Dark/Light Mode

Dituduh Bantu Hamas Serang Israel

Pemerintah Norwegia Tetap Bantu UNRWA

Senin, 29 Januari 2024 06:45 WIB
Gudang Badan Bantuan Pengungsi PBB untuk Palestina. Foto: MEMO
Gudang Badan Bantuan Pengungsi PBB untuk Palestina. Foto: MEMO

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Norwegia menegaskan, akan tetap menjadi donatur Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Ini berseberangan dengan langkah negara-negara Eropa lainnya, menyusul tuduhan bahwa beberapa staf UNRWA terlibat dalam serangan Hamas ke Israel, pada 7 Oktober 2023.

Tuduhan terhadap 12 pega­wai UNRWA disampaikan De­partemen Luar Negeri (Deplu) AS, Jumat (26/1/2024), 12 pega­wai UNRWA mungkin terlibat. Komisioner Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini pun berjanji, akan menindaklanjuti tuduhan dengan proses hukum. Jika terbukti bersalah, staf UNRWA tersebut akan dipecat.

Baca juga : Pendukung Palestina Se-Dunia Turun Ke Jalan

“Sangat mengejutkan meli­hat penangguhan dana untuk UNRWA sebagai reaksi atas tuduhan terhadap sekelompok kecil staf, terutama mengingat keputusan tersebut mengancam pekerjaan kemanusiaan di selu­ruh wilayah, terutama di Gaza,” katanya.

Sebelumnya, UNRWA se­lalu menolak tuduhan serupa dan menegaskan, bahwa mereka adalah badan bantuan dan kemanusiaan.

Baca juga : Pemerintah Belum Satu Suara

Sayangnya, AS dan sekutu­nya, seperti Inggris, Jerman, Italia, Belanda, Swiss, Finlandia, Australia dan Kanada memilih menghentikan pendanaan ke UNRWA, sambil menunggu hasil penyelidikan. Namun, Norwegia mengambil langkah berbeda dan meminta semua pihak berpikir ulang.

“Situasi di Gaza sangat buruk, dan UNRWA adalah organisasi kemanusiaan paling penting di sana. Dukungan internasional untuk Palestina kini lebih dibu­tuhkan dibanding sebelumnya,” jelas pernyataan Kantor Per­wakilan Norwegia untuk Pales­tina, dikutip Aljazeera, Minggu (28/1/2024).

Baca juga : Istana Jamin Pemerintahan Tetap Berjalan Normal

Namun menurut Norwegia, laporan keterlibatan pekerja UNRWA dalam serangan Hamas sangat meresahkan. Jika benar, hal itu sama sekali tidak dapat diterima. Oslo pun menyambut baik penyelidikan UNRWA mengenai masalah ini dan me­nyerukan transparansi penuh dalam prosesnya.

“Kita perlu membedakan antara apa yang telah dilakukan individu dan apa yang diper­juangkan UNRWA. Puluhan ribu karyawan organisasi tersebut di Gaza, Tepi Barat, dan wilayah tersebut memainkan peran penting dalam mendistribusikan bantuan, menyelamatkan nyawa dan menjaga kebutuhan dasar dan hak-hak kemanusiaan,” sambung pernyataan tersebut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.