Dark/Light Mode

Topping Off, Pembangunan Landmark BSI Di Aceh Capai 51,56 Persen

Kamis, 16 November 2023 13:26 WIB
BSI telah merampungkan sekitar 51,56 persen pembangunan gedung landmark di Aceh, senilai Rp 325 miliar. (Foto: Ilustrasi Istimewa)
BSI telah merampungkan sekitar 51,56 persen pembangunan gedung landmark di Aceh, senilai Rp 325 miliar. (Foto: Ilustrasi Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI telah merampungkan sekitar 51,56 persen pembangunan gedung Landmark di Aceh, senilai Rp 325 miliar yang ditargetkan diresmikan pada Maret 2024.

BSI menuntaskan penutupan bagian atas yang menjadi simbol telah dirampungkannya proses konstruksi atau topping off gedung landmark BSI Aceh pada Rabu (15/11/2023).

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, gedung Landmark BSI Aceh nantinya terdiri dari 10 lantai dengan tinggi 46,6 meter, sekaligus menjadi gedung perkantoran tertinggi di Aceh.

Baca juga : Per 14 November, Realisasi Anggaran 2023 Perpusnas Sudah Capai 88,2 Persen

“Alhamdulillah saat ini proses pembangunan gedung. Kami menargetkan pembangunan gedung Landmark BSI Aceh selesai Februari 2024 dan diresmikan pada Maret 2024,” jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis (16/11/2023).

Gedung tersebut diharapkan dapat memberikan layanan operasional dan kontribusi bagi perekonomian di Provinsi Aceh, sekaligus bentuk komitmen BSI untuk memajukan perekonomian Aceh.

“Kami ingin menjadi bank yang terus meningkatkan inklusivitas dan bersama-sama seluruh stakeholders mendorong pertumbuhan perekonomian di Aceh. Hadirnya gedung ini memperkuat komitmen BSI untuk memajukan perekonomian Aceh," ucap Hery.

Baca juga : Lestari: Pembangunan Nonfisik Kudu Jadi Fokus Perhatian

Adapun dalam pembangunan gedung tersebut, BSI menggandeng PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PT PP sebagai kontraktor. Pada kesempatan yang sama, Direktur Operasi Bidang Gedung PT PP Yuyus Juarsa mengatakan, gedung landmark BSI Aceh merupakan gedung yang dibangun dengan konsep green building dengan sertifikasi Gold.

Gedung tersebut jelas Yuyus, mengusung konsep ramah lingkungan dan hemat energi.

Seperti penggunaan Building Automation System sebagai perangkat hemat energi, pemanfaatan air hujan untuk kebutuhan operasional gedung atau Rain Water Harvest (RWH), dan menggunakan desain kaca fasad DGU (Double Glass Unit).

Baca juga : Pembangunan Jalan Sisi Barat IKN Sudah Capai 72 Persen

“Adanya penerapan teknologi tersebut, gedung landmark BSI Aceh menjadi bangunan perkantoran pertama di Aceh yang memperoleh sertifikasi Gold dalam penerapan green building,” pungkas Yuyus.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.