Dark/Light Mode

ICFBE 2023, President University Gelar Konferensi Bisnis Di Sarawak Malaysia

Kamis, 7 Desember 2023 08:47 WIB
International Conference on Family Business and Entrepreneurship ICFBE 2023  di Raia Hotel, Kuching, Sarawak. (Foto: Dok. President University)
International Conference on Family Business and Entrepreneurship ICFBE 2023 di Raia Hotel, Kuching, Sarawak. (Foto: Dok. President University)

RM.id  Rakyat Merdeka - Fakultas Bisnis President University menggelar International Conference on Family Business and Entrepreneurship (ICFBE) 2023 di Raia Hotel, Kuching, Sarawak, Malaysia, mulai 30 November 2023 –1 Desember 2023.

Penyelenggaraan konferensi internasional ini sekaligus menjadi simbol eratnya kerja sama lintas batas antara Indonesia dengan Malaysia.

Hal ini disampaikan Rektor President University Prof. Dr. Chairy saat memberikan sambutan dalam pembukaan ICFBE 2023.

Konferensi internasional tersebut President University berkolaborasi dengan Universiti Malaysia Sarawak, dan Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat.

Konferensi kali ini diselenggarakan secara hybrid dan diikuti oleh ratusan peserta dan pembicara dari dalam dan luar negeri.

Mereka, antara lain, datang dari Amerika Serikat, Australia, Hungaria, India, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Slovenia, dan Taiwan.

Hadir dalam pembukaan ICFBE 2023, Dr. Ayman El Tarabhishy, President & CEO International Council for Small Business (ICSB), Datuk Dr. Muhammad Abdullah bin Haji Zaidel, Deputy State Secretary Sarawak, Malaysia, for Economic Planning and Development, Walikota Jinju, Korea Selatan, Kyoo-il Jo, Rektor Internasional President University Prof. Ki-chan Kim, dan Vice Chancellor Universiti Malaysia Sarawak Prof. Datuk Dr. Mohamad Kadim Suadi.

Baca juga : Esa Unggul Sukses Gelar Konferensi Internasional MIMSE di Mandalika

Dalam sambutannya, Chairy mengungkapkan bahwa President University sudah menyelenggarakan ICFBE sejak tahun 2017.

“Kami selenggarakan konferensi ini untuk mempercepat terjadinya kolaborasi antara kalangan akademisi, pemerintah dan praktisi dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan-perusahaan dan entrepreneurship di Indonesia dan di dunia,” ujar Chairy dalam keterangannya, Kamis (7/12/2023).

Mengenai pemilihan lokasi di Kuching, lanjut Chairy, selain merefleksikan simbol betapa eratnya kerja sama antara Indonesia dan Malaysia, itu juga erat kaitannya dengan tema ICFBE 2023, yakni Moving Forward, Moving Upward: Resilience and Innovation for Family Business and SMEs.

“Tema itu menggambarkan semangat zaman, dan sekaligus tantangan bahwa lebih banyak hal lagi yang harus kita temukan," ujar Chairy.

Hal tersebut tercermin dalam topik-topik ICFBE kali ini yang menekankan pada penerapan praktik-praktik bisnis berkelanjutan dan pentingnya menavigasi kemajuan teknologi, termasuk mengadopsi konsep ekonomi sirkular.

Lebih lanjut Chairy menjelaskan, bagaimana membangun bisnis keluarga yang tahan menghadapi tantangan global dan kondisi lingkungan yang begitu cepat berubah.

Contohnya, perubahan iklim, pandemi Covid-19 atau perang Rusia-Ukraina yang dengan cepat mengubah lanskap bisnis.

Baca juga : Bank Mandiri Gelar Edukasi Keuangan Digital Di Kalangan Mahasiswa

Chairy menjelaskan, dengan mengadopsi teknologi, termasuk teknologi digital, perusahaan keluarga bukan hanya akan mampu bertahan dalam menghadapi berbagai perubahan, tetapi juga bisa meningkatkan daya saing dan membangun bisnisnya secara berkelanjutan.

Mengenai pemilihan lokasi di Kuching, ungkap Chairy, ini karena kota tersebut sangat terkenal dengan keanekaragaman hayatinya.

Selain itu, ungkap Chairy, pemilihan lokasi di Kuching, Sarawak, Malaysia juga menjadi milestone bagi President University.

“Selama enam tahun berturut-turut menyelenggarakan kami konferensi internasional di Bali. Pada tahun ke-7, kami menyelenggarakannya di luar Indonesia," ujar Chairy.

Menurutnya, konferensi ini berhasil dilihat dari keragaman topik yang dibahas, banyaknya makalah dan jumlah peserta yang mengikuti konferensi internasional ini.

Sementara itu, Mohamad Kadim Suadi dalam sambutan pembukaannya mengungkapkan rasa terima kasihnya, karena dapat berkolaborasi dengan President University dalam event kali ini.

“Ini adalah konferensi internasional ke-7, dan sebelumnya telah diselenggarakan enam kali secara berturut-turut oleh President University. Universiti Malaysia Sarawak bangga bisa ikut serta,” ujar Mohamad Kadim Suadi.

Baca juga : Presiden Komisaris PTPP Geber Tiga Proyek Di Jawa Tengah

Sementara itu, Muhammad Abdullah bin Haji Zaidel banyak memaparkan data kinerja bisnis perusahaan-perusahaan skala kecil dan menengah di Sarawak, Malaysia.

“Lebih dari 50 persen perusahaan-perusahaan skala kecil dan menengah di Sarawak masih tertinggal dalam penerapan teknologi digital," ujarnya.

Padahal, menurutnya perkembangan teknologi, termasuk teknologi digital, menjadi salah satu kunci agar bisnis bisa terus tumbuh.

Pada ajang ICFBE 2023, Walikota Kyoo-il Jo, berbagi pengalaman tentang kotanya, Jinju, yang menjadi tempat tumbuhnya para pendiri perusahaan multinasional Korea Selatan, seperti Samsung, LG atau Hyundai.

“Para pendiri itu memulai bisnisnya dari skala kecil di Jinju sampai akhirnya tumbuh menjadi konglomerat besar di Korea Selatan. Sejarah bisnis mereka menjadi inspirasi bagi berkembangnya Korean Entrepreneurship, atau K-Entrepreneuship, di Korea Selatan,” cerita Kyoo-il Jo.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.