Dark/Light Mode

Tangis Haru Warnai Kunjungan Pj Gubernur Safrizal Jenguk Korban KDRT Nurlaela

Sabtu, 2 Desember 2023 08:03 WIB
Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Safrizal ZA menjenguk korban KDRT Nurlaela. (Foto: Istimewa)
Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Safrizal ZA menjenguk korban KDRT Nurlaela. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Masyarakat Bangka Belitung (Babel) dihebohkan dengan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang menimpa Nurlaela (34) tahun, warga Desa Air Lintang, Kecamatan Tempilang Kabupaten Bangka Barat. Tidak hanya menerima penganiayaan berupa pukulan dari suaminya, Supri (49), yang kini buron, Nurlaela juga terancam kehilangan penglihatan dan cacat seumur hidup.

Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Safrizal ZA meminta pihak kepolisian untuk mengungkap tuntas kasus ini. Dia pun segera mengupayakan biaya pemulihan Nurlaela.

“Saya harap Ibu sabar dan tenangkan diri agar proses penyembuhan semakin cepat. Untuk pembiayaan pengobatan jangan dipikirkan, kami dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan mengupayakan. Jangan lupa terus berdoa dan berzikir,” ujarnya, saat menjenguk Nurlaela, di RSUD Dr. (H.C) Ir Soekarno, yang diwarnai penuh tangis haru dari pihak keluarga, Jumat (1/12), seperti keterangan yang diterima redaksi, Sabtu (2/12).

Baca juga : Di Hari Guru Ke-78, Pj Gubernur Jateng Luncurkan Program Ayo Rukun

Peristiwa KDRT yang dialami Nurlaela terjadi pada Minggu (26/11), mengagetkan dan membuat prihatin banyak pihak. Pasalnya, akibat KDRT itu, Nurlaela harus mendapatkan perawatan intensif karena mengalami patah tulang rahang, tangan, hingga cedera parah pada matanya.

Kepada Direktur RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno dr. Ira Ajeng Astried, Safrizal meminta agar segera melakukan tindakan medis sesuai tahapan dan kondisi pasien akibat kekerasan yang dialaminya. “Saya minta untuk segera dilakukan tindakan medis menyelutuh. Ini bukan lagi soal Nurlela tapi lebih luas lagi soal kemanusiaan dan perlindungan terhadap petempuan,” ucapnya.

Ira menuturkan, kondisi Nurlaela saat ini sudah mulai stabil, karena beberapa tindakan sudah dilakukan saat korban dirawat pertama kali di RS Bakti Timah. Kata dia, korban dirujuk dan masuk pada Kamis (30/11) dari RS Bakti Timah.

Baca juga : Tak Hadir Kemarin, PJ Gubernur NTB Penuhi Panggilan KPK Hari Ini

"Di sana memang sudah dilakukan tindakan terutama kedaruratannya termasuk tindakan medis pada mata. Dan kami di RSUD akan melakukan tindakan medis lanjutan. Pertama nanti akan kita lakukan tindakan untuk memperbaiki tulang rahang yang patah, gigi yang hancur kemudian dilanjutkan dengan fraktur di tangan yang juga patah sembari melakukan pengobatan luka-luka lain di sekujur tubuhnya,” ujarnya, kepada Safrizal.

Usai menjenguk Nurlaela, Safrizal mengungkapkan keprihatinannya serta mengecam tindakan pelaku kekerasan yang bukan terjadi kali ini saja. Dia menekankan, tindakan hukum harus diberlakukan agar memberi efek jera, dan mencegah calon-calon pelaku lainnya.

“Untuk upaya pendekatan hukum. Jadi nanti saya minta kepada Kapolda untuk menindaklanjutinya dan diberikan hukuman yang setimpal, supaya ini menjadi efek jera pelaku kekerasan yang lainnya,” tegasnya.

Baca juga : Bersinergi dengan BKKBN, Pj Gubernur Agus Fatoni Kejar Target Penurunan Stunting

Agar tidak ada lagi kejadian serupa, Safrizal mengungkapkan pihaknya juga secara intensif dan progresif akan melakukan koordinasi dan sinergi dengan OPD terkait serta stakeholder. “Saya minta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk terus-menerus memberikan edukasi dan sosialisasi kepada ibu-ibu muda karena salah satu latar belakang penyebab KDRT ini adalah pernikahan dini,” pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.