Dark/Light Mode

Road To ICFBE 2023, Presuniv Bahas Family Business Di Sektor Agribisnis

Jumat, 13 Oktober 2023 11:09 WIB
Diskusi Road to ICFBE 2023. (Foto: Ist)
Diskusi Road to ICFBE 2023. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Agribisnis memiliki peran yang sangat strategis dalam kehidupan suatu negara dan tatanan bisnis global.

Misalnya, industri agribisnis memainkan peran sangat penting dalam produksi dan rantai pasok pangan global, termasuk menjamin ketahanan dan ketersediaan pangan dunia.

Meski perannya sangat strategis, masih banyak industri agribisnis di berbagai belahan dunia yang dikelola oleh perusahaan keluarga, dan menjadi bagian dari bisnis keluarga atau family business (fambiz). Dalam perjalanannya perusahaan agribisnis tersebut terus menghadapi banyak tantangan sebagai akibat dari berbagai perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal maupun internal.

Misalnya, dari sisi eksternal, pasar komoditi agribisnis dunia belakangan menjadi sangat berfluktuasi akibat berbagai faktor. Di antaranya, terjadinya perubahan iklim (pemanasan global) dan geopolitik dunia, seperti perang Rusia vs Ukraina.

Sementara, dari sisi internal juga ada masalah yang terkait dengan perencanaan suksesi, rendahnya minat anak-anak muda untuk terjun ke industri agribisnis, masalah diversifikasi bisnis hingga isu-isu yang terkait dengan keberlanjutan.

Baca juga : KTT ASEAN ke-43, Ini Pengalihan Arus Lalu Lintas Di Jakarta Hari Ini

Maka, membangun fambiz yang agile terhadap berbagai perubahan menjadi sangat penting. Apalagi sekarang ini perubahan terjadi dengan sangat cepat, terutama dipicu oleh perkembangan teknologi, termasuk teknologi digital.

Materi itulah yang dibahas dalam ajang Road to ICFBE 2023 yang digelar di Fabrication Laboratory (Fablab) Jababeka, Gedung President University Convention Center (PUCC) lantai 1, Jl. H Usmar Ismail, Kota Jababeka, Cikarang. Road to ICFBE 2023 adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Fakultas Bisnis, President University (Presuniv), untuk menyongsong penyelenggaraan konferensi internasional tersebut yang akan dilakukan pada 30 November hingga 1 Desember 2023.

Untuk tahun 2023, ICFBE mengusung tema Moving Forward, Moving Upward: Resilience and Innovation for Family Business and SMEs. Hadir dalam ajang Road to ICFBE 2023, Wakil Rektor Presuniv Bidang Sumber Daya Maria Jacinta Arquisola, Dekan Fakultas Bisnis Iman Permana, Ketua Program Studi (Prodi) Business Administration Suresh Kumar, Ketua Prodi Agribisnis Dani Lukman, serta beberapa dosen dan tim pelaksana International Conference on Family Business and Entrepreneuship (ICFBE) 2023.

ICBFE 2023 akan menjadi momen yang istimewa bagi Presuniv. Selain penyelenggaraannya yang sudah memasuki tahun ke-7, ICFBE kali ini juga akan go international. ICFBE 2023 akan diselenggarakan di Kuching, Sarawak, Malaysia.

Maria Jacinta Arquisola mengatakan, kegiatan Ini menjadi milestone bagi ICFBE dan Presuniv, karena untuk pertama kalinya ICFBE diselenggarakan di luar Indonesia. Dia juga menekankan pentingnya topik dan pemilihan lokasi.

Baca juga : Tahun Ini, Presiden University Buka Prodi Kedokteran

Katanya, isu-isu yang dibahas dalam ICFBE 2023 kali ini sangat strategis, seperti isu keberlanjutan (sustainability), perubahan iklim, serta perkembangan dan adopsi teknologi. Lokasi konferensi di Kuching, Sarawak, menurut Jacinta, juga merupakan pilihan yang tepat.

“Kota Kuching terkenal dengan keanekaragaman hayatinya. Hutan hujan tropis di sana masih cukup luas. Lingkungan yang semacam sangat ideal bagi para peserta konferensi untuk membahas tentang betapa pentingnya business sustainability dengan menjaga kelestarian sumber daya alam,” ungkap Jacinta.

Untuk sektor agribisnis, Dani Lukman menyoroti, beberapa isu penting yang akan dibahas dalam konferensi tersebut. “Saya melihat permintaan pangan global akan terus meningkat. Padahal, di sisi lain banyak negara, termasuk para pelaku usaha dalam sektor agribisnis, masih menghadapi masalah yang terkait dengan keterbatasan sumber daya. Maka, isu-isu yang menyangkut inovasi dan kewirausahaan akan sangat penting,” papar Dani.

Dani juga menyoroti sektor agribisnis dari sudut pandang makroekonomi dan mikroekonomi. Katanya, “Dari sisi makro, sektor agribisnis berperan penting dalam pembentukan ekonomi nasional. Kontribusinya sangat signifikan terhadap Produk Domestik Bruto, penciptaan lapangan kerja, hingga neraca perdagangan,” ujarnya.

Itu sebabnya, kata dia, dinamika yang terjadi di sektor agribisnis akan memiliki pengaruh yang sangat luas. “Contohnya, gangguan produksi dan distribusi di sektor agribisnis bisa berdampak pada meningkatnya inflasi,” ungkap Dani.

Baca juga : Gandeng BSrE BSSN, Perhutani Tingkatkan Keamanan Dokumen Elektronik

Dari sisi mikroekonomi, fokusnya menyempit pada bagaimana fambiz mengelola bisnisnya di sektor agribisnis. “Ini melibatkan keputusan yang terkait dengan alokasi sumber daya, teknologi, pilihan produksi, keterlibatan pasar, dan aspek kewirausahaan dalam perusahaan,” papar Dani. 

Lanjut dia, saat ini penting bagi fambiz di sektor agribisnis untuk peduli pada konsep pertanian yang berkelanjutan, penggunaan bioteknologi, mengintegrasikan teknologi, dan menerapkan pertanian presisi. “Selain itu, saya juga mencatat banyak pelaku bisnis dalam sektor ini terus melakukan pendalaman. Misalnya, mereka terus mengintegrasikannya dengan sektor-sektor bisnis lain, seperti dengan industri dan pariwisata, sehingga kini menjadi agroindustri dan agrowisata,” tutur Dani.

Banyak perusahaan agribisnis juga mulai mengembangkan produk-produk yang bersifat khusus. Menurut dia, ini menunjukkan strategi mereka dalam beradaptasi, termasuk melakukan diversifikasi. Cara semacam ini banyak diterapkan dalam kewirausahaan modern.

Ia juga berharap agar konferensi ini bisa menjadi platform bagi para pemangku kepentingan untuk berjejaring, berkolaborasi, dan berbagi strategi dalam mengarungi lanskap bisnis yang terus berkembang, khususnya untuk fambiz yang bergerak dalam bisnis agribisnis. Senada dengan Dani, Suresh Kumar juga melihat pentingnya fambiz untuk membuat bisnis menjadi semakin terintegrasi. Misalnya, dengan mengintegrasikan konsep sirkular ekonomi, perubahan iklim serta green hospitality dan tourism.

“Hal-hal semacam ini perlu dilakukan untuk mendukung fambiz agar terus berinovasi dan beradaptasi dengan tren global. Ini penting agar bisnis yang dikelola fambiz dapat terus berkelanjutan,” papar Suresh.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.