Dark/Light Mode

Rehabilitasi Hutan Mangrove, Luhut Tekankan Peran Masyarakat Pesisir

Senin, 26 Februari 2024 19:22 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan. (Foto: Instagram)
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan. (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Pemerintah tengah berupaya mengurangi emisi karbon dengan merehabilitasi 600 ribu hektar hutan mangrove. Menurut dia, keberhasilan program ini bisa tercapai jika semua pihak mampu memberdayakan masyarakat pesisir. 

Hal tersebut disampaikan Luhut di akun Instagram miliknya @luhut.pandjaitan, Senin (26/2/2024). Luhut mengatakan, Copernicus Climate Change Service (C3S) Uni Eropa mencatat selama 12 bulan berturut-turut, bumi telah mengalami suhu lebih panas 1,5 derajat celsius dibandingkan era praindustri 1850-1900. Fenomena ini adalah yang pertama kalinya dalam catatan sejarah.

Baca juga : Inovasi Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Bebas Pengembalian

Hal ini juga membuat kemunculan sejumlah fenomena alam yang mengubah beberapa bagian bumi menjadi tidak sama lagi dengan kondisi beberapa abad silam. Seperti peningkatan suhu bumi sebanyak 1,5 derajat celsius yang menyebabkan kerugian besar bagi ekosistem seperti gelombang panas, kekeringan, banjir, hingga kelangkaan air yang akan kita jumpai dalam beberapa waktu ke depan. 

"Ini adalah sebuah wake up call bagi kita semua untuk melakukan upaya mitigasi dalam mengurangi emisi karbon," tulis Luhut. 

Baca juga : Stabilisasi Harga, Pemkot Tangerang Hadirkan Beras Murah Di 104 Kelurahan

Menghadapi hal itu, lanjut Luhut, pihaknya telah mengambil langkah cepat bersama World Bank beserta Kementerian/Lembaga terkait termasuk TNI Angkatan Darat yaitu berfokus pada rehabilitasi 75 ribu hektare dan mengkonservasi 400 ribu hektare mangrove sebagai bagian rencana besar Rehabilitasi 600 ribu hektare Mangrove di Kawasan Pesisir.

"Potensi besar mangrove yang amat penting dalam penyerapan karbon yang lebih tinggi secara alami, akan kami manfaatkan antara lain untuk transformasi ekonomi hijau dan akan terus mengarah ke karbon biru yang lebih ramah lingkungan serta berkelanjutan," ucap Luhut. 

Baca juga : Program Literasi Digital Komit Tingkatkan Kecakapan Digital Masyarakat di 2024

Menurut Luhut, hal ini penting mengingat Indonesia berkomitmen mengendalikan perubahan iklim global dan rehabilitasi mangrove diharapkan dapat mendukung penurunan emisi sesuai dokumen kontribusi nasional (NDC).

Luhut menilai, keberhasilan program ini akan dicapai jika integrasi seluruh stakeholder mampu memberdayakan masyarakat di sekitar pesisir. "Dengan begitu ekosistem mangrove di pesisir Indonesia tidak hanya menjadi tempat penyimpanan karbon, tetapi juga mampu menjadi sumber alternatif baru mata pencaharian bagi masyarakat sekitar ekosistem mangrove berada," pungkasnya. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.