Dark/Light Mode

Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Frans Seda Maumere Ditutup Sementara

Selasa, 2 Januari 2024 09:39 WIB
Petugas melakukan aktivitas pengujian abu vulkanik dengan paper test di landasan pacu Bandara Frans Seda Maumere, Sikka, NTT, Selasa 2/1/2024.  (Foto: ANTARA/HO-Kantor UPBU Kelas II Bandara Frans Seda Maumere/pri)
Petugas melakukan aktivitas pengujian abu vulkanik dengan paper test di landasan pacu Bandara Frans Seda Maumere, Sikka, NTT, Selasa 2/1/2024. (Foto: ANTARA/HO-Kantor UPBU Kelas II Bandara Frans Seda Maumere/pri)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bandara Frans Seda Maumere di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditutup sementara untuk penerbangan dari dan ke Maumere, sejak Senin (1/1/2024), karena terdampak erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur.

Hasil paper test mengindikasikan adanya abu vulkanik di landasan.

Seperti diketahui, Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur kembali erupsi pada 1 Januari 2024. Sehingga, statusnya dinaikkan dari Level II (Waspada) ke Level III (Siaga).

Baca juga : 47 Pendaki Terdampak Erupsi Gunung Marapi, 28 Orang Belum Berhasil Turun

"Hari ini, hasil pengamatan di runway negatif. Tapi, hasil pengamatan BMKG di ruang udara yang menjadi lintasan pesawat, masih menunjukkan terdampak. Artinya, masih ada abu vulkanik di atas. Karena itu, hari ini masih kami lakukan penutupan sementara," kata Kepala Kantor UPBU (Unit Penyelenggara Bandar Udara)​​​​ Kelas II Bandara Frans Seda Maumere, Partahian Panjaitan, seperti dilansir ANTARA, Selasa (2/1/2024).

Penutupan ini juga merujuk pada hasil pengamatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bahwa ruang udara Bandara Frans Seda terindikasi abu vulkanik.

"Penutupan sementara ini kami lakukan, mengingat pentingnya keselamatan penerbangan saat ini. Jika abu vulkanik mengenai mesin pesawat, dampaknya fatal terhadap keselamatan," jelas Partahian.

Baca juga : Gempa Terkini Guncang Cianjur, Segini Besaran Magnitudo Dan Pusat Gempanya

Indikasi abu vulkanik dan penutupan sementara ini telah dilaporkan kepada Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali.

Setiap jam, paper test dilakukan ntuk mengetahui kondisi di landasan pacu.

"Yang paling utama itu hasil dari BMKG. Karena bisa saja abu tidak sempat turun ke bawah, tapi bergerak di atas. Kriteria utama itu hasil BMKG. Kalau sudah tidak terdampak, kami akan buka lagi," tutur Partahian.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.