Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kata Lionel Messi Usai Argentina Keok Di Laga Perdana Olimpiade
- Argentina Vs Irak, Tim Tango Dilarang Mengeluh
- Ini Penjelasan RSCM Soal 60 Anak Yang Jalani Cuci Darah
- Gempa Terkini M 3,9 Guncang Kuningan, Getaran Terasa Hingga Ciamis dan Banjar
- KCIC Tambah Jumlah Perjalanan Whoosh Jadi 62 Per Hari Tahun Depan
Prabowo Soal Alutsista Bekas: Bukan Soal Bekas Atau Tidak Bekas, Tapi Usai Pakai
Senin, 8 Januari 2024 05:54 WIB
![Dari kiri: Prabowo Subianto, Ganjar Prabowo dan Anies Baswesan dalam debat Capres ketiga, Minggu (7/1). (Foto: Patra Rizki Syahputra/RM) Dari kiri: Prabowo Subianto, Ganjar Prabowo dan Anies Baswesan dalam debat Capres ketiga, Minggu (7/1). (Foto: Patra Rizki Syahputra/RM)](https://rm.id/images/img_bg/img-750x390.jpg)
RM.id Rakyat Merdeka - Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, menjelaskan pertimbangan pembelian alat utama sistem persenjataan (Alutsista) bekas, saat menjawab pertanyaan Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo.
Prabowo mengatakan, Alutsista dinilai dari masa atau usia pakai (flying dan sailing hours). Dalam penjelasannya, usia dari Alutsista sekitar 25-30 tahun, baik pesawat terbang; kapal perang, dan sebagainya.
Baca juga : Penjelasan Nuning Soal Alutsista yang Dibahas dalam Debat Capres
"Jadi, bukan soal bekas dan tidak bekas, tapi usai pakai, kemudaan," ucap Prabowo, dalam acara debat ketiga Capres 2024 yang diselenggarakan KPU, di Istora Senayan, Jakarta, Minggu malam (7/1).
Ia kemudian mencontohkan pesawat Mirage 2000-5 dari Qatar yang hendak dibeli Kementerian Pertahanan. Prabowo mengingatkan, usia pakai pesawat tersebut baru 15 tahun.
Baca juga : Soal Belanja Alutsista Bekas, Pengamat: Kenapa Nggak Beli Yang Baru
"Pesawat Mirage 2000-5 yang ada di Qatar, yang rencananya kita ingin akuisisi, itu usia pakainya masih 15 tahun," ungkap Prabowo.
Ia melanjutkan, pesawat tersebut memiliki teknologi yang mengarah pada pesawat yang lebih canggih. Pesawat tersebut awalnya ingin dibeli karena ada kebutuhan.
Baca juga : Prabowo: Jaga Persatuan Demi Stabilitas Negara, Perbedaan Biasa Dalam Demokrasi
"Teknologi ini mengarah kepada yang lebih canggih. Kita menunjukkan yang canggih, yang terbaru, tapi kalau kita beli baru, datangnya, Pak, baru 3 tahun dan operasionalnya baru 7 tahun. Sementara 3 sampai 7 tahun ini kita butuh deterrence (pencegahan), kita butuh kemampuan," jelas dia.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya