Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
Sebelumnya
Dia menyatakan, kedua organisasi pembebasan Papua tersebut sengaja menyusup dan mengajak warga melakukan aksi anarkis. “Anggota KNPB dan ULMWP melakukan kerusuhan saat pengantaran jenazah,” ujarnya di Jayapura, Jumat (29/12/2023).
Izak menyebut, fasilitas milik TNI yang ada di Waena ludes juga jadi sasaran karena ludes terbakar. Namun, dia meminta aparat menahan diri sambil mengidentifikasi para pelaku untuk ditindak sesuai aturan. “Aparat keamanan akan mengusut hingga tuntas baik kasus pemukulan hingga pembakaran,” pungkasnya.
Kenapa warga Papua marah? Sosiolog Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rakhmat Hidayat mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan aksi anarkis saat iring-iringan jenazah Enembe. Pertama, Enembe merupakan idola masyarakat Papua yang dianggap berhasil membangun Bumi Cendrawasih. Dan, ketika ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mayoritas warga menilai ada kriminalisasi di baliknya.
Baca juga : Pj Gubernur, Kapolda Dan Kapolres Jadi Korban
“Itu yang menjadi letupan emosi dan kemarahan warga Papua yang merasa tokoh dan simbol kolektif mereka mengalami ketidakadilan oleh hukum,” ungkap Rakhmat.
Kemudian, kata dia, masyarakat Papua secara geografis tinggal di daerah pegunungan dan jauh dari pusat kota. Dengan dihadapkan kontur geografis tersebut, mereka terbiasa hidup penuh perjuangan hingga membentuk karakter dan mentalnya menjadi pribadi yang keras.
Ditambah lagi faktor pendidikan masyarakat Papua relatif kurang beruntung dibanding masyarakat wilayah lain, membuat mereka mudah tersulut emosi. Rakhmat pun pun tak menampik ada unsur politik di balik aksi kemarin, apalagi saat ini Indonesia sedang memasuki musim Pemilu.
Baca juga : Puluhan Ribu Pelanggan MEP Di Muba Segera Nikmati Listrik PLN
“Sehingga di balik kerusuhan itu ada persoalan kultur geografis, sosial, hingga ada aspek politik yang berkelindan,” pungkasnya.
Netizen ikut berkomentar dan meminta warga Papua tidak mudah terpancing emosi, akibat kabar yang beredar di media sosial. Sebab, ada narasi yang menyebut enembe meninggal karena kriminalisasi.
"Wafatnya Lukas Enembe dapat dipahami baik sebagai sebuah musibah, yang mana masyarakat Papua harus menjaga situasi Kamtibmas Papua di tengah suasana Natal 2023. Lukas Enembe meninggal karena faktor penyakit yang dideritanya sejak dulu," ujar @conceplt.
Baca juga : Serap Aspirasi, Ganjar Blusukan Ke Pasar Kranggan, Bekasi
"Buat adik-adik Papua, kalian belajarlah mengejar cita-cita untuk membangun masyarakat Papua yang bermartabat. Seharusnya pendidikan di Papua sampai S1 gratis 100 persen, karena SDA Papua cukup membiayainya. Kalian jangan mau dimanfaatkan kepentingan kelompok," ujar @nobipang.
Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Senin 30/12/2023 dengan judul Pasca Rusuh Pemakaman Enembe, Papua Normal Lagi
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya