Dark/Light Mode

Soroti Impor Alutsista Bekas, Ganjar Akan Perkuat Industri Pertahanan Dalam Negeri

Senin, 8 Januari 2024 09:33 WIB
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat debat Capres ketiga yang digelar KPU di Istora Senayan, Gelora Bung Karno GBK, Jakarta, Minggu (7/1/2024) malam. Foto: Istimewa
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat debat Capres ketiga yang digelar KPU di Istora Senayan, Gelora Bung Karno GBK, Jakarta, Minggu (7/1/2024) malam. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyoroti kebijakan pembelian alat utama sistem pertahanan (alutsista) bekas yang dilakukan Kementerian Pertahanan di bawah Prabowo Subianto.

Kata Ganjar, kebijakan impor alutsista bekas mempunyai risiko besar bagi sistem pertahanan dan keamanan nasional. Terlebih, pembelian alutsista tersebut menumpuk utang luar negeri yang signifikan.

"Persoalannya, dalam Renstra untuk Essential Minimum Force pada 2024, kita juga masih sangat jauh," kata Ganjar pada debat Capres ketiga yang digelar KPU di Istora Senayan, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (7/1/2024) malam.

Mengacu dari kenyataan itu, Ganjar menegaskan strategi kebijakan ke depan bakal berubah haluan.

Baca juga : Prabowo Ungkap Kinerja Industri Pertahanan: Laba Naik Signifikan

Untuk memperkuat pertahanan dan keamanan, Capres pendamping Mahfud MD itu memastikan akan berlandaskan pada perencanaan yang matang dan ajeg.

Salah satu upaya itu adalah dengan memperkuat industri pertahanan dalam negeri.

"Tank bakal diproduksi Pindad, (kapal) Freegat oleh PAL, sedangkan sistem siber ada LEN," ulas Ganjar.

Atas dasar itu, dia optimistis bisa memberikan penguatan terhadap sistem pertahanan dan keamanan. "Alhasil, kita bisa bangun dengan No Utang No Usang,” ucap dia.

Baca juga : Rencana Alutsista Bekas Disinggung, Prabowo Ajak Anies Buka Data Pertahanan

Lebih jauh, dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang bakal mencapai 7 persen, Ganjar memastikan alokasi anggaran pertahanan bakal dikerek hingga 2 persen.

Selain itu, dirinya akan mengubah pola perencanaan pengadaan alutsista, hingga proses pengadaan yang memprioritaskan industri pertahanan dalam negeri.

"Kalau selama ini yang didatangkan alutsista bekas impor, itu pun tidak disusun dari bottom up, melainkan top down. Sehingga banyak alutsista pun tidak sesuai kebutuhan matra," jelas

Ganjar. Hal ini meningkatkan risiko bagi pertahanan dan keamanan nasional.

Baca juga : Prabowo Soal Alutsista Bekas: Bukan Soal Bekas Atau Tidak Bekas, Tapi Usai Pakai

"Bagaimana nanti ada pilot terbaik kita, jadi korban karena alutsista bekas. Tidak hanya itu, tiap matra juga kebingungan dengan alutsista yang diimpor, karena tidak sesuai kebutuhan," tambahnya.

Di sisi lain, Ganjar menyebut bakal memprioritaskan pertahanan dan keamanan pada matra laut dan udara.

"Dari perencanaan jangan gegabah, kami bakal memajukan garda samudera. Laut dan udara bakal kita perkuat, prioritasnya di sana, tetapi tetap proporsional," pungkas Capres yang diusung PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo itu.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.