Dark/Light Mode

Tutup Rangkaian Imlek, WBI Foundation Gelar Cap Go Meh

Sabtu, 24 Februari 2024 11:45 WIB
Foto: Ist
Foto: Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebagai ungkapan kebahagiaan dan kebanggaan terhadap keragaman budaya, Warisan Budaya Indonesia Foundation menyelenggarakan Cap Go Meh pada hari Jumat (23/2/2024).

Ketua Umum WBI Foundation, Yanti Airlangga menjelaskan, Cap Go Meh adalah bagian dari rangkaian perayaan Imlek yang paling ditunggu oleh masyarakat Tionghoa.

Berasal dari dialek Hokkien yang bermakna malam ke-15 dan selalu jatuh pada hari ke-15 setelah Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh menjadi rangkaian penutup acara tahun baru Cina.

"Jadi wajar, kalau acaranya pun diselenggarakan secara meriah. Bagi masyarakat Tionghoa sendiri, hal ini dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur agar segala urusan dan keinginan di masa mendatang dapat berjalan lancar," kata Yanti.

Sementara itu, Anggota WBI Didi Budiarjo juga mengatakan acara Cap Go Meh bersama Warisan Budaya Indonesia diadakan di Majapahit Lounge, The Dharmawangsa. Dalam acara ini, para undangan mengenakan busana Peranakan.

Baca juga : Bangun Sambas, Bupati Satono Gelar Silaturahmi Dengan Tokoh-Investor

"Busana dengan gaya Peranakan adalah asimilasi budaya Tiongkok dengan Indonesia, salah satunya kebaya encim, yang biasa dikenakan perempuan Tionghoa yang telah menikah," kata Didi.

Kebaya encim ini biasanya dipadukan dengan kain batik dari berbagai daerah di Jawa seperti Semarang, Lasem, Tuban, Surabaya, Pekalongan, dan Cirebon.

Motif-motif batik dari daerah. Dominan dengan warna-warna yang cerah ditampilkan seperti merah muda, kuning, ungu, oranye, biru, serta hijau.

Motif yang banyak ditonjolkan adalah motif bunga dan burung merak. Pakaian lain yang juga menjadi ciri khas peranakan adalah Cheongsam, salah satu jenis kostum tradisional perempuan Cina.

Di Indonesia, Cheongsam menjadi kaya karena dibuat dengan perpaduan kain batik Indonesia, yang motifnya mendapat pengaruh dari kebudayaan Cina.

Baca juga : Penghitungan Suara Selesai, PPLN Kuwait City Gelar Rapat Pleno

Turut menyemarakkan acara adalah peragaan busana dari beberapa desainer WBI Nita Seno Adji, Putroh, Putri Pare, Wilsen, Ghea Sukasah, Mel Ahyar, Carmanita, Didi Budiardjo, Danny S dan Denny Wirawan.

Acara Cap Go Meh juga menghadirkan karya dari Akhsan, Jana, Tiyasa, EPA, Eko Kemenko dan Mariko.

Semua dikemas dalam sentuhan budaya Peranakan yang kental dan menawan.

Hal senada juga disampaikan pengurus WBI Sjamsidar Isa, menyampaikan lazimnya acara Cap Go Meh, acara ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan barongsai dan pertunjukan tradisional Tionghoa.

Acara Cap Go Meh sekaligus menjadi momen peresmian Galeri WBI Store di Bimasena.

Baca juga : Aura Kasih, Rayakan Imlek, Cosplay One Piece

Di galeri yang berlokasi di Majapahit Lounge ini, nantinya pengunjung bisa melihat dan membeli aneka produk wastra dan kerajinan budaya Indonesia yang merupakan karya UMKM budaya.

“Galeri WBI juga diharapkan bisa menjadi tempat pecinta budaya berkolaborasi menampilkan karya-karya mereka," tutup Sjamsidar.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.