga soal metode. Khususnya dengan pelayanan 1 NIK untuk semuanya," tukas dia.

Diketahui, pasangan Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD mencanangkan program 1 desa, 1 fasilitas kesehatan (faskes), dan 1 tenaga kesehatan.

Menurut Ganjar-Mahfud, tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai merupakan prasyarat untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan unggul.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.