Dark/Light Mode

AJI Semarang Kutuk Dugaan Pelecehan Seksual Jurnalis Di Kampanye Ganjar-Mahfud

Minggu, 11 Februari 2024 12:52 WIB
Ilustrasi larangan tindakan pelecehan seksual. (Foto : Ist)
Ilustrasi larangan tindakan pelecehan seksual. (Foto : Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Semarang mengutuk dugaan aksi pelecehan seksual terhadap seorang wartawati saat meliput acara Hajatan Rakyat Ganjar-Mahfud MD di Simpang Lima Semarang, pada Sabtu (10/2).

Divisi Gender, Anak dan Kelompok Marginal, AJI Kota Semarang, Riska Farasonalia menegaskan, pelecehan seksual dan serangan terhadap jurnalis bagian dari kekerasan jurnalis.

“Kami berpandangan perbuatan pelaku termasuk menghalangi kerja jurnalistik. Intimidasi dan kekerasan terhadap jurnalis dilarang sesuai Undang-Undang Pers,” kata Riska dalam keterangan tertulisnya, Minggu (10/2).

Selain melanggar UU Pers Nomor 40 Tahun 1999, perbuatan pelaku juga mengarah pada dugaan tindak pidana kekerasan seksual seperti diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual.

Baca juga : Naik Pedati Sapi Di Kirab Budaya, Ganjar-Mahfud Disambut Meriah Warga Solo

“Kami meminta kepada seluruh pihak untuk melawan berbagai bentuk pelecehan seksual dan melindungi kerja-kerja jurnalis. Pelaku harus dihukum seberat-beratnya sesuai aturan agar peristiwa tersebut tidak berulang,” tegasnya.

Menurutnya, kepolisian harus menindak tegas pelaku pelecehan seksual. Serta penyelenggara harus bertanggung jawab memberikan ruang aman dari tindakan pelecehan seksual.

AJI Semarang juga meminta kantor redaksi jurnalis tersebut untuk memberikan dukungan penuh terhadap korban.

“Perusahaan media bertanggung jawab atas keselamatan pekerja medianya, termasuk mendampingi jurnalisnya yang menjadi korban kekerasan,” katanya.

Baca juga : Ajak Istri Dan Anak Sapa Pendukung, Kampanye Ganjar Di Bogor Pecah!

Sebelumnya, seorang yang diduga ajudan petinggi partai melakukan pelecehan seksual terhadap jurnalis perempuan saat acara Hajatan Rakyat Ganjar-Mahfud MD di Simpang Lima Semarang, pada Sabtu (10/2). 

Pelecehan itu terjadi saat korban sedang meliput momen swafoto Puan Maharani usai kampanye akbar tersebut.

Intan, salah satu teman korban yang mendampingi mengatakan ada yang memegang bagian sensitif atau kemaluan korban. Peristiwa itu pun tidak hanya terjadi satu kali.

“Awalnya bu Puan ngajak foto, korban ada di belakang Bu Puan, terus ajudannya nyingkirin sambil bilang awas-awas tapi tangannya megang kemaluan. Pertama korban lihatin sambil mencerna. Ke dua kali dia megang lagi di tempat yang sama,” kata dia.

Baca juga : Selamatkan Demokrasi, Mahasiswa Di Aceh Gelar Aksi Dukung Ganjar-Mahfud

Dia mengatakan, korban sempat meneriaki pria tersebut, namun pria tersebut langsung melarikan diri.

“Setelah dua kali itu dia bilang sorry, sorry. Korban sempat bilang ini kemaluan lho mas. Orangnya langsung pergi,” ungkap dia.

Salah satu jurnalis media nasional lainnya, sempat melihat terduga pelaku meninggalkan backdrop atau belakang panggung tersebut.

“Dugaanku ADC karena pakai seragam pakai eraphone dan HT,” kata jurnalis tersebut.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.