Dark/Light Mode

Catatan Kritis Kepresma Usakti Jelang Pemilu

Mahasiswa Wajib Setia Bersama Rakyat

Senin, 25 Desember 2023 08:54 WIB
Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti (Kepresma Usakti) memberikan catatan kritisnya menjelang Pemilu 2024. (Foto: Istimewa)
Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti (Kepresma Usakti) memberikan catatan kritisnya menjelang Pemilu 2024. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti (Kepresma Usakti) memberikan catatan kritisnya menjelang Pemilu 2024.

Garis besarnya, saat ini terjadi polarisasi isu di kalangan gerakan mahasiswa, hingga dijadikannya kaum muda sebagai komoditas menuju pesta demokrasi.

"Kami, Kepresma Usakti menekankan bahwa kaum intelektual harus terus menonjolkan karakter intelektualitasnya yaitu bicara kebenaran dan mengekspos kebohongan," ujar Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Trisakti, Vladima Insan Mardika, dalam keterangannya kepada RM.id, Minggu (24/12/2024).

Baca juga : Gandeng IICG, SWA Apresiasi Ketangkasan Perusahaan Dalam Penerapan GCG

Catatannya, Pemilu kali ini menyoroti adanya berbagai hal yang baru. Paling kontroversial, soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dianggap “memodifikasi” ketentuan umur untuk berkontestasi memperebutkan amanah rakyat.

Selanjutnya, secara demografis, Pemilu kali ini diwarnai dengan maraknya first voter atau pemilih baru dan anak muda dengan komposisi lebih dari 56 persen dari populasi.

Hal ini, memicu lahirnya relawan untuk paslon dari para kaum muda dan bahkan intelektualitas.

Baca juga : Hijaukan IKN, Menteri Siti Dampingi Presiden Tanam Pohon Bersama Masyarakat

Nah, atas situasi ini, pesannya, para intelektual harusnya berada di barisan rakyat dan menganalisa janji kampanye, hingga menguji kualitas paslon sebagai bentuk pengawalan pesta demokrasi.

"Para mahasiswa pun bagi kami tidak bijak rasanya apabila terlibat dengan kepentingan politik praktis, apalagi hingga berada pada tahap terkontaminasi akut akan kepentingan politik elite. Hal ini, mampu menimbulkan perpecahan antar gerakan, khususnya gerakan mahasiswa," katanya.

Sontak, Kepresma Usakti menegaskan mahasiswa harus setia di barisan rakyat. Tidak terseret arus kepentingan elite politik dan menggaungkan politik praktis yang notabene tidak akan memberikan kemenangan utuh bagi rakyat.

Baca juga : Redakan Ketegangan Jelang Pemilu, Kompetisi Goyang Gemoy Menggebrak Medan

"Maka kami berharap, Pemilu ini dikawal dengan intelektualitas, uji pikir dan gagasan serta karakter para calon demi kepentingan rakyat, bukan untuk elite politik. Hentikan berbagai bentuk politik identitas atau unsur apapun yang mampu memicu perpecahan. Cerminkan kaum intelektual yang setia di garis rakyat," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.